REFORMASI SHINTO PADA MASA TOKUGAWA (1603-1868)

Febriani, Arni (2013) REFORMASI SHINTO PADA MASA TOKUGAWA (1603-1868). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_SEJ_0800135_Title.pdf

Download (273kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0800135_Abstract.pdf

Download (251kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0800135_Table_of_Content.pdf

Download (182kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0800135_Chapter1.pdf

Download (325kB) | Preview
[img] Text
S_SEJ_0800135_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (362kB)
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0800135_Chapter3.pdf

Download (353kB) | Preview
[img] Text
S_SEJ_0800135_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (462kB)
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0800135_Chapter5.pdf

Download (304kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0800135_Bibliography.pdf

Download (104kB) | Preview
[img] Text
S_SEJ_0800135_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (934kB)

Abstract

Skripsi berjudul “REFORMASI SHINTO PADA MASA TOKUGAWA (1603-1868)” berisi mengenai, latarbelakang munculnya reformasi Shinto, proses reformasi, dan dampak reformasi Shinto terhadap bidang ekonomi, sosial-budaya, pendidikan dan politik pada masa Tokugawa (1603-1868). Masalah utama tersebut kemudian dibagi menjadi tiga pertanyaan penelitian, yaitu (1) Bagaimanalatarabelakang munculnya reformasi Shintopada masa Tokugawa (1603-1868)?; (2) Bagaimana proses reformasi Shinto, pada masa Tokugawa (1603-1868)?; (3)Bagaimanadampak Reformasi Shinto, Budha dan Konfuisanisme di Jepang dalam bidang ekonomi, sosial-budaya, pendidikan dan politik pada masa Tokugawa (1603-1868)?Metode yang digunakan adalah metode historis dengan melakukan empat langkah penelitian yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Sedangkan untuk pengumpulan data penulis melakukan teknik studi literatur yaitu mengkaji sumber-sumber yang relevan dengan kajian penulis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan interdisipliner dengan mengambil pendekatan dari ilmu antropologi yaitu konsep kebudayaan, pendekatan ilmu sosiologi yaitu, peran, status dan pendekatan dari ilmu politik yaitu konsep kekuasaan dan pembagian yang dibahas dalam skripsi ini.Kedudukan agama Shinto, Budha dan Konfusianismemempunyai peranan dalam kehidupan masyarakat Jepang. Ajaran mengenai moral dan budi pekerti Budha berbaur dengan keselerasan hidup dengan alam yang diajarkan oleh Shinto dan kesederhanaan hidup Konfusius. Pelajaran hidup yang berasal dari Shinto, Budha dan Konfusianisme bertransformasi menjadi nilai-nilai yang digunakan dalam bidang ekonomi, sosial-budaya, pendidikan dan politik. Pada zaman Tokugawa (1603-1868) ajaran Shinto, Budha dan konfusianisme ikut berperan penting dalam setiap kehidupan masyarakat Jepang. Kesederhanaan hidup dalam mencapai kemakmuran adalah ajaran Budha yang di terapkan dalam sistem ekonomi. Selain kemajuan ekonomi, Jepang sadar akan pentingnya pendidikan dalam mengejar ketertinggalan. Sekolah kuil (terakoya)yang dikhususkan untuk kelas petani. Dalam ajaran Shinto menyebutkan bahwa “manusia harus selaras dengan alam, untuk bisa seimbang dengan alam manusia harus mempunyai akal pikiran dan manusia yang berbudi luhur”, dengan ini manusia harus dibekali ilmu pengetahuan untuk menciptakan manusia yang berbudi luhur. Agama Shinto sebagai ajaran leluhur Jepang yang sejak dulu selalu mengajarkan manusia untuk menjaga lingkungan. Masa Tokugawa mengalami kemajuan kebudayaan yang sangat pesat. Kesenian merangkai bunga sebagai penghormatan terhadap bunga di musim semi. Upacara minum teh sebagai kebiasaan para kaisar Jepang pada masa Tokugawa, juga merupakan ajaran yang di bawa dari salah satu sekte Budha yaitu Budha Zen. dalam sistem kekuasaan Jepang menggunakan ajaran Konfusius mengenai kesetiaan terhadap kaisar. Ajaran Shinto dan Budha ikut berperan dalam kehidupan masyarakat Jepang di bawah pemerintahan Tokugawa. Thesis entitled " On The Tokugawa Shinto Reform (1603-1868) " contains about , background advent Shinto reform , the reform process , and the impact of reform Shinto on the economic, social - cultural , and political education in the Tokugawa period ( 1603-1868 ) . The main problem is then divided into three research questions , namely ( 1 ) the emergence of reform Shintopada Bagaimanalatarabelakang Tokugawa period ( 1603-1868 ) ? ; ( 2 ) How does the process of reform Shinto , the Tokugawa period ( 1603-1868 ) ? ; ( 3 ) Bagaimanadampak Reform Shinto , Buddhism and Konfuisanisme in Japan in the economic , socio - cultural , and political education in the Tokugawa period (1603-1868) ? method used is the historical method to perform four steps namely heuristic research , criticism , interpretation and historiography . As for the authors undertook data collection techniques including reviewing literature sources relevant to the study authors . The approach used is an interdisciplinary approach by taking the approach of the concept of cultural anthropology , sociology approach , namely , the role , status and approach of political science and the concept of power sharing are discussed in the thesis ini.Kedudukan Shintoism , Buddhism and Konfusianismemempunyai role in life Japanese society . Teachings of morals and manners of living Buddha keselerasan blend with nature taught by Confucius Shinto and simplicity of life . Life lessons derived from Shinto , Buddhism and Confucianism transformed into the values used in the economic , socio - cultural , educational and political . In the Tokugawa era (1603-1868) the teachings of Shinto , Buddhism and Confucianism played a role important in every life of the Japanese people . Simplicity of life in achieving prosperity is Buddhism is applied in the economic system . In addition to economic progress , the Japanese are aware of the importance of education to keep pace. Temple School ( Terakoya ) is devoted to the peasant class . In the Shinto doctrine that " man must be in harmony with nature , to be balanced with human nature must have minds and virtuous man " , this man should be equipped with knowledge to create a virtuous man . Shinto religion as the teaching of Japanese ancestry who have always taught people to preserve the environment . Culture Tokugawa period progressed very rapidly . Art of flower arranging flowers in honor of spring . Tea ceremony as the custom of the emperor of Japan in the Tokugawa period , is also a doctrine which was brought from one of the Buddhist Zen Buddhist sects . in a Japanese power system using the teachings of Confucius on loyalty to the emperor . Shinto and Buddhist teachings played a role in the public life of Japan under the Tokugawa government .

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Riki N Library ICT
Date Deposited: 19 Nov 2013 04:18
Last Modified: 19 Nov 2013 04:18
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/3211

Actions (login required)

View Item View Item