MENGGALI KEARIFAN PENDIDIKAN PESANTREN TRADISIONAL (Studi Kasus di Pondok Pesantren Ummul Quro, Cicalengka, Kab. Bandung)

Ma'ruf Mujahid, Hamka (2014) MENGGALI KEARIFAN PENDIDIKAN PESANTREN TRADISIONAL (Studi Kasus di Pondok Pesantren Ummul Quro, Cicalengka, Kab. Bandung). S1 thesis, Univeritas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_IPS_0903913_Abstract.pdf

Download (153kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IPS_0903913_Title.pdf

Download (39kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IPS_0903913_Chapter1.pdf

Download (290kB) | Preview
[img] Text
S_IPS_0903913_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (422kB)
[img]
Preview
Text
S_IPS_0903913_Chapter3.pdf

Download (246kB) | Preview
[img] Text
S_IPS_0903913_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (404kB)
[img]
Preview
Text
S_IPS_0903913_Chapter5.pdf

Download (220kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IPS_0903913_Bibliography.pdf

Download (211kB) | Preview
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Dewasa ini, eksistensi pesantren tradisional semakin melemah bahkan terancam punah. Saingan pondok pesantren tradisional bukan hanya sekolah klasikal saja melainkan pesantren modern atau pesantren tradisional yang sudah bertransformasi menjadi pesantren modern. Padahal, berdasarkan buku-buku teks, hasil penelitan terdahulu tentang pesantren, maupun berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis; penulis menemukan betapa banyak nilai-nilai luhur atau kearifan yang terkandung dalam pendidikan yang berlangsung di pesantren tradisional. Oleh sebab itu, kalaupun Pondok Pesantren Tradisional dalam bentuknya yang sekarang berubah, namun setidaknya nilai-nilai luhur atau kearifan yang terkandung di dalamnya bisa kita gali, amankan, kembangkan, dan lestarikan. Apalagi, menurut hemat penulis, nilai-nilai luhur atau kearifan yang terdapat dalam pendidikan pesantren tradisional sangat cocok untuk menangkis ekses negatif akibat globalisasi. Ekses negatif globalisasi yang penulis maksud di antaranya adalah semakin menguatnya orientasi hidup kebendaan, sementara itu aspek spiritual semakin terpinggirkan akibatnya terjadi ketdakseimbangan hidup. Dalam rangka mencegah hal ini diperlukan filterisasi pengaruh globalisasi. Menurut hemat penulis, agar filterisasi ini mantap, cara-cara yang paling efektif adalah dengan melakukan penguatan, internalisasi, dan implementasi nilai-nilai keagamaan. Tujuan untuk menguatkan, menginternalisasi, dan mengimplementasikan nilai-nilai keagamaan bisa dicapai melalui suatu proses pendidikan. Dan lembaga pendidikan yang berpotensi menjadi sarana pencapaian tujuan tersebut salah satunya adalah lembaga pendidikan pesantren tradisional, karena dalam pendidikan pesantren tradisional, ternyata banyak mengandung nilai-nilai kearifan yang akan sangat berguna dalam menghadapi globalisasi. Dalam penelitian yang berjudul Menggali Kearifan Pendidikan Pesantren Tradisional; Studi Kasus di Pondok Pesantren Ummul Quro, Cicalengka, Kab. Bandung ini, penulis memilih untuk menggunakan pendekatan kualitatif. Karena meskipun permasalahan ini ruang lingkupnya sempit namun membutuhkan pendalaman; seperti konsep membuat sumur, sempit tapi dalam. Di samping itu, tujuan dari penelitian ini bukanlah untuk membuat suatu generalisasi melainkan untuk mendapatkan makna dari permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian ini, penulis menggali pandangan kiai dan santri secara mendalam seputar permasalahan penelitian yang diusung oleh peneliti. Selain menggali informasi melalui wawancara mendalam, peneliti juga mengamati secara seksama kegiatan-kegiatan yang dilakukan dan terjadi di Pondok Pesantren Tradisional Ummul Quro. Ukuran keberhasilan pendidikan pesantren bukanlah kemampuannya dalam mencetak ulama. Adapun nanti ada keluaran pesantren ada yang menjadi ulama, itu merupakan bonus; bukan tujuan utama (ikhlas). Tujuan utama pendidikan pesantren adalah membangun pribadi yang berakhlak mulia (berkah). Pendidikan pesantren adalah pendidikan yang menjadikan pembangunan akhlak sebagai orientasi utamanya dan Tuhan sebagai tujuannya (ibadah). Dalam rangka menyelenggarakan pembangunan generasi berakhlak mulia ini, landasan pendidikan pesantren tradisional adalah sumber utama ajaran agama Islam yang meliputi; Al-Quran, Hadis, Ijma, dan Qiyas. Sedangkan, pendekatan pendidikan pesantren tradisional yang paling utama adalah konsep keteladanan dan pembiasaan atau kedisiplinan. Sementara itu, hubungan sosial dan pendidikan yang berjalan dalam dunia pesantren terangkum dalam tiga kata kunci berikut ini; berkah, ikhlas, dan ibadah. Today, the existence of a traditional pesantren has weakened even endangered . Competitors traditional pesantren is not only modern school but traditional pesantren that have been transformed into a modern pesantren too . In fact , based on the text books , the results of previous research on pesantren , and based on preliminary studies conducted by the authors; authors find how many noble values or wisdom contained in the ongoing education in a traditional pesantren. Therefore , even if the traditional pesantren in its present form changed , but at least the virtue or wisdom contained in them can we dig , secure , develop , and preserve. Moreover , according to the author, virtue or wisdom contained in traditional pesantren education is perfect to ward off the side effects of globalization. The side effects of globalization which is also the root of many social problems that occur are secularism and materialism that ultimately lead to spiritual dryness and the life imbalance. In order to prevent this necessary filtering effect of globalization. In order for filtration is steady, in ways that are most effective by strengthening , internalization , and implementation of religious values . Purpose to strengthen , internalize , and implement religious values can be achieved through a process of education. And educational institutions that could potentially be a means of achieving these objectives one of which is a traditional pesantren education institutions, as in the traditional pesantren education, it contains a lot of wisdom values that will be very useful in the face of globalization. In this study , the authors chose to use a qualitative approach . Why qualitative ? Because despite the narrow scope of this problem but requires deepening; like the concept of making wells , narrow but deep. In addition , the purpose of this study is not to make a generalization but rather to get a sense of the problems studied. In this study , the authors explore the views of kiai and santri about issues in depth research carried out by researchers . In addition to gaining information through in-depth interviews, researchers also observed carefully the activities undertaken and happening in Ummul Quro Traditional Pesantren . Educational success is not the size of its ability to print boarding scholars . As there will be no output boarding is becoming scholars , it is a bonus ; not the main goal . The main objective is to build a noble character. Pesantren education is education that makes the character development as its main orientation and God as its goal . In order to organize the construction of this noble generation , traditional pesantren education foundation is the major source of the teachings of Islam , Al - Quran , Hadith , Ijma , and Qiyas . Meanwhile , the most important of the education approach in traditional pesantren is the concept of exemplary and concept of habituation or discipline . And, social relations and educational walk in the education of traditional pesantren is summed up in the following three key words ; blessing , sincere , and worship to God.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No Panggil: S FPIPS RUF M-2014
Uncontrolled Keywords: menguatkan, menginternalisasi,Pondok Pesantren Tradisional, Pondok Pesantren Ummul Quro
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan IPS
Depositing User: Mr. Hada Hidayat
Date Deposited: 11 Mar 2015 02:45
Last Modified: 11 Mar 2015 02:45
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/13133

Actions (login required)

View Item View Item