PERKEMBANGAN UPACARA NADAR DI KECAMATAN JATIGEDE KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 1985-2005: Suatu Kajian Historis terhadap Tradisi Masyarakat

Widaningsih, Ratnasih (2013) PERKEMBANGAN UPACARA NADAR DI KECAMATAN JATIGEDE KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 1985-2005: Suatu Kajian Historis terhadap Tradisi Masyarakat. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_SEJ_0800264_TITLE.pdf

Download (377kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0800264_ABSTRACT.pdf

Download (243kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0800264_TABLE OF CONTENT.pdf

Download (220kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0800264_CHAPTER1.pdf

Download (314kB) | Preview
[img] Text
S_SEJ_0800264_CHAPTER2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (360kB)
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0800264_CHAPTER3.pdf

Download (624kB) | Preview
[img] Text
S_SEJ_0800264_CHAPTER4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (970kB)
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0800264_CHAPTER5.pdf

Download (183kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0800264_BIBLIOGRAPHY.pdf

Download (294kB) | Preview
[img] Text
S_SEJ_0800264_APPENDIX.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)

Abstract

This research entitled “The Development of Nadar Ceremony on District Jatigede in Sumedang Year 1985-2005” (a history study of people tradition). The background event came from the wandering of the researcher to the situation and condition of the development of traditional ceremony in Sumedang whose in risk. The main problem of this research was “How is the development of Nadar Ceremony in Jatigede district in Kabupaten Sumedang in the period of 11985-2005?” this problem were divided into three point; 1) why the people of Jatigede celebrating Nadar? 2) How is the process of Nadar Ceremony?; 3) How the response of people into the celebration of Nadar?; 4) How the afford of government to preserve the continuity of Nadar tradition? The main purpose of this researcher were, to describe the background event of Nadar Ceremony; the process of Nadar; the response of people of Nadar; and to describe the afford of government to preserve the tradition of Nadar. The method that was used for this research is the history method. The social approach were used for analyzing this problem, common used the concepts from sociology and anthropology. The main sources came from the result of interviews with the subjects and by study literature. The result of the research were, nadar was anonym and was heradited from one generation to the next generation time by time. The Nadar Ceremony divided into three session (preparation, procession, and after procession). The Nadar Ceremony was celebrated in any kind of celebration in the society such as marriage and to say thank for the blessing of God. The Nadar Ceremony since 2004 were celebrated in family momentums. Community District Jatigede have different views on the existence of the ceremony is the notion that nadar ceremony smelling shirk and therefore contributes to the number of participants nadar ceremony. Nadar ceremony conservation efforts undertaken by community supporters and local government. Skripsi ini berjudul “Perkembangan Upacara Nadar di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang Tahun 1985-2005 (Suatu Kajian Historis terhadap Tradisi Masyarakat)”. Adapun mengenai latar belakang permasalahan yang dikaji yaitu karena kekhawatiran peneliti terhadap pertumbuhan upacara tradisional di Kabupaten Sumedang. Pada umumnya masyarakat di Kabupaten Sumedang belum banyak yang mengetahui keberadaan upacara-upacara tradisional. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah “bagaimana perkembangan upacara nadar di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang tahun 1985-2005 ?”. Peneliti merumuskan empat pertanyaan yaitu : 1). Mengapa masyarakat di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang melaksanakan upacara nadar? 2). Bagaimana proses pelaksanaan upacara nadar di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang? 3). Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap keberadaan upacara nadar di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang? 4). Bagaimana upaya yang dilakukan untuk melestarikan upacara nadar di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang?. Tujuan penelitian ini antara lain, mendeskripsikan latar belakang upacara nadar, prosesi pelaksanaan upacara nadar, tanggapan masyarakat terhadap keberadaan upacara nadar dan mendeskripsikan upaya yang dilakukan untuk melestarikan upacara nadar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis. Peneliti juga menggunakan pendekatan interdisipliner dengan memakai konsep-konsep dari ilmu sosiologi dan antropologi yang relevan dengan permasalahan penelitian. Sumber tertulis yang membahas mengenai upacara nadar sangat terbatas sehingga peneliti melakukan wawancara. Berdasarkan hasil temuan di lapangan, upacara nadar merupakan upacara yang telah ada sejak dahulu yang diwariskan secara turun-temurun. Upacara nadar bersifat anonim artinya tidak diketahui siapa penciptanya dan kapan upacara nadar itu muncul. Prosesi upacara nadar terdiri dari tahap persiapan, tahap pelakasaan dan tahap pasca pelaksaan upacara nadar. Upacara nadar mengalami perubahan, di antaranya awalnya upacara nadar menjelang hajatan pernikahan, khitanan dan gusaran dilakukan di makam keramat namun sejak tahun 2004 upacara tersebut dilaksanakan di rumah yang mempunyai hajatan. Masyarakat Kecamatan Jatigede memiliki pandangan yang berbeda mengenai keberadaan upacara nadar yaitu adanya anggapan bahwa upacara nadar berbau syirik sehingga berpengaruh terhadap jumlah peserta upacara nadar. Upaya pelestarian upacara nadar dilakukan oleh masyarakat pendukungnya dan pemerintah setempat.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Riki N Library ICT
Date Deposited: 14 Aug 2013 10:54
Last Modified: 14 Aug 2013 10:54
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/133

Actions (login required)

View Item View Item