MODEL 3W3S DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MAHASISWA TINGKAT II

Salsabilla, Fadhillatunisa (2013) MODEL 3W3S DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MAHASISWA TINGKAT II. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_JEP_0908886_Title.pdf

Download (69kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_JEP_0908886_ Abstrak.pdf

Download (199kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_JEP_0908886_Table of Content.pdf

Download (135kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_JEP_0908886_Chapter1.pdf

Download (300kB) | Preview
[img] Text
S_JEP_0908886_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (379kB)
[img]
Preview
Text
S_JEP_0908886_Chapter3.pdf

Download (473kB) | Preview
[img] Text
S_JEP_0908886_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (630kB)
[img]
Preview
Text
S_JEP_0908886_Chapter5.pdf

Download (149kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_JEP_0908886_Bibliography.pdf

Download (145kB) | Preview
[img] Text
S_JEP_0908886_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (678kB)

Abstract

Dalam pembelajaran bahasa Jepang, memiliki kemampuan membaca pemahaman merupakan sesuatu yang sangat penting. Tetapi dalam pelaksanaan pelajaran membaca pemahaman (dokkai), banyak pembelajar yang kesulitan untuk memperoleh informasi dari suatu wacana berbahasa Jepang. Kesulitan tersebut antara lain; tingkat kesulitan teks, panjang teks, tata bahasa, kosa kata yang sulit serta huruf kanji yang belum dikuasai. Dari permasalahan di atas, menggunakan model 3W3S dalam pembelajaran membaca pemahaman merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman para pembelajar. Model 3W3S sendiri terdiri atas 3 tahapan wajib dan 3 tahapan sunnah. Adapun 3 tahapan wajibnya antara lain Penyajian Model secara Jelas, Pelatihan secara Tuntas berlandaskan Kasih sayang, dan Penampilan komunikasi Siswa secara Alamiah dan berdasarkan norma yang tepat. 3 tahapan sunnah adalah, Pengembangan Semesta Pembicaraan secara memadai, Pengembangan Konektivitas Global,dan Pengunaan dalam Konteks-konteks berpikir Adiluhung. Penelitian ini menggunakan desain One Group Pre-test Post-test Design. Populasi pada penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia tingkat II. Sampel penelitian ini adalah 20 mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang tingkat II kelas 3B. Berdasarkan hasil analisis data tes diketahui bahwa nilai rata-rata atau mean dari kemampuan siswa sebelum diberi perlakuan (pre-test) adalah 33,25 dan nilai rata-rata setelah diberi perlakuan (post-test) adalah 79. Sedangkan dari hasil uji perbedaan mean dari kedua variabel diperoleh nilai t hitung sebesar 17,6 dan pada derajat kebebasan (db) 19 diperoleh nilai t tabel sebesar 2,09 untuk taraf signifikansi 5% dan 2,86 untuk taraf signifikansi 1%. Singkatnya, t-hitung > t-tabel yang berarti Hk diterima. Kemudian dapat diketahui bahwa model 3W3S ini efektif. Kemudian, terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum pembelajar diberi perlakuan dan setelah pembelajar diberi perlakuan dengan model 3W3S. Dari hasil angket, diketahui bahwa menurut sebagian besar pembelajar, model 3W3S menarik, serta pembelajar dapat lebih mudah menangkap informasi dari wacana bahasa Jepang. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model 3W3S dapat dijadikan alternatif pembelajaran dokkai. Keyword: Model, 3W3S, Dokkai

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Depositing User: DAM STAF Editor
Date Deposited: 22 Nov 2013 03:17
Last Modified: 22 Nov 2013 03:17
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/3348

Actions (login required)

View Item View Item