Iwan Sunandar, - (2009) KESENIAN SAMPYONG DI KABUPATEN MAJALENGKA (Suatu Tinjauan Historis Terhadap Pelestarian Nilai-nilai Budaya Lokal). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
s_sej_045001_chapter1.pdf Download (77kB) |
|
Text
s_sej_045001_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (115kB) |
|
Text
s_sej_045001_chapter3.pdf Download (132kB) |
|
Text
s_sej_045001_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (544kB) |
|
Text
s_sej_045001_chapter5.pdf Download (44kB) |
|
Text
s_sej_045001_bibliografy.pdf Download (38kB) |
Abstract
Skripsi ini berjudul KESENIAN SAMPYONG DI KABUPATEN MAJALENGKA (Suatu Tinjauan Historis Terhadap Pelestarian Nilai-Nilai Budaya Lokal). Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah mengenai keberadaan kesenian tradisional Sampyong di Kabupaten Majalengka yang ditinjau dari sisi historis mulai dari kemunculan atau lahirnya kesenian ini, perkembangannya, faktor yang menghambat serta upaya pelestarian dari pihak-pihak terkait terhadap nilai-nilai budaya lokal yang ada dalam kesenian tersebut. Kajian penelitian ini lebih difokuskan pada tahun 1960-2000 dimana pada periode tersebut terjadi dinamika dalam perkembangan Kesenian Sampyong mulai dari intensitas pertunjukan, kuantitas grup kesenian, serta bentuk penyajian. Manfaat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah untuk mengangkat Kesenian Sampyong sebagai kesenian tradisional atau kesenian daerah khas Kabupaten Majalengka yang kurang dikenal agar menjadi kesenian yang dikenal secara luas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis yaitu meliputi pengumpulan sumber baik lisan maupun tulisan, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Untuk lebih memahami permasalahan yang dikaji maka penulis menggunakan beberapa konsep yang relevan melalui pendekatan ilmu sosial seperti sosiologi dan antropologi untuk memperdalam analisis fakta. Dalam melakukan penelitian penulis sangat tergantung pada penggunaan sejarah lisan (oral history) melalui teknik wawancara. Hal ini dilakukan karena terbatasnya sumber tertulis untuk mengkaji permasalahan di atas. Kesenian Sampyong yang berasal dari Kabupaten Majalengka ini merupakan kesenian tradisional dengan nilai budaya lokal yang diwariskan secara turun temurun. Kesenian Sampyong dalam perkembangannya mengalami pergeseran fungsi sesuai dengan perkembangan jaman. Pada awal kemunculannya, Kesenian Sampyong berfungsi sebagai media memilih pemimpin diantara anak gembala. kemudian pada masa Kesultanan Cirebon difungsikan sebagai media untuk memilih para prajurit dan menanamkan kecintaan terhadap tanah air kepada para pemuda dengan melestarikan nilai budaya yang ada yaitu pencak silat dalam menghadapi kolonialisme atau penjajahan melawan Belanda. Dalam perkembangannya pada sekitar tahun 1960-2000, kesenian Sampyong ini telah mengalami pasang surut. Berbagai faktor masalah yang menghambat baik internal maupun eksternal terus dihadapi kesenian ini. Akibat pesatnya arus globalisasi yang masuk ke tengah masyarakat, menyebabkan Kesenian ini mengalami kondisi yang memprihatinkan. Seiring berjalannya waktu, dengan perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat, saat ini Kesenian Sampyong berkembang sebagai seni pertunjukan yang berfungsi sebagai sarana hiburan. Di tengah arus globalisasi dan semakin maraknya seni budaya modern kesenian Sampyong masih dapat bertahan sebagai salah satu warisan budaya leluhur yang mengandung nilai-nilai budaya lokal yang harus terus dipertahankan dan dilestarikan oleh masyarakat setempat sebagai bagian dari sebuah seni pertunjukan.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen Pembimbing Rusyai Padmawidjaja : - Ayi Budi Santosa : 0011036303 |
Uncontrolled Keywords: | kesenian tradisional Sampyong |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Wahyu Utama |
Date Deposited: | 14 Jul 2023 09:13 |
Last Modified: | 22 Nov 2023 03:41 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/92606 |
Actions (login required)
View Item |