Hidayat, Syarif (2009) PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN FUNGSIONAL PADA PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET B UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN WARGA BELAJAR :Studi pada PKBM Al-Salaam dan PKBM Citra di Kabupaten Purwakarta. eprint_fieldopt_thesis_type_phd thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
d_pls_057230_table_of_content.pdf Download (283kB) | Preview |
|
|
Text
d_pls_057230_chapter1.pdf Download (110kB) | Preview |
|
Text
d_pls_057230_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (577kB) |
||
|
Text
d_pls_057230_chapter3.pdf Download (351kB) | Preview |
|
Text
d_pls_057230_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (663kB) |
||
|
Text
d_pls_057230_chapter5.pdf Download (280kB) | Preview |
|
|
Text
d_pls_057230_bibliography.pdf Download (276kB) | Preview |
Abstract
Pengembangan model pembelajaran keterampilan fungsional pendidikan kesetaraan dalam meningkatkan kemandirian difokuskan pada: (1) bagaimana model konseptual pembelajaran keterampilan fungsional dalam meningkatkan kemandirian warga belajar; (2) bagaimana implementasi dan efektivitas pembelajaran keterampilan fungsional dalam meningkatkan kemandirian warga belajar. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model pengembangan pembelajaran keterampilan fungsional dalam meningkatkan kemandirian warga belajar. Teori yang dijadikan rujukan adalah belajar mandiri yang dikemukakan Candy (1990), Knowles (1975), dan Keesten (1987). Teori kemandirian dari Steinberg (1995); teori andragogi dari Knowles (1970), teori entrepreneurship dari Meredith (1989); dan teori life skill dari Broling (1989). Penelitian ini menggunakan metode riset dan pengembangan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, kuesioner, studi dokumentasi, dan diskusi kelompok. Subjek penelitian adalah pengelola, tutor dan warga belajar pendidikan kesetaraan program paket B di PKBM Al-Salaam dan PKBM Citra Kabupaten Purwakarta. Untuk mengetahui efektifitas model, data diolah dengan menggunakan uji perbedaan dua rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa proses pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Program Paket B dikembangkan melalui: (1) pengintegrasian pembelajaran teori (akademik) dan praktek, perpaduan pembelajaran tersebut didukung oleh variasi penerapan metoda dan strategi pembelajaran serta didukung oleh: dana pembelajaran, sarana-prasarana (alat dan sumber pembelajaran keterampilan fungsional), kondisi tutor (kualifikasi, kompetensi), dan intensifnya pembinaan, (2) menjalin kemitraan dengan dinas instansi terkait, perguruan tinggi dan lembaga-lembaga lain, (3) hasil belajar dan dampak pembelajaran diutamakan pada peningkatan keterampilan dan peluang kerja warga belajar. Model pembelajaran keterampilan fungsional dalam meningkatkan kemandirian warga belajar dikembangkan berlandaskan pada; pemikiran konseptual, yuridis dan, empirik. Inti model pembelajaran diarahkan pada pembentukan karakter mandiri dan sikap mental kewirausaan warga belajar melalui experiential learning dengan dukungan: perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran (strategi pembelajaran), pengelolaan pembelajaran, penyediaan bahan ajar, peningkatan kompetensi dan kemampuan tutor, sarana-prasarana, biaya pembelajaran, dan evaluasi yang ditekankan pada uji kompetensi serta dampak pembelajaran. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa kemandirian warga belajar Pendidikan Kesetaraan Program Paket B yang menggunakan model pembelajaran keterampilan fungsional lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran keterampilan fungsional. Dalam upaya merekonstruksi pendidikan kesetaraan, merekomendasikan bahwa pada program pendidikan kesetaraan paket B dengan penerapan keterampilan fungsional yang mampu meningkatkan kemandirian warga belajar, menekankan pada upaya diversifikasi bahan ajar, media, serta strategi pembelajaran yang lebih sesuai dengan pembentukan kemandirian warga belajar. The functional learning skills development in the equivalency program of package B in increasing student independence focuses mainly on its profile, capability, implementation and effectiveness in increasing the independence of the students. The purpose of this experimental study is to create a functional learning skills learning model in order to improve the student independence. The study refers to theories of independent study postulated by Candy (1990), Knowles (1975), and Keesten (1987), the student independence by Steinberg (1995), of adult learning, by Knowles (1970), of the entrepreneurship by Meredith (1989), and of life skills by Broling (1989). The study adopts a research and development method and both qualitative and quantitative approaches. The data were collected by the following instruments: interview, observation, questionnaire, documentary study, and group discussion. The subjects were the administrators, tutors, and students of the equivalency program of package B at PKBM Al-Salaam and PKBM Citra District of Purwakarta. To find out the effectiveness of the program under the study, the data were processed by applying a two-mean discrepancy test. The findings show that the instructional processes taking place in the equivalency program of package B in the district of Purwakarta were developed by (1) integrating theoretical and practical skills, and the integration was supported by a variety of instructional methods and strategies, sufficient funding, qualified tutors, functional learning facilities, and development incentives, (2) establishing partnership with related bodies and universities, and (3) learning outcomes and effects are mainly connected with the improvement of student skills and job opportunity. The model was based on conceptual, juridical, and empirical principles. The essence of this learning model is to shape an independent character and to build entrepreneurship skills in students through learning materials and learning strategies of experiential learning with credit hours twice as many as theoretical weight. The study also proves that the group of students admitted to the Equivalency Program of Package B adopting the functional learning skills model is more independent that those higher than the one that did not use it. In an attempt to reconstruct the equivalency education, the study recommends that the equivalency program which applies functional skills with the intention to increase student independence put emphasis on the efforts of diversifying learning materials, media, and strategies that are more suitable to create the student independence.
Item Type: | Thesis (eprint_fieldopt_thesis_type_phd) |
---|---|
Additional Information: | No Panggil D PLS HID p-2009 |
Uncontrolled Keywords: | Metode pembelajaran keterampilan fungsional, Program Paket B |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Luar Sekolah S-3 |
Depositing User: | Mr Tatang Saja |
Date Deposited: | 18 Jun 2014 08:09 |
Last Modified: | 18 Jun 2014 08:09 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/8126 |
Actions (login required)
View Item |