PENGETAHUAN LOKAL MENGENAI BOTANI DALAM PERIBAHASA BAHASA INDONESIA YANG BERKAITAN DENGAN TUMBUHAN (KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK)

Harja, Resa Sindi (2014) PENGETAHUAN LOKAL MENGENAI BOTANI DALAM PERIBAHASA BAHASA INDONESIA YANG BERKAITAN DENGAN TUMBUHAN (KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_IND_1005718_Title.pdf

Download (115kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_1005718_Abstract.pdf

Download (98kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_1005718_Table_of_content.pdf

Download (124kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_1005718_Chapter1.pdf

Download (118kB) | Preview
[img] Text
S_IND_1005718_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (179kB)
[img]
Preview
Text
S_IND_1005718_Chapter3.pdf

Download (118kB) | Preview
[img] Text
S_IND_1005718_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (945kB)
[img]
Preview
Text
S_IND_1005718_Chapter5.pdf

Download (101kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_1005718_Bibliography.pdf

Download (154kB) | Preview
[img] Text
S_IND_1005718_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (230kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran terhadap gejala hilangnya pengetahuan lokal mengenai botani yang tercermin dalam peribahasa bahasa Indonesia yang berkaitan dengan tumbuhan. Hal tersebut dipicu oleh penggunaan peribahasa yang semakin jarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropolinguistik dan metode etnografi komunikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan empat hal berikut. Pertama, ada 19 struktur atau unsur tumbuhan yang membentuk peribahasa bahasa Indonesia, yaitu akar, batang, benih, biji, buah, bunga, daun, duri, gagang, mayang, miang, mumbang, pucuk, ranting, ruas, buku, seludang, tunas, dan ulam; ada 8 jenis tumbuhan yang membentuk peribahasa bahasa Indonesia, yaitu bambu, biji-bijian, buah-buahan, palem, rumput, sayur-sayuran, umbi-umbian, dan jenis tumbuhan lain; ada 7 hal-hal yang berkaitan dengan tumbuhan yang membentuk peribahasa bahasa Indonesia, yaitu ampas, getah, kayu, punggur, santan, sekam, dan sepah. Kedua, peribahasa bahasa Indonesia yang berkaitan dengan tumbuhan memiliki fungsi menasihati, memperindah tuturan, hiburan, dan menyindir. Ketiga, cerminan pengetahuan lokal yang terdapat dalam peribahasa bahasa Indonesia dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu (1) orang Melayu memiliki pengetahuan lokal mengenai unsur tumbuhan, seperti unsur akar yang memiliki karakteristik sebagai pusat pertumbuhan tumbuhan karena berfungsi sebagai pengatur aliran air; (2) orang Melayu memiliki pengetahuan lokal mengenai jenis-jenis tanaman, seperti jenis aur (yang termasuk ke dalam kelompok bambu) yang memiliki karakteristik tumbuh di tebing dan menghisap makanan dari tanah tebing tersebut; (3) orang Melayu memiliki pengetahuan lokal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tumbuhan, seperti ampas yang memiliki karakteristik sebagai sisa dari buah kelapa atau lainnya yang sudah tidak memiliki sari-sari lagi karena sudah diperas untuk kepentingan memasak dan lain-lain; (4) orang Melayu memiliki pengetahuan lokal mengenai fungsi-fungsi tumbuhan, seperti fungsi rotan yang memiliki karakteristik batang yang lentur sehingga mudah untuk dibentuk dan dibuat perabot rumah (kursi, meja, lemari, dan lain-lain). Keempat, penutur bahasa Indonesia saat ini termasuk ke dalam pewaris pasif karena mereka tidak ikut mewariskan peribahasa bahasa Indonesia yang berkaitan dengan tumbuhan kepada generasi penerus. The background of this research is the concern toward the missing of local knowledge related to botany which is portrayed in Indonesian proverb related with plants. It stems from the use of priverb be coming rare nowadays. The result of this research shows four points. First, there are 19 parts of plants that from Indonesian proverb, those are: akar, batang, benih, biji, buah, bunga, daun, duri, gagang, mayang,miang, mumbang, pucuk, ranting, ruas, buku, seludang, tunas, and ulam. Moreover, there are 8 types of plants that from Indonesian proverb, those are: bambu, biji-bijian, buah-buahan, palem, rumput, sayur-sayuran, umbi-umbian, and another plants type. There are 7 also things related to plants that from Indonesian proverb, which are: ampas, getah, kayu, punggur, santan, sekam, and sepah. Second, Indonesian proverb that are related to plants have the function of advising, embellishing utterance, entertainment and quipping. Thrid, the reflection of local knowledge that lies within Indonesian proverb can be divided into four categories, which are: (1) the local knowledge about parts of plants, such as the akar part that has the characteristic as center of growth, since it function to arrange the flow of water within the tree; (2) the local knowledge about types of plants, such as aur (which is included in the bamboo’s group) that has the characteristic of the growing on cliff terrain and gather food from the cliff; (3) the local knoeledge of things related to plants, such as ampas which is something that remain from a coconut or other plants which the essence used for cooking or other uses: (4) and the local knowledge on functions of plant, such as the function of rotan that has a flexible characteristic, this easy to be shaped and made into home furniture (chair, table, cupboard, and etc.). fourth, Indonesian speaker nowadays incloded into passive inheritors and as the result, Indonesian proverb related to plants are not passed on the next generation.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No. Panggil: S IND HAR p-2014
Uncontrolled Keywords: Botani,Tumbuhan, Antropolinguistik
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (nonpendidikan)
Depositing User: DAM staf
Date Deposited: 05 Jan 2015 08:48
Last Modified: 05 Jan 2015 08:48
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/12175

Actions (login required)

View Item View Item