Asrori, (2013) SISTEM PENGAWASAN TERHADAP INVENTARISASI PRASARANA DAN SARANA PENDIDIKAN PADA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA BANDUNG. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
T_ADPEN_989788_Title.pdf Download (210kB) | Preview |
|
|
Text
T_ADPEN_989788_Abstract.pdf Download (238kB) | Preview |
|
|
Text
T_ADPEN_989788_Table_Of_Content.pdf Download (283kB) | Preview |
|
|
Text
T_ADPEN_989788_Chapter1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
T_ADPEN_989788_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
||
|
Text
T_ADPEN_989788_Chapter3.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
T_ADPEN_989788_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
||
|
Text
T_ADPEN_989788_Chapter5.pdf Download (635kB) | Preview |
|
|
Text
T_ADPEN_989788_Bibliography.pdf Download (327kB) | Preview |
|
Text
T_ADPEN_989788_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini berjudul "Sistem Pengawasan Terhadap Inventarisasi Prasarana dan Sarana Pendidikan pada Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung". Usaha pencapaian tujuan pendidikan dilakukan melalui proses pembelajaran yang didukung dengan berbagai fasilitas. Menurut ketentuan, penggunaan fasilitas harus diikuti kegiatan inventarisasi. Kenyataan inventarisasi belum menunjukkan sesuai ketentuan. Kondisi ini menarik diteliti, bagaimana sistem pengawasan selama ini dan sekaligus ingin mengetahui pelaksanaan inventarisasi yang sesungguhnya. Dengan metoda deskriptif, penelitian menggunakan campuran jenis populasi dan sampel. Data diperoleh melalui studi dokumentasi, kuesioner, dan wawancara. Dianalisis secara kualitatif dengan nrosentase, melalui tahap reduksi, display, dan verifikasi. Keabsahannya menggunakan 'criteria kredibilitas, transferabilitas, dipendabilitas, dan konfirmabilitas. Pengawasan sebagai salah satu fungsi yang mutlak dilakukan oleh unsur pimpinan kependidikan, dengan maksud agar pekerjaan sesuai dengan rencana atau ketentuan. Pengawasan atasan langsung, pengawasan fungsional, dan langkah-langkahnya merupakan sub-sub dalam sistem pengawasan. Ditemukan bahwa sistem pengawasan 56,16% dari 60 responden kategori "sedang" dan pelaksanaan inventarisasi 55,1% dari 100 responden kategori "kurang". Kesimpulannya sistem pengawasan sudah berjalan dan berfungsi, namun pelaksanaannya belum serius yang ditandai masih lemahnya dalam tindakan korektif, kemampuan teknis inventarisasi, lemahnya mentalitas, dan kurang koordinatif. Implikasi sistem pengawasan belum membawa inventarisasi ke arah yang lebih baik, sehingga belum sepenuhnya menunjang proses KBM, belum mengetahui kekayaan daerah secara akurat, serta akuntabilitasnya masih rendah. Untuk menjaga citra kinerja aparat kependidikan, direkomendasikan perlu pembenahan mekanisme kerja berupa model sistem pengawasan, kesungguhan pimpinan, ketegasan tindakan korektif, koordinatif, melengkapi fasilitas, dan pembenahan keahlian teknis aparat pengawasan dalam kependidikan.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Subjects: | Universitas Pendidikan Indonesia > Sekolah Pasca Sarjana > Administrasi Pendidikan S-2 |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Administrasi Pendidikan S-2 |
Depositing User: | Riki N Library ICT |
Date Deposited: | 31 Aug 2013 21:32 |
Last Modified: | 31 Aug 2013 21:32 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/1247 |
Actions (login required)
View Item |