Winarni, - (2012) MODEL COOPERATIVE LEARNING DAN INDIVIDUAL LEARNING DALAM PENDIDIKAN JASMANI UNTUK MENGEMBANGKAN EMPATI DAN TOLERANSI : Studi Eksperimen pada Siswa SMP Bertaraf Internasional. eprint_fieldopt_thesis_type_phd thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
d_por_0707059_table_of_content.pdf Download (372kB) | Preview |
|
|
Text
d_por_0707059_chapter1.pdf Download (448kB) | Preview |
|
Text
d_por_0707059_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
||
|
Text
d_por_0707059_chapter3.pdf Download (683kB) | Preview |
|
Text
d_por_0707059_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (560kB) |
||
|
Text
d_por_0707059_chapter5.pdf Download (518kB) | Preview |
|
|
Text
d_por_0707059_bibliography.pdf Download (435kB) | Preview |
Abstract
Isu paling penting dari pendidikan jasmani saat ini adalah bagaimana untuk memilih dan menerapkan model yang tepat atau metode pengajaran untuk mencapai tujuan pendidikan, seorang pria yang lengkap, termasuk internalisasi nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-harinya. Ada kepercayaan umum di antara pendidik fisik yang penyuluhan fisik dan olahraga memiliki potensi untuk meningkatkan nilai-nilai moral, antara lain empati dan toleransi. Namun demikian, keyakinan ini masih diperdebatkan, jadi koherensinya juga masih perlu dukungan lebih dari bukti-bukti empiris. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dua model pengajaran dalam pendidikan jasmani, yaitu pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual pada perkembangan nilai-nilai moral, yang terdiri dari empati dan toleransi. Subyek penelitian adalah 138 siswa Sekolah Dasar ke-5 (62anak laki-laki dan 76 perempuan), yang diakui sebagai sekolah menengah pertama terbaik pada prestasi akademik di Jogyakarta. Siswa-siswa ini juga ditandai dengan heterogenitas dalam hal agama dan etnis, tetapi mereka keturunan jawa pada umumnya. Sifat psychologically siswa secara individual dinilai dengan skala empati Baron-Cohen, dan skala toleransi yang dikembangkan oleh UNESCO. Dengan menerapkan2 x 2 faktorial desain dan mancova analisis statistic sudah jelas bahwa pembelajaran kooperatif lebih efektif daripada belajar individu untuk meningkatkan empati dan toleransi baik juga. Selanjutnya, tampak jelas bahwa nilai empati dan toleransi kelas internasional lebih tinggi dari kelas reguler, yang berarti bahwa keterampilan kognitif tinggi memiliki potensi untuk memfasilitasi pengembangan nilai-nilai moral. Namun tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan jenis manajemen kelas, kelas internasional dan regular juga.
Item Type: | Thesis (eprint_fieldopt_thesis_type_phd) |
---|---|
Additional Information: | No Panggil DPOR WIN m-2012 |
Uncontrolled Keywords: | Model Cooperative Learning, Individual Learning, Jasmani |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GV Recreation Leisure L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Olahraga S-3 |
Depositing User: | Mr Tatang Saja |
Date Deposited: | 18 Jun 2014 05:56 |
Last Modified: | 18 Jun 2014 05:56 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/8037 |
Actions (login required)
View Item |