Belgis, - (2010) PENGGUNAAN REINFORCEMENT POSITIF DAN NEGATIF MELALUI AKTIVITAS BERMAIN ANGKLUNG DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN TEMAN SEBAYA PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG (EKSPERIMEN SINGLE SUBJEK RESEARCH KELAS II TUNAGRAHITA SEDANG DI SD 9 MUTIARA). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
s_plb_054473_table_of_content.pdf Download (251kB) |
|
Text
s_plb_054473_chapter1.pdf Download (273kB) |
|
Text
s_plb_054473_chapter3.pdf Download (289kB) |
|
Text
s_plb_054473_chapter5.pdf Download (249kB) |
|
Text
s_plb_054473_bibliography.pdf Download (253kB) |
Abstract
nak tunagrahita karena keterbatasan kemampuan inteligensinya mengalami hambatan dalam interaksi sosial dengan teman sebaya. Hambatan interaksi sosial yang dimiliki anak tunagrahita berupa keterlibatan dengan teman, memberi petunjuk dan arahan. Bekerjasama dengan teman mengacu kepada kemampuan menjalankan kegiatan bersama dengan teman sebaya. Semakin tinggi IQ seorang anak, semakin popular dan diterima oleh kelompok teman sebaya”. Penolakan teman sebaya terhadap anak tunagrahita karena kesulitan anak tunagrahita belajar keterampilan sosial yang diperlukan dalam pergaulan. berdasarkan hasil observasi, subjek yang diteliti belum mampu berinteraksi dengan teman sebaya dalam hal bekerjasama dan memberi petunjuk dan arahan ketika melakukan kesalahan. Oleh karena itu sujek membutuhkan intervensi untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial dengan teman sebaya dengan pendekatan yang tepat. Dalam penelitian ini Pendekatan yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan interaksi sosial teman sebaya adalah penggunaan reinforcement positif dan negatif melalui aktivitas bermain angklung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Single Subject Research. Pengukuran peningkatan interaksi sosial menggunakan persentase. Peningkatan interaksi sosial dianalisis melalui desain A-B-A. Dari data yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan persentase interaksi sosial setelah diberikan intervensi dari baseline-1 (A-1) ke baseline-2 (A-2) sebesar 8,3%. Data tersebut menjelaskan bahwa penggunaan reinforcement positif dan negatif melalui aktivitas bermain angklung dapat meningkatkan interaksi sosial dengan teman sebaya anak tunagrahita sedang. Dengan demikian penggunaan reinforcement positif dan negatif melalui aktivitas bermain angklung tepat digunakan sebagai alternatif intervensi untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial dengan teman sebaya pada anak tunagrahita sedang.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | REINFORCEMENT POSITIF DAN NEGATIF, BERMAIN ANGKLUNG, KETERAMPILAN INTERAKSI SOSIAL |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa |
Depositing User: | Fawwaz Nabil Azaria |
Date Deposited: | 13 Jul 2023 14:07 |
Last Modified: | 13 Jul 2023 14:07 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/92668 |
Actions (login required)
View Item |