UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA PEMBELAJAR BIPA ANAK-ANAK DALAM MENCERITAKAN LEGENDA DENGAN METODE BERMAIN PERAN : PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS 2 SEKOLAH DASAR DI BANDUNG INTERNATIONAL SCHOOL TAHUN AJARAN 2009/2010

Gilang Hanita Mayasari, - (2010) UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA PEMBELAJAR BIPA ANAK-ANAK DALAM MENCERITAKAN LEGENDA DENGAN METODE BERMAIN PERAN : PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA KELAS 2 SEKOLAH DASAR DI BANDUNG INTERNATIONAL SCHOOL TAHUN AJARAN 2009/2010. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_c0151__0603308_table_of_content.pdf

Download (268kB)
[img] Text
s_c0151__0603308_chapter1.pdf

Download (304kB)
[img] Text
s_c0151__0603308_chapter3.pdf

Download (324kB)
[img] Text
s_c0151__0603308_chapter5.pdf

Download (255kB)
[img] Text
s_c0151__0603308_bibliography.pdf

Download (256kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan latar belakang masalah yang penulis temukan pada objek penelitian, yaitu: (1) kemampuan berbicara bahasa Indonesia siswa kelas 2 SD di BIS belum ideal karena masih ditemukan kesalahan dalam stuktur bahasa Indonesia, pemilihan kata yang kurang tepat, dan pelafalan yang kurang lancar, (2) siswa kelas 2 SD di BIS masih melakukan campur kode antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, dan (3) pengetahuan siswa terhadap legenda cerita rakyat Indonesia masih kurang. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengupayakan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Indonesia dalam menceritakan legenda. Penelitian Tindakan Kelas atau lebih sering disebut PTK ini mendeskripsikan secara objektif permasalahan yang terjadi pada siswa kelas 2 SD di BIS guna meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Indonesia dalam menceritakan legenda. Pelaksanaannya dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif antara penulis, siswa, dan pengamat. Prosedur pelaksanaan PTK terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, analisis data hasil observasi, analisis kemampuan siswa berbicara dalam menceritakan legenda, dan refleksi. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan selama tiga siklus berturut-turut, yang terdiri dari siklus 1 dengan teknik charade, siklus 2 dengan media wayang kartun dan instrumen, dan siklus 3 teknik dengar-kerjakan. Hasil yang diperoleh mengalami peningkatan yang siginifikan pada jumlah rata-rata pemerolehan nilai akhir kemampuan siswa: (1) siklus 1 dengan rata-rata 62,23 yang tergolong cukup, (2) siklus 2 dengan rata-rata 75,05 yang tergolong baik, dan (3) siklus 3 dengan rata-rata 92,82 yang tergolong sangat baik. Peningkatan kemampuan berbicara yang terjadi pada siswa dengan menggunakan metode bermain peran pada setiap siklus ini disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Ternyata, fakta membuktikan bahwa teori konstruktivisme lebih tepat digunakan pada pembelajar BIPA anak-anak dibandingkan dengan teori gestalt. Metode bermain peran dengan teknik dengar-kerjakan yang memenggal-menggal cerita sesuai teori konstruktivisme dapat lebih cepat melekat pada diri siswa dibandingkan dengan cerita yang disampaikan secara menyeluruh dengan teori gestalt. Selain itu dengan teknik dengar-kerjakan ini siswa dapat mengembangkan visual, auditorial, dan kinestetik pada saat pembelajaran sehingga pemahaman siswa dapat bertahan dalam jangka panjang.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: ID SINTA Dosen Pembimbing ANDOYO SASTROMIHARJO: 5987306 NUNY SULISTIANY IDRIS: 6682825
Uncontrolled Keywords: KEMAMPUAN BERBICARA, PEMBELAJAR BIPA ANAK-ANAK, LEGENDA, METODE BERMAIN PERAN, Kelas 2, Sekolah Dasar, Bandung International School
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Hikmal Fajar Fardyan
Date Deposited: 28 Jul 2023 09:28
Last Modified: 28 Jul 2023 09:28
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/95599

Actions (login required)

View Item View Item