PENDIDIKAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SUKU AGA TENGANAN PEGERINGSINGAN BALI MENGENAI KONSERVASI LINGKUNGAN

Fatimah, Tika (2016) PENDIDIKAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SUKU AGA TENGANAN PEGERINGSINGAN BALI MENGENAI KONSERVASI LINGKUNGAN. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_BIO_1204812_Title.pdf

Download (12kB)
[img] Text
S_BIO_1204812_Abstract.pdf

Download (201kB)
[img] Text
S_BIO_1204812_Table_of_content.pdf

Download (285kB)
[img] Text
S_BIO_1204812_Chapter1.pdf

Download (212kB)
[img] Text
S_BIO_1204812_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (279kB)
[img] Text
S_BIO_1204812_Chapter3.pdf

Download (337kB)
[img] Text
S_BIO_1204812_Chapter5.pdf

Download (199kB)
[img] Text
S_BIO_1204812_Bibliography.pdf

Download (140kB)
[img] Text
S_BIO_1204812_Appendix1.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (264kB)
[img] Text
S_BIO_1204812_Appendix2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (257kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Manusia dengan pengetahuannya dapat mempengaruhi, mengubah dan membentuk lingkungan yang dapat memberikan sumber kehidupan sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat itu sendiri. Walaupun demikian masalah lingkungan masih menjadi isu sosial yang sering diperbincangkan oleh pemerintah maupun masyarakat. Karenanya diperlukan upaya untuk mengatasi masalah lingkungan salah satunya dengan pendidikan yang dapat memberikan pengetahuan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pendidikan pengetahuan lingkungan masyarakat Suku Aga Tenganan Pegeringsingan Bali mengenai konservasi lingkungan.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah pasangan orangtua dan anak, dengan rincian untuk anak tingkat pendidikan SMP berjumlah 7 orang (+7 orangtua) dan anak tingkat pendidikan SMA berjumlah 8 orang (+8 orangtua). Data diperoleh dari kuisioner, wawancara, hasil observasi dan dokumentasi selama penelitian. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa pengetahuan lingkungan baik di sekolah maupun di masyarakat Suku Aga Tenganan relatif sama. Pendidikan pengetahuan lingkungan yang didapat oleh masyarakat dipengaruhi oleh aturan adat (80%) dan orangtua (76.6%). Terdapat pendidikan informal di Suku Aga Tenganan Pegeringsingan yaitu berkumpul dengan warga Tenganan, untuk para laki-laki disebut metruna dan untuk perempuan disebut medaha. Bentuk kepedulian masyarakat suku Aga Tenganan terhadap lingkungannya relatif baik dilihat dari pengelolaan hutannya tetapi untuk masalah sampah masih kurang. Bentuk kepedulian masyarakat Suku Aga Tenganan ini dipengaruhi oleh peraturan adat yang tercantum pada awig-awig desa yang harus ditaati oleh setiap warga. ----- Human beings’ knowledge is capable of influencing, changing, and forming a benecial environment for them. Neverthelss, environmental problems are still being a frequently discussed social issue by the government and the society. Therefore, suitable effort to overcome the problems is obligatory. One of them is environmenal science education which make the society have knowledge and concern about the environment. This research was aimed to find out how environmental science education about environmental conservation was held in Aga ethnic group Tenganan Pegeringsingan Bali. Qualitative descriptive method wasr employed in this research. The subjects were a couple of parents and children; 7 junior high school children (+7 parents) and 8 senior high school children (+8 parents). Data was gained from questionnaire, interview, observation result, and research documentation. The findings of the current research showed that environmental science both in the context of school and social eduation are identical to one another. Environmental science education gained from the society was influenced by the ethnic group rules (80%) and parents (76%). Furthermore, it was found that there was an informal education in Aga ethnic group Tenganan Peringsingsan which involve the assemblage activity of the members, it is called metruna for males and medaha for females. From the perspective of forest preservation, the concern of the society for the environment was relatively good. Meanwhile, the trash problems still needs more attention. The concern of the Aga ethnic group members was influenced by the group rules which is stated in awig-awig which have to be obeyed by all the members.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No. Panggil : S BIO FAT p-2016; Pembimbing : I. Hertien K.S. , II. Ammi Syulasmi; NIM : 1204812.
Uncontrolled Keywords: Pendidikan Pengetahuan lingkungan, Awig-awig, Konservasi lingkungan, Environmental science education, Awig-awig. Environmental conservation.
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences
Q Science > QK Botany
Divisions: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Biologi > Program Studi Biologi (non kependidikan)
Depositing User: Mrs. Santi Santika
Date Deposited: 17 Dec 2018 07:56
Last Modified: 17 Dec 2018 08:02
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/32779

Actions (login required)

View Item View Item