Agus Ahmad Wakih, - (2023) ANGKLUNG SÈRÈD BALANDONGAN SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK RINTISAN DESA WISATA BUDAYA DI TASIKMALAYA. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
D_PSN_2010321_Title.pdf Download (1MB) |
|
Text
D_PSN_2010321_Chapter1.pdf Download (405kB) |
|
Text
D_PSN_2010321_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (400kB) |
|
Text
D_PSN_2010321_Chapter3.pdf Download (138kB) |
|
Text
D_PSN_2010321_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (5MB) |
|
Text
D_PSN_2010321_Chapter5.pdf Download (73kB) |
|
Text
D_PSN_2010321_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (6MB) |
Abstract
ABSTRAK Angklung Sèrèd Balandongan merupakan sebuah pertunjukan kesenian tradisional mengadu kekuatan fisik (betis, lengan, dan bahu) dengan menggunakan waditra angklung dengan cara saling dorong-mendorong (silih Sèrèd) yang dimainkan oleh 11 orang tiap kelompoknya. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan model pembelajaran Angklung Sèrèd untuk memberikan Pendidikan karakter melalui penanaman nilai-nilai yang terdapat pada kesenian tersebut. Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan metode deskriptif, evaluatif dan eksperimen. Pada uji coba lapangan dilakukan kegiatan evaluasi hasil maupun evaluasi proses yang menghasilkan sebuah rekomendasi. Sedangkan metode eksperimen dalam penelitian ini digunakan saat uji coba terbatas dan uji coba luas untuk melihat efektivitas media. Pelaksanaan uji coba lapangan terbatas dan uji coba luas dari Angklung Sèrèd sebagai media pendidikan karakter dalam pertunjukan wisata budaya dilakukan ditempat yang berbeda. Hasil penelitian yakni (1) nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam pertunjukan Angklung Sèrèd ada lima nilai karakter didalamnya. Karakter disiplin, tanggungjawab, kerjasama, cinta lingkungan dan cinta tanah air; yang dipadukan dengan filosofis karuhun Sunda yaitu cageur, bageur, bener, pinter, singer, tur pangger, (2) karakter masyarakat kampung Balandongan sebelum jadi desa wisata terbagi menjadi dua kelompok yang satu sama lainnya tidak saling mengalah terhadap penentuan leluhur yang sudah menciptakan kesenian tradisonal angklung Sèrèd, menjadi rukun setelah pertunjukan wisata sehingga terciptanya desa wisata budaya yang berkarakter; (3) Desain pengembangan media pembelajaran melalui pertunjukan wisata budaya Angklung Sèrèd sebagai pendidikan karakter bisa dilihat berdasarkan (a) berorientasi pada teori konstruktivisme; (b) berorientasi pada kegiatan refleksi; (c) berbasis nilai-nilai karakter termasuk disiplin, tanggungjawab, kerjasama, cinta lingkungan dan cinta tanah air; termasuk memadukan dengan filosofis karuhun Sunda yaitu cageur, bageur, bener, pinter, singer, tur pangger, (d) berorientasi pada pertunjukan wisata budaya; (e) mewujudkan desa wisata budaya berkarakter (f) setting pertunjukan wisata budaya berorientasi pada kooperatif-kolaboratif; (g) proses pertunjukan wisata budaya berorientasi kepada peninggalan sejarah. (3) efektivitas media Angklung Sèrèd wisata budaya di masyarakat Balandongan terhadap pendidikan karakter setelah pengembangan pertunjukan wisata budaya terlihat menjadi lebih baik dan bersatu dengan cara peneliti membuat rancangan semua pemain Angklung Sèrèd diambil dari dua kelompok yang merasa bahwa nenek moyangnya yang sudah menciptakan angklung Sèrèd. Kata Kunci: Angklung Sèrèd, Pendidikan Karakter, Desa Wisata Budaya
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen Pembimbing Juju Masunah: 258201 Tati Narawati: 5995150 Cece Rakhmat: 5993220 |
Uncontrolled Keywords: | Angklung Sèrèd, Pendidikan Karakter, Desa Wisata Budaya |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Seni S-3 |
Depositing User: | Agus Ahmad Wakih |
Date Deposited: | 22 Sep 2023 07:53 |
Last Modified: | 22 Sep 2023 07:53 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/107754 |
Actions (login required)
View Item |