NUR’ALIM, Fauz (2012) PESANTREN AL-FALAH BIRU PADA MASA REVOLUSI FISIK DI GARUT TAHUN 1945-1949. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
s_sej_0705712_table_of_content.pdf Download (284kB) | Preview |
|
|
Text
s_sej_0705712_chapter1.pdf Download (438kB) | Preview |
|
Text
s_sej_0705712_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (447kB) |
||
|
Text
s_sej_0705712_chapter3.pdf Download (559kB) | Preview |
|
Text
s_sej_0705712_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (664kB) |
||
|
Text
s_sej_0705712_chapter5.pdf Download (310kB) | Preview |
|
|
Text
s_sej_0705712_bibliography.pdf Download (428kB) | Preview |
Abstract
Penelitian karya ilmiah (Skripsi) yang berjudul “Pesantren Al-Falah Biru Pada Masa Revolusi Di Garut Tahun 1945-1949”, bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi Pesantren Al-Falah Biru pada tahun 1945-1949 beserta peranan yang dilakukannya dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia di Kabupaten Garut. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana kondisi Pesantren Al-Falah Biru pada tahun 1945-1949?; 2) Mengapa pesantren Al-Falah Biru Melibatkan diri dalam perlawanan terhadap pendudukan bangsa asing di Garut?; 3) Bagaimana strategi perjuangan Pesantren Al-Falah Biru dalam keikutsertaanya mempertahankan kemerdekaan di Garut? Peneliti menggunakan metode historis untuk mengkaji permasalahan tersebut meliputi empat langkah yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil kajian peneliti pada tahap historiografi menunjukkan bahwa adanya peranan yang cukup besar Pesantren Al-Falah Biru pada tahun 1945-1949 dalam upaya mempertahankan kemerdekaan di Garut. Pesantren Al-Falah Biru terletak di Desa Mekargalih Kecamatan Tarogong Kidul, didirikan pada tahun 1749 oleh Embah Kyai Akmaluddin dan Embah Kyai Fakaruddin. Kondisi Pesantren Al-Falah Biru pada tahun 1945-1949 mengalami perkembangan berkaitan dengan penyebaran ajaran Tarekat Tijaniyah sebagai alat perjuangan melawan penjajah. Keterlibatan Pesantren Al-Falah Biru dalam perjuangan disebabkan oleh dua faktor yaitu kondisi Garut yang kacau akibat pendudukan Jepang dan kedatangan Sekutu yang berupaya menguasai kembali Garut, serta adanya peranan KH. Badruzzaman sebagai pimpinan pondok pesantren sekaligus pimpinan tarekat Tijaniyah. Beberapa pertempuran yang diikuti oleh laskar Hisbullah santri Pesantren Al-Falah Biru diantaranya pelucutan senjata tentara Jepang dan pengambilalihan gudang logistik di Hotel Malayu Kecamatan Samarang tahun 1945, pertempuran di Leuwigoong tahun 1947, dan penghadangan pasukan Belanda di Desa Cidadali Kecamatan Samarang tahun 1948. Strategi perjuangan yang digunakan oleh pesantren yaitu dengan menjadikan Tarekat Tijaniyah sebagai landasan perjuangan melalui ajaran Hubbul Waton (cinta tanah air) dan Jihad Fisabilillah (berjuang di jalan agama). Strategi hijrah yang dilakukan KH. Badruzzaman telah membantu penyebaran tarekat Tijaniyah, hal tersebut menjadi faktor utama yang mendorong banyaknya dukungan terhadap perjuangan KH. Badruzzaman melawan Belanda. Selain itu pesantren Al-Falah Biru di bawah koordinasi KH. Badruzzaman melakukan Kholwat, yaitu pelatihan dan pembekalan mental para santri yang akan diterjunkan di medan perang melalui riyadlah atau tarbiyah ruhani dalam upaya memantapkan tauhid.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No Panggil SSEJ NUR p-2012 |
Uncontrolled Keywords: | PESANTREN,REVOLUSI FISIK |
Subjects: | L Education > LA History of education |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Staf Koordinator 3 |
Date Deposited: | 04 Jul 2014 06:57 |
Last Modified: | 04 Jul 2014 06:57 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/10693 |
Actions (login required)
View Item |