Dwi Qatrunnada, - (2022) RAGAM BENTUK TUTURAN DAN KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TRADISI MELENGKAN PADA UPACARA PERNIKAHAN ADAT GAYO (SEBUAH PENELITIAN ETNOLINGUISTIK). S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_LING-2002385_TITLE.pdf Download (777kB) |
||
|
Text
T_LING_2002385_CHAPTER I.pdf Download (418kB) | Preview |
|
Text
T_LING_2002385_CHAPTER II.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (562kB) |
||
|
Text
T_LING_2002385_CHAPTER III.pdf Download (446kB) | Preview |
|
Text
T_LING_2002385_CHAPTER IV.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (785kB) |
||
|
Text
T_LING_2002385_CHAPTER V.pdf Download (177kB) | Preview |
|
Text
T_LING_2002385_LAMPIRAN.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (840kB) |
Abstract
Melengkan adalah pidato adat yang berasal dari Gayo yang dilakukan sebagai pembukaan dimulainya sebuah acara dan berfungsi untuk menyampaikan sesuatu berupa pesan, pertanyaan, jawaban, penerimaan, dan permintaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tuturan melengkan, mengetahui bentuk tuturan ilokusinya, dan mengetahui realisasi prinsip kesantunan berbahasa dalam tradisi melengkan pada upacara pernikahan adat Gayo. Teori utama yang digunakan adalah teori speech act oleh Searle, yang dipilih karena mempertimbangkan siapa penutur dan lawan tutur, dan kapan dan dimana tindak tutur terjadi. Teori lainnya adalah teori kesantunan berbahasa prinsip kesantunan prinsip saling tenggang rasa (PSTR) oleh Aziz, yang dipilih karena lebih bertumpu pada hukum kausalitas dan lebih dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian etnografi yang mendeskripsikan suatu kebudayaan dan memiliki tujuan utama untuk memahami suatu pandangan hidup. Data penelitian ini bersumber dari kegiatan observasi yang dilakukan pada keluarga Ibu C di Kecamatan Blangkejeren, Gampong Bemung. Wawancara dilakukan terhadap tokoh adat terkait. Data-data yang diperoleh dianalisis menggunakan model analisis Miles dan Huberman, sehingga didapati hasil penelitian berupa: deskripsi melengkan, bentuk tuturan ilokusi melengkan dan nilai kesantunan melengkan. Dengan memahami ragam bentuk dan kesantunan berbahasa dalam tradisi melengkan pada acara adat pernikahan Suku Gayo ini diharapkan dapat menambah pemahaman terhadap tuturan melengkan, ragam bentuk tindak tutur serta kesantunan berbahasa yang digunakan di dalam masyarakat Gayo. Ditemukan kesimpulan pada penelitian ini bahwa terdapat tiga pembagian dalam tuturan melengkan, dan pada bentuk tindak tutur ilokusi yang dominan digunakan dalam melengkan adalah bentuk representatif dan prinsip kesantunan berbahasa yang dominan adalah prinsip berbagi rasa. Kata Kunci: Etnolinguistik, Kesantunan Berbahasa, Suku Gayo, Tindak Tutur, Tradisi Melengkan
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Etnolinguistik, Kesantunan Berbahasa, Suku Gayo, Tindak Tutur, Tradisi Melengkan |
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics P Language and Literature > PA Classical philology |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Linguistik S-2 |
Depositing User: | DWI QATRUNNADA |
Date Deposited: | 14 Sep 2022 01:06 |
Last Modified: | 14 Sep 2022 01:06 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/79884 |
Actions (login required)
View Item |