Renni Utami Suryani, - (2008) IMPLEMENTASI DESAIN PELATIHAN PEKERJA SOSIAL TINGKAT DASAR : Studi Kasus terhadap Pengurus Panti Sosial Swasta/Yayasan/LSM/Orsos yang Menangani Korban Penyalahgunaan NAPZA Se-Jawa Barat di Balai Pelatihan Pekerja Sosial Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
SPLS_030549_Title.pdf Download (497kB) |
|
Text
SPLS_030549_Chapter 1.pdf Download (521kB) |
|
Text
SPLS_030549_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (856kB) |
|
Text
SPLS_030549_Chapter 3.pdf Download (339kB) |
|
Text
SPLS_030549_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
SPLS_030549_Chapter 5.pdf Download (266kB) |
|
Text
SPLS_030549_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
Abstract
Pelatihan adalah proses untuk mengembangkan keterampflari. menyebarluaskan informasi dan memperbaharui tingkah laku serta membantu individu atau kelompok pada suatu organisasi agar bekerja lebih efektif dan efisien di dalam menjalankan pekerjaan. Pelatihan sebagai salah satu satuan Pendidikan Luar Sekolah termaktub dalam UU RI No.20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 tentang Pendidikan Nonformal. Peranan pengurus panti sebagai Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam usaha kesejahteraan sosial masih perlu ditingkatkan kemampuannya baik itu sebagai individu maupun kelompok, meningkatnya permasalahan sosial penyalahgunaan NAPZA secara kualitas maupun kuantitas harus diikuti oleh kemampuan yang tinggi dari para pengurus panti sosial swasta/yayasan/LSM/orsos sebagai ujung tombak dalam pembangunan kesejahteraan sosial yang memiliki profesionalitas pekerjaan sosial. Mengantisipasi hal tersebut, Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat melalui Balai Pelatihan Pekerja Sosial Cibabat-Cimahi menempuh langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme, diselenggarakan Pelatihan Pekerja Sosial Tingkat Dasar bagi Pengurus Panti Sosial Swasta/Yayasan/LSM/Orsos yang menangani korban Penyalahgunaan NAPZA Se-Jawa Barat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yang berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus (CaseStudy). Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain data dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber (Nawawi, 2003). Identifikasi kebutuhan pelatihan merupakan hal yang sangat perlu karena suatu kegiatan pelatihan akan sangat bermanfaat bagi peserta bila yang diikutinya tersebut dapat memenuhi kebutuhan yangdirasakannya. Dalam tahapperancangan pendekatan pelatihan yang dilakukan adalah menentukan tujuan dan menyusun strategi (termasuk metode, taktik, aturan dan ketentuan, uraian tugas serta format pelatihan). Dalam tahap pengembangan materi pelatihan dilakukan pengelompokan dan pengurutan materi, kemudian menentukan pilihan media apa yang tepat untuk digunakan dalam mengantarkan materi-materi tersebut. Pelaksanaan pelatihan terdiri atas persiapan pelatihan, pelaksanaan pelatihan (termasuk didalamnya pembukaan, penjelasan program, penciptaan iklim belajar, proses pencapaian tujuan, penerapan metode dan media pembelajaran) dan akhir pelatihan (termasuk pembulatan materi dan penutupan). Tahap evaluasi terbagi menjadi 3 langkah, yaitu evaluasi sebelum, selama dan sesudah pelatihan terselenggara. Selain itu, dilakukan juga pemutakhiran pelatihan, yang dapat berupa timbal balik dari peserta yang mungkin dapat menambah perbaikan terhadap sistem desain pelatihan itu sendiri.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | desain pelatihan pekerja |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LC Special aspects of education |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Sekolah |
Depositing User: | ragil al mabrur |
Date Deposited: | 10 Jan 2023 02:06 |
Last Modified: | 10 Jan 2023 02:06 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/86897 |
Actions (login required)
View Item |