STRATEGI PEMBIAYAAN PELAKU USAHA PARIWISATA DAN UPAYA MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN : Studi Kasus: Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung

Fariz Fardani Nurbaihaqi, - (2023) STRATEGI PEMBIAYAAN PELAKU USAHA PARIWISATA DAN UPAYA MEWUJUDKAN PARIWISATA BERKELANJUTAN : Studi Kasus: Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_P536_2105259_Title.pdf

Download (471kB)
[img] Text
T_P536_2105259_Chapter1.pdf

Download (366kB)
[img] Text
T_P536_2105259_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (352kB) | Request a copy
[img] Text
T_P536_2105259_Chapter3.pdf

Download (260kB)
[img] Text
T_P536_2105259_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
T_P536_2105259_Chapter5.pdf

Download (244kB)
[img] Text
T_P536_2105259_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Dalam meningkatkan optimalisasi peran pariwisata terhadap kesejahteraan masyarakat, perlu disusun suatu pariwisata yang berkelanjutan berdasarkan pada pemahaman yang memadai atas karakteristik, kondisi dan kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha pariwisata. Keberlanjutan tersebut perlu didukung dengan skema pembiayaan yang tepat. Namun demikian, belum ditemukan studi yang secara khusus mengkaji strategi pembiayaan untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi karakteristik usaha pariwisata, (2) memetakan kendala yang dihadapi pelaku usaha pariwisata, (3) menganalisis pengelolaan dan kinerja keuangan para pelaku usaha pariwisata, (4) merumuskan strategi pembiayaan dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Metode yang dipakai pada penelitian ini yaitu analisis deskriptif, analisis pendapatan dan rasio keuangan, serta Analytical Hierarchy Process (AHP) yang berdasar pada wawancara kuesioner terhadap 127 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta 12 narasumber pakar yang terdiri dari pemangku kebijakan, perbankan, akademisi dan asosiasi tingkat nasional. Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas usaha sebagian besar berskala mikro, bergerak di bidang penyedia makanan dan minuman, serta berbentuk usaha perorangan. Kendala utama yang dihadapi diantaranya mencakup kendala teknis. Hasil analisis rasio keuangan terhadap 3 usaha yang memiliki laporan keuangan menunjukkan bahwa pelaku usaha memiliki kinerja keuangan yang cukup baik, namun belum efisien dalam pengelolaan aset lancar. Selanjutnya, hasil AHP menunjukkan bahwa pariwisata dilakukan dengan mengedepankan keberlanjutan untuk mendorong keterpaduan dan inklusif. Infrastruktur dan teknologi merupakan faktor yang menjadi payung utama untuk mendorong peningkatan SDM dan kebijakan. Alternatif pembiayaan diutamakan dari Pemerintah yang diharapkan dapat mendorong mekanisme lainnya melalui kombinasi pembiayaan. Serta, alternatif berkelanjutan diutamakan pada membangun daya saing pariwisata dengan meningkatkan investasi. In order to optimalize of the role of tourism towards community welfare, it is necessary to develop a sustainable tourism based on an adequate understanding of the characteristics, conditions and constraints faced by tourism businesses. This concept of sustainable tourism needs to be supported by an appropriate financing scheme. However, no study has been found to specifically examine the financing strategy to create sustainable tourism. The objectives of this study are (1) to identify the characteristics of tourism businesses, (2) mapping the constraints of tourism business, (3) to analyze the financial management and financial performance of tourism businesses, (4) to formulate appropriate financing strategies in establishing sustainable tourism. This study analyzes questionnaire interviews of 127 micro, small and medium enterprises (MSMEs) and 12 experts, consisting of policy makers, banks, academics and national associations using descriptive analysis, analysis of income and financial ratios, and Analytical Hierarchy Process (AHP). The interviews show that the majority of tourism businesses are individually owned small businesses that operate in food and beverage sector. The study also shows that technical knowledge is the main constraint faced by the business owners. The financial ratio analysis of 3 businesses that have financial statements shows that the businesses have fairly good financial performance, but are not yet efficient in managing current assets. Furthermore, the AHP shows that tourism businesses are performed by prioritising sustainability to encourage integration and inclusiveness. Infrastructure and technology are the main aspects to improve human resources and policies. State financial aid is mostly expected to encourage other mechanisms through a combination of financing. Also, sustainable alternatives are prioritised on building tourism competitiveness by increasing investment.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: Link Google Schooler: https://scholar.google.com/citations?user=x9rWvJ0AAAAJ&hl=id ID Sinta Dosen Pembimbing: Rini Andari: 6000526 Caria Ningsih: 6039392
Uncontrolled Keywords: Financing, Tourism, Sustainable, MSMEs, Analytical Hierarchy Process (AHP)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Program Studi Kepariwisataan
Depositing User: Fariz Fardani Nurbaihaqi
Date Deposited: 14 Mar 2023 04:09
Last Modified: 14 Mar 2023 04:09
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/89175

Actions (login required)

View Item View Item