PERANAN ODA NOBUNAGA DALAM PROSES UNIFIKASI JEPANG TAHUN 1567-1582

Haryadi, RD Ryan (2013) PERANAN ODA NOBUNAGA DALAM PROSES UNIFIKASI JEPANG TAHUN 1567-1582. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_SEJ_0605776_title.pdf

Download (352kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0605776_abstract.pdf

Download (191kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0605776_tableofcontent.pdf

Download (184kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0605776_chapter1.pdf

Download (258kB) | Preview
[img] Text
S_SEJ_0605776_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (431kB)
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0605776_chapter3.pdf

Download (343kB) | Preview
[img] Text
S_SEJ_0605776_chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (487kB)
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0605776_chapter5.pdf

Download (307kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0605776_bibliography.pdf

Download (265kB) | Preview
[img] Text
S_SEJ_0605776_appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (375kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Peranan Oda Nobunaga Dalam Proses Unifkasi Jepang”. Masalah utama yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana usaha-usaha Oda Nobunaga dalam proses unifikasi Jepang?. Metode yang digunakan adalah metode historis yaitu proses menguji dan menganalisis secara kritis data-data dan peninggalan peristiwa masa lampau melalui empat tahap, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Teknik penelitian dilakukan dengan cara studi kepustakaan sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan interdisipliner dengan menempatkan sejarah sebagai ilmu utama.Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, kondisi sosial-politik Jepang sebelum terjadi unifikasi yaitu adanya pergeseran kekuasaan yang dinamakan dengan istilah gekokujo (kekuasaan golongan atas berpindah ke golongan bawahan). Gejala gekokujo tersebut muncul sebagai efek dari lemahnya pemerintahan keshogunan Muromachi setelah mengalami perang saudara. Gejala gekokujo ini merambah ke setiap elemen pemerintahan dan struktur masyarakat feodal di Jepang atau berdampak pada bidang sosial-politik Jepang. Kedua, pemikiran Oda Nobunaga dalam usaha menyatukan Jepang tidak lepas dari karakter Oda Nobunaga yang sangat ambisius dan keras kepala serta adanya kesempatan yang didapatkannya. Munculnya karakter Oda Nobunaga yang sangat ambisius dan keras kepala tersebut terbentuk dari lingkungannya dan pengalaman hidupnya yang keras. Kemudian adanya kesempatan yang didapatkan Oda Nobunaga dalam usaha menyatukan Jepang adalah adanya pesan dari kaisar Ogimachi pada tahun 1567. Ketiga, politik Oda Nobunaga dalam usaha menyatukan Jepang adalah penggunaan kekuatan militer yang besar sebagai wujud ambisinya yang kuat sesuai semboyannya, yaitu Tenka Fubu atau penguasaan negara dengan kekuatan militer. Selain melakukan penundukan terhadap daerah-daerah yang belum tunduk kepadanya, Nobunaga seringkali melakukan perkawinan politik agar daerah yang telah dikuasai dapat dikontrol dengan leluasa. Alasan Nobunaga menggunakan kekuatan militer dalam setiap usahanya untuk menyatukan Jepang adalah adanya kondisi politik di Jepang yang mengharuskannya melakukan kekerasan atau pertempuran dengan kekuatan militer yang besar. Dalam strategi politiknya, Nobunaga sering memanfaatkan posisi shogun dan kaisar dalam mewujudkan ambisinya. Ia juga merupakan tokoh yang agresif, terbukti dalam setiap penaklukannya yang cepat dengan memanfaatkan kekuatan militer yang besar dan penggunaan senjata api secara efektif. Keempat, kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Oda Nobunaga merupakan cara untuk mencapai ambisinya untuk menyatukan Jepang. Pada dasarnya, kebijakan Oda Nobunaga meliputi bidang politik, militer, ekonomi dan agama Memang kebijakan tersebut ini ada dampak buruk dan ada dampak baiknya pula. Kebijakannya tersebut lebih jauh berpikir ke depan dan lebih mengarah ke dalam suatu perubahan sistem baru, seperti membentuk suatu pemerintahan yang terpusat, menciptakan sebuah sistem pemerintahan vertikal yang memanfaatkan kharismanya yang besar, mengangkat pengikut berdasarkan kemampuan, pengaturan strategi perang, membentuk pasukan profesional yang kuat, sistem pembagian kelas masyarakat dan juga pembentukan pasar bebas (rakuichi rakuza). Jadi, kebijakan Oda Nobunaga dalam proses unifikasi Jepang dapat dijadikan sebagai peletak dasar dan fondasi sistem bagi masyarakat modern Jepang serta proses unifikasi yang dilakukan oleh Oda Nobunaga hanyalah urusan ambisi semata, tetapi Nobunaga tidak menyadari bahwa ambisinya tersebut membawa Jepang menjadi suatu kesatuan dengan pemerintahan yang terpusat. This thesis entitled "The role of Nobunaga Oda In Japan Unification Process". The main issues to be discussed in this paper is how the efforts of Oda Nobunaga in the process of unification of Japan?. The method used is the historical method is the process of testing and critically analyze data and relics of the past events through four stages, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography. Engineering study done by literature study, while the approach used is an interdisciplinary approach to the science of putting history utama.Temuan this study show that: first, the socio-political conditions of Japan before the unification is the shift in power is called by the term gekokujo (power elite move into menial). Gekokujo symptoms appear as the effect of the weak Muromachi Shogunate government after a civil war. This gekokujo symptoms spread to every element of government and the structure of feudal society in Japan or have an impact on the socio-political field of Japan. Second, Nobunaga Oda thought in Japan unite efforts can not be separated from the character Oda Nobunaga very ambitious and stubborn, and he gets the chance. The emergence of the character Oda Nobunaga very ambitious and stubborn forms from their environment and experience of a hard life. Then the opportunity Oda Nobunaga obtained in an effort unite Japan is a message from the emperor Ogimachi in 1567. Third, Oda Nobunaga politics in an attempt to unify Japan is the use of military force as a manifestation of the strong ambition appropriate motto, the Tenka Fubu or control of the state by force. In addition to the subjugation of areas that have not been subject to him, Nobunaga often do political marriage that has ruled the region can be controlled freely. Nobunaga reason to use military force in any attempt to unify Japan is the political situation in Japan which required him to violence or fighting with a large military force. In his political strategy, Nobunaga often utilize shogun and the emperor's position in realizing his ambition. He is also an aggressive leader, proven in every rapid conquest by utilizing a large military force and effective use of firearms. Fourth, the policies created by Oda Nobunaga is a way to achieve his ambition to unify Japan. Basically, Oda Nobunaga policy covers the political, military, economic and religious Indeed, the policy is no harm and no good effect anyway. The policy further forward thinking and leads to a change in the new system, such as establishing a centralized government, creating a system of government that utilizes vertical great charisma, lifting followers based on ability, the strategy of war, established a strong professional force, public class distribution system and also the establishment of a free market (Rakuichi Rakuza). Thus, the policy of Oda Nobunaga in Japan unification process can be used as a foundation stone and foundation systems for modern Japanese society and the process of unification by Oda Nobunaga's ambition is affairs alone, but Nobunaga was not aware that his ambition was to bring Japan into a union with a centralized government.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Riki N Library ICT
Date Deposited: 26 Sep 2013 02:22
Last Modified: 26 Sep 2013 02:22
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/1749

Actions (login required)

View Item View Item