SENI TENUN BADUY DI DESA KANEKES KABUPATEN LEBAK, BANTEN 1986-2001: Asal Mula, Makna, dan Perkembangannya

Susandi, - (2012) SENI TENUN BADUY DI DESA KANEKES KABUPATEN LEBAK, BANTEN 1986-2001: Asal Mula, Makna, dan Perkembangannya. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_sej_054080_table_of_content.pdf

Download (254kB)
[img] Text
s_sej_054080_chapter1.pdf

Download (287kB)
[img] Text
s_sej_054080_chapter3.pdf

Download (327kB)
[img] Text
s_sej_054080_chapter5.pdf

Download (254kB)
[img] Text
s_sej_054080_bibliography.pdf

Download (265kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Skripsi ini berjudul “Seni Tenun Baduy di Desa Kanekes Kabupaten Lebak, Banten 1986-2001: Asal Mula, Makna, dan Perkembangannya”. Permasalahan pokok yang dikaji adalah bagaimana perkembangan seni tenun Baduy di Desa Kanekes pada kurun waktu 1986-2001. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode penelitian sejarah (historis) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan teknik wawancara, studi kepustakaan, serta dokumentasi. Pendekatan interdisipliner dari ilmu-ilmu sosial dan teori perkembangan serta perubahan masyarakat juga digunakan untuk mempertajam analisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa seni tenun di Desa Kanekes telah dilakukan oleh Orang Baduy sejak mereka mulai menetap di balik Gunung Kendeng (wilayah Desa Kanekes sekarang) didasari oleh ketersediaan bahan baku untuk membuat kain tenun yang ada di sekitar lingkungannya serta tuntutan untuk memenuhi kebutuhan sandang mereka secara mandiri. Kain tenun bagi masyarakat adat Baduy selain berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sandang, juga memiliki fungsi sebagai identitas adat mereka; perbedaan antara Baduy Dalam dan Baduy Luar dapat dilihat dari warna dan tenunan yang mereka buat serta kenakan. Tahun 1986-2001 merupakan masa transisi bagi seni tenun Baduy. Seni tenun dalam kehidupan Masyarakat Adat Baduy berkenaan dengan perkembangan fungsi sosialnya secara perlahan telah masuk dalam kegiatan mata pencaharian mereka dan mulai diperjualbelikan. Seni tenun Baduy juga mengalami perkembangan bentuk materialnya baik dari segi corak, ragam hias, maupun jenisnya yang hadir pada tenunan selendang yang mereka sebut dengan selendang suat. Selendang suat sebagai kreasi tenunan baru yang memiliki variasi warna serta jenis yg beragam ini lebih ditujukan untuk para pengunjung, bukan untuk keperluan Masyarkat Adat Baduy sehingga tidak memiliki makna khusus yang mendasari pembuatannya selain untuk untuk kareuseupan (berkesenian/ keindahan) dan kepentingan ekonomi mereka. Seni tenun pada Masayarakat Adat Baduy yang memiliki nilai-nilai adat, hingga kini masih tetap dipertahankan. Trasnmisi pengetahuan menenun kepada generasi selanjutnya yang dilakukan oleh para seniman tenun baduy merupakan faktor utama yang membuat seni tenun Baduy di Desa Kanekes tetap lestari. Pemerintah juga berperan dalam penyediaan sarana dan prasarana bagi pembangunan berkelanjutan di Desa Kanekes. Selain itu, beberapa pihak yang telah menjalin kemitraan dengan seniman tenun Baduy dinilai telah ikut membantu dalam mengaktualisasikan, memperkenalkan dan memasarkan tenun Baduy hingga dikenal oleh masayarakat lebih luas lagi.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: ID SINTA Dosen Pembimbing: Agus Mulyana : 5992575 Wawan Darmawan : 5992655
Uncontrolled Keywords: Seni Tenun, Baduy
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: Zydan Naufal Musyaffa
Date Deposited: 27 Aug 2023 02:21
Last Modified: 27 Aug 2023 02:21
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/98001

Actions (login required)

View Item View Item