KAJIAN STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, FUNGSI, DAN PROSES PENCIPTAAN CERITA NINI ANTEH DI KOTAMADYA DAN KABUPATEN BANDUNG

Yostiani Noor Asmi Harini, - (2009) KAJIAN STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, FUNGSI, DAN PROSES PENCIPTAAN CERITA NINI ANTEH DI KOTAMADYA DAN KABUPATEN BANDUNG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_c0151_050590_table_of_content.pdf

Download (282kB)
[img] Text
s_c0151_050590_chapter1.pdf

Download (268kB)
[img] Text
s_c0151_050590_chapter3.pdf

Download (272kB)
[img] Text
s_c0151_050590_chapter5.pdf

Download (254kB)
[img] Text
s_c0151_050590_bibliography.pdf

Download (243kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian yang berjudul “Kajian Struktur, Konteks Penuturan, Fungsi, Dan Proses Penciptaan Cerita Nini Anteh di Kotamadya dan Kabupaten Bandung” ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti terhadap artefak budaya Sunda yang berbentuk cerita atau prosa. Oleh karena itu, penelitian ini bertolak dari bagaimanakah struktur, bagaimanakah konteks penuturan, apa fungsi cerita, dan bagaimana proses penciptaan cerita Nini Anteh. Penelitian deskriptif yang dilakukan ini bersifat kualitatif. Penelitian ini merupakan interpretasi dari penelusuran struktur cerita yang meliputi alur dan pengaluran, tokoh dan penokohan, dan latar; konteks penuturan; dan proses penciptaan. Dari pengkajian folklor yang menceritakan asal muasal bercak hitam pada bulan tersebut diperoleh gambaran menyeluruh tentang figur Nini Anteh. Pada cerita Nini Anteh 1, figur Nini Anteh yang kemudian mendarat di Bulan merupakan penggambaran manusia dalam memperoleh keseimbangan diri (mikrokosmos) terhadap alam semesta (makrokosmos). Dari penyebutan saepi (pada cerita Nini Anteh 1) yang berfungsi sebagai alat agar Nini Anteh dapat pergi ke Bulan, disinyalir cerita ini tersebar dikalangan pesantren. Meskipun demikian, masih terasa adanya pengaruh Hindu (dengan penamaan Candramawat yang diambil dari nama Dewa Candra). Pada cerita Nini Anteh 2, figur Nini Anteh mengandung makna bahwa perempuan digambarkan dapat mencapai derajat yang tinggi berkat keinginannya yang kuat, kebaikan hati, dan kerja kerasnya. Cerita Nini Anteh 2 ini tercipta dikalangan masyarakat Sunda yang agraris. Hal ini terlihat dari penyebutan tiga biji bibit kacang panjang, tiga biji bibit kapas, pembeli benang, dan Candramawat. Nilai-nilai Islam sudah masuk dalam cerita. Meskipun demikian masih terasa ada pengaruh Hindu (dengan penamaan Candramawat, yang diambil dari Dewa Candra). Hal menarik dalam cerita Nini Anteh 3 adalah penyebutan “Nini” sebagai sapaan. Cerita Nini Anteh 3 ini sangat kental dengan ajaran Islam (dari penyebutan Allah dan Muhammad). Kemudian adanya pergeseran konsep Candramawat (disebutkan memiliki bulu 2 warna yaitu hitam dan putih). Cerita Nini Anteh 1, 2, dan 3 ini memiliki beberapa fungsi di antaranya adalah sebagai cerminan identitas budaya lokal, sebagai cermin angan-angan suatu kolektif, sebagai pengesahan kebudayaan, sebagai alat pemaksa berlakunya norma-norma sosial dan pengendali sosial, sebagai media pendidikan bagi anak, untuk memberikan suatu jalan yang dibenarkan masyarakat agar dapat lebih superior daripada orang lain, media hiburan, media motivasi, dan peluang bisnis baru.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: ID SINTA Dosen Pembimbing MEMEN DURACHMAN: 5994265 YULIANETA: 6122021
Uncontrolled Keywords: STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, FUNGSI, PROSES, CERITA, NINI ANTEH, KOTAMADYA, KABUPATEN BANDUNG
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Hikmal Fajar Fardyan
Date Deposited: 24 Jul 2023 07:25
Last Modified: 24 Jul 2023 07:25
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/93604

Actions (login required)

View Item View Item