Dea Mutiara, - (2019) PROGRAM BERSIH, RAPIH, TERTIB, TERATUR “BRTT” SEBAGAI PERINTISAN SANTRI KARYA DAARUT TAUHID YANG MEMILIKI KECERDASAN EKOLOGIS. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_PSIPS_1506674_Title.pdf Download (871kB) |
|
Text
S_PSIPS_1506674_Chapter1.pdf Download (144kB) |
|
Text
S_PSIPS_1506674_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (301kB) |
|
Text
S_PSIPS_1506674_Chapter3.pdf Download (296kB) |
|
Text
S_PSIPS_1506674_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (374kB) |
|
Text
S_PSIPS_1506674_Chapter5.pdf Download (73kB) |
|
Text
S_PSIPS_1506674_appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (692kB) |
Abstract
Daarut Tauhid sebagai salah satu lembaga pendidikan yang mempelari ilmu agama membuktikan bahwa pesantren tidak selalu memperdalam mengenai Al-Quran, Hadits dan mengaji tetapi juga perlu adanya aktivitas yang riil pada kehidupan masyarakat. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Artinya ada keseimbangan yang harus dijaga dan saling membutuhkan untuk menjaga eksistensi keberlangsungan hidup. Peneliti tertarik untuk memotret proses pelaksanaa program “BRTT” terhadap kecerdasan ekologis santri Daarut Tauhid. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian ini meliputi santri karya Daarut Tauhid, Team Quality Control dan Pimpinan Pondok Pesantren. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang diadakannya program ini adalah keinginan untuk menjadikan pondok pesantren sebagai pelopor sikap bersih, rapi, tertib, dan teratur dengan harapan masyarakat yang tinggal di sekitar pondok pesantren. Proses implementasi program BRTT dilakukan dalam dua kategori: internal dan eksternal. Hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan program BRTT adalah hambatan-hambatan kebiasaan diri dan faktor kelelahan. Faktor yang memengaruhi santri dalam berdisiplin melaksanakan BRTT adalah faktor diri sendiri dan pergaulan lingkungan. Wawasan kecerdasan ekologis para santri karya Daarut Tauhid terdiri dari tujuh aspek: (1) memahami isu dan permasalahan lingkungan dari perspektif keseimbangan dan kelestarian ekologis, (2) melakukan BRTT Berawal dari suatu aturan, kebijakan wajib yang lama- lama menjadi suatu kebiasaan dan melekat pada diri, (3) cara dalam memecahkan masalah secara kreatif dan menerapkan pengetahuan dalam sebuah situasi baru (konteks ekologis), (4) sering menilai dampak dan efek dari tindakan dan teknologi manusia terhadap lingkungan, (5) sering memperhitungkan konsekuensi jangka panjang dalam pengambilan sebuah keputusan (konteks lingkungan), (6) mengetahui indikator perilaku hidup bersih dan sehat, dan (7) cara memberikan perhatian, empati, dan rasa peduli terhadap sesama dan makhluk hidup lainnya.;--Daarut Tauhid as one of the educational institutions that study religion proves that pesantren do not always deepen the Holy Koran and Hadith; they also need real activities in people's lives. Humans and the environment is a unity that can not be separated. This means that there is a balance that must be maintained and need each other to maintain the existence of survival.Researchers are interested in photographing the process of implementing the "BRTT" program to the ecological intelligence of the Santri of Daarut Tauhid. This research uses a qualitative approach with a case study method. The subjects of this study include the Santri from Daarut Tauhid, Quality Control Team and Daarut Tauhid Principal. Data collected through observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that the background of the holding of this program is the desire to make Islamic boarding schools as pioneers of a clean, neat, orderly, and orderly attitude with the expectations of the people living around boarding schools. The process of implementing the BRTT program is carried out in two categories: internal and external. The obstacles encountered in the implementation of the BRTT program were self-habit constraints and fatigue. The factors that influence the students in being disciplined in implementing BRTT are self and environmental association. Insight into the ecological intelligence of the students of Daarut Tauhid consists of seven aspects: (1) understanding environmental issues and problems from the perspective of ecological balance and sustainability, (2) conducting BRTT Starting with a rule, mandatory policies which gradually become a habit and are inherent in self, (3) ways of solving problems creatively and applying knowledge in a new situation (ecological context), (4) often assessing the impact and effects of human actions and technology on the environment, (5) often taking into account the long-term consequences in taking a decisions (environmental context), (6) knowing indicators of clean and healthy living behavior, and (7) how to give attention, empathy, and care for others and other living things.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | BRTT, Daarut Tauhid, NEP, Kecerdasan Ekologis, Ecological Intelligence. |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences H Social Sciences > H Social Sciences (General) L Education > LC Special aspects of education |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan IPS |
Depositing User: | Dea Mutiara |
Date Deposited: | 05 Aug 2020 07:02 |
Last Modified: | 05 Aug 2020 07:02 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/41386 |
Actions (login required)
View Item |