ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PENDIDIKAN PADA REMAJA PUTRI YANG PUTUS SEKOLAH

Meyrisa Amelia, - and Vina Adriany, - and Tina Hayati Dahlan, - (2025) ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PENDIDIKAN PADA REMAJA PUTRI YANG PUTUS SEKOLAH. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu hak yang sangat fundamental bagi setiap anak. Namun ironisnya masih ditemukan fenomena adanya putus sekolah yang menjadi halangan bagi anak untuk meraih masa depan yang cerah. Pernikahan pada remaja (married adolescent) telah menjadi banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal ini diperkuat dengan adanya kebijakan dispensasi perkawinan. Sementara hal yang paling dikhawatirkan dari pernikahan di usia muda untuk remaja putri yaitu sebagian besar dari mereka harus putus sekolah, atau hanya dapat meneruskan dengan mengikuti program kejar paket. Untuk itu peneliti tertarik dalam melihat bagaimana orientasi masa depan bidang pendidikan bagi remaja putri yang putus sekolah terutama yang sudah menikah di usia remaja atau di bawah 18 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana remaja putri yang putus sekolah mengkonstruk orientasi masa depan mereka. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian yang digunakan yaitu fenomenologi. Teknik pengambilan data utama dalam penelitian ini ialah wawancara mendalam terhadap partisipan yang dipilih secara purposive. Partisipan penelitian ini adalah berjumlah 3 orang dimana mereka memiliki kriteria remaja putri, sudah melakukan pernikahan di usia remaja, sudah putus sekolah, dan berusia 18 tahun ke bawah. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik IPA (Interpretative Phenomenological Analysis). Pandangan teori Bourdieu dalam kerangka kerja teoritis yang digunakan untuk memahami dan membahas temuan dalam penelitian ini. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa remaja putri yang putus sekolah modal ekonomi, modal sosial, dan modal budaya yang kurang mendukung untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Tidak terbentuknya habitus yang baik serta orientasi masa depan mereka kurang untuk mencapai pendidikan yang lebih baik lagi. Mereka kalah dalam pertarungan dalam konstruk masa remaja. Meskipun partisipan memiliki keterbatasan, namun masih ada peluang untuk membangun harapan melalui dukungan yang tepat seperti psikoedukasi mengenai program motivasi dan penyuluhan dan pelatihan keterampilan.

Kata Kunci: orientasi masa depan, putus sekolah, remaja putri.

Education is a basic right for every child. However, ironically, the phenomenon of dropping out of school still exists, which is an obstacle for children to achieve a bright future. Married adolescents have received a lot of attention in recent years. This is reinforced by the marriage dispensation policy. While the most worrying thing about marriage at a young age for adolescent girls is that most of them have to drop out of school or can only continue by joining the package pursuit program. For this reason, researchers are interested in seeing how the future orientation in the field of education for adolescent girls who drop out of school, especially those who are married at a young age or under 18 years old. This research aims to explore how young women who have dropped out of school construct their future orientation. This research is a qualitative study and the research design used is phenomenology. The main data collection technique in this research is in-depth interviews with purposively selected participants. The participants of this study were 3 people where they had the criteria of adolescent girls, had married in their teens, had dropped out of school, and were 18 years old and below. Data analysis in this study used IPA (Interpretative Phenomenological Analysis) technique. Bourdieu's theoretical view in the theoretical framework used to understand and discuss the findings in this study. The results revealed that adolescent girls who drop out of school have less economic capital, social capital, and cultural capital to get higher education. They do not form a good habitus and their future orientation is lacking to achieve a better education. They lose the battle in the construct of adolescence. Although participants have limitations, there are still opportunities to build hope through appropriate support such as psychoeducation on motivational programs and counseling and skills training.

Key word: future orientation, dropped out school, young women.

[thumbnail of T_PP_2208240_Title.pdf] Text
T_PP_2208240_Title.pdf

Download (938kB)
[thumbnail of T_PP_2208240_Chapter1.pdf] Text
T_PP_2208240_Chapter1.pdf

Download (131kB)
[thumbnail of T_PP_2208240_Chapter2.pdf] Text
T_PP_2208240_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (135kB)
[thumbnail of T_PP_2208240_Chapter3.pdf] Text
T_PP_2208240_Chapter3.pdf

Download (167kB)
[thumbnail of T_PP_2208240_Chapter4.pdf] Text
T_PP_2208240_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (495kB)
[thumbnail of T_PP_2208240_Chapter5.pdf] Text
T_PP_2208240_Chapter5.pdf

Download (142kB)
[thumbnail of T_PP_2208240_Appendix.pdf] Text
T_PP_2208240_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: https://repository.upi.edu
Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: https://scholar.google.com/citations?user=yXKHeyAAAAAJ&hl=id&oi=ao ID SINTA Dosen Pembimbing: VINA ADRIANY : 5979511 TINA HAYATI DAHLAN : 5980395
Uncontrolled Keywords: orientasi masa depan, putus sekolah, remaja putri future orientation, dropped out school, young women
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Psikologi Pendidikan S-2
Depositing User: Meyrisa Amelia
Date Deposited: 25 Apr 2025 02:24
Last Modified: 25 Apr 2025 02:24
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/132461

Actions (login required)

View Item View Item