PEMANFAATAN CITRA SENTINEL-1 BERBASIS PYTHON UNTUK KAJIAN DEFORMASI PERMUKAAN AKIBAT GEMPA BUMI DI CIANJUR JAWA BARAT

Mochammad Rifqi Naufal Alfayyadh, - (2024) PEMANFAATAN CITRA SENTINEL-1 BERBASIS PYTHON UNTUK KAJIAN DEFORMASI PERMUKAAN AKIBAT GEMPA BUMI DI CIANJUR JAWA BARAT. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_SIG_2001068_Title.pdf

Download (715kB)
[img] Text
S_SIG_2001068_Chapter1.pdf

Download (379kB)
[img] Text
S_SIG_2001068_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (496kB)
[img] Text
S_SIG_2001068_Chapter3.pdf

Download (906kB)
[img] Text
S_SIG_2001068_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (8MB)
[img] Text
S_SIG_2001068_Chapter5.pdf

Download (119kB)
[img] Text
S_SIG_2001068_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (453kB)
Official URL: https://repository.upi.edu/

Abstract

Kabupaten Cianjur dilanda gempa bumi pada bulan November 2022 dengan kekuatan yang signifikan. Intensitas yang terjadi yakni mencapai skala VII MMI dengan magnitudo sebesar 5.6. Gempa tersebut menyebabkan kerusakan pada bangunan dan infrastruktur. Gempa ini termasuk jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) dengan kedalaman di bawah 60 kilometer dengan tipe mainshock-aftershocks. Penyebab terjadinya gempa bumi adalah akibat adanya aktifitas sesar baru yang teridentifikasi yaitu Sesar Cugenang. Sesar tersebut ditemukan oleh BMKG melalui hasil analisis focal mechanism. Sesar Cugenang dikategorikan sebagai patahan geser menganan (dextral strike-slip fault) dengan Jurus (Strike) mengarah N347oE dan kemiringan bidang patahan (Dip) sebesar 82 derajat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis deformasi permukaan serta dampaknya terhadap kerusakan akibat gempa bumi di Cianjur tahun 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan deskriptif dengan pendekatan Penginderaan Jauh berbasis Python. Hasil menunjukkan bahwa implikasi keberadaan Sesar Cugenang pada gempa Cianjur tahun 2022 mengakibatkan dua fenomena deformasi yang terjadi. Pada area utara Sesar Cugenang menunjukkan kenaikan permukaan tanah maksimal sebesar 38,14 milimeter. Pada area Timur Sesar Cugenang terjadi penurunan permukaan tanah maksimal sebesar 35,04 milimeter. Korelasi antara deformasi permukaan terhadap tingkat kerusakan bangunan menunjukkan hubungan yang lemah antar keduanya. Hasil analisis regresi linear sederhana menunjukkan bahwa kerusakan bangunan yang terjadi pada kejadian gempa bumi Cianjur tidak dipengaruhi oleh deformasi permukaan. Angka koefisien determinasi menghasilkan nilai sebesar 0,05 atau 5% saja. Ini berarti bahwa pengaruh yang diberikan dari deformasi hanyalah sebesar 5% sedangkan 95% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji pada penelitian ini. Cianjur Regency was hit by an earthquake in November 2022 with significant strength. The intensity that occurred reached the VII MMI scale with a magnitude of 5.6. The earthquake caused damage to buildings and infrastructure. This earthquake is a type of shallow crustal tectonic earthquake with a depth of under 60 kilometers with mainshock-aftershocks type. The cause of the earthquake was due to the activity of a newly identified fault, namely the Cugenang Fault. This fault was discovered by BMKG through the results of focal mechanism analysis. The Cugenang fault is categorized as a dextral strike-slip fault with a Strike trending N347oE and a dip of the fault plane (Dip) of 82 degrees. The aim of this research is to analyze surface deformation and its impact on damage caused by the earthquake in Cianjur in 2022. The method used in this research is quantitative and descriptive with a Python-based Remote Sensing approach. The results show that the implications of the existence of the Cugenang Fault in the 2022 Cianjur earthquake resulted in two deformation phenomena occurring. In the area north of the Cugenang Fault, the maximum land surface rise was 38.14 millimeters. In the area east of the Cugenang Fault, a maximum land surface subsidence of 35.04 millimeters occurred. The correlation between surface deformation and the level of building damage shows a weak relationship between the two. The results of simple linear regression analysis show that building damage that occurred during the Cianjur earthquake was not influenced by surface deformation. The coefficient of determination figure produces a value of only 0.05 or 5%. This means that the influence exerted by deformation is only 5%, while the other 95% is influenced by other factors that were not studied in this research.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: https://scholar.google.com/citations?user=hd7jQlUAAAAJ&hl=en ID SINTA Dosen Pembimbing: Jupri: 6681759 Silmi Afina Aliyan: 6749474
Uncontrolled Keywords: Bencana, Gempa bumi, Deformasi Permukaan, Sesar Cugenang, Sentinel-1, Python, Kabupaten Cianjur Disasters, Earthquakes, Surface Deformation, Cugenang Fault, Sentinel-1, Python, Cianjur Regency
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography
T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sains Informasi Geografi
Depositing User: Mochammad Rifqi Naufal Alfayyadh
Date Deposited: 29 Feb 2024 07:32
Last Modified: 29 Feb 2024 07:32
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/115771

Actions (login required)

View Item View Item