Ayep Mauludani, - (2003) UNIVERSALITAS KONSEP KEMANUSIAAN DARI NILAI-NILAI RELIGIUS (AL QUR'AN) DALAM AKUNTABILITAS PENDIDIKAN IPS. S2 thesis, Universitas pendidikan indonesia.
Text
T_IPS_009567_Tittle.pdf Download (512kB) |
|
Text
T_IPS_009567_Chapter1.pdf Download (1MB) |
|
Text
T_IPS_009567_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (4MB) |
|
Text
T_IPS_009567_Chapter3.pdf Download (717kB) |
|
Text
T_IPS_009567_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (3MB) |
|
Text
T_IPS_009567_Chapter5.pdf Download (553kB) |
|
Text
T_IPS_009567_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini berawal dari ketertarikan penulis oleh Pendidikan IPS yang sifatnya luas dan tujuannya mulia, yakni sebagai pendidikan yang ada pada awalnya digagas untuk perekat kehidupan bersama bagi masyarakat internasional yang berbeda kekayaan, asal usul kebangsaan, agama, etnis dan Iain-lain, dan pembaharu pendidikan sebagai wahana untuk menegakkan keadilan di dalam masyarakat beragam tersebut. Sehingga PIPS ini menuntut perhatian serius dunia pendidikan sehubungan dengan usahanya untuk memberi pemahaman terhadap manusia tentang lingkungan sosialnya secara lokal, regional, nasional dari internasional. Tujuan utama PIPS ingin membantu mengembangkan kemampuan siswa dalam mengambil keputusan yang baik bagi kehidupan demokrasi masyarakat dunia yang senantiasa saiing berketergantungan; membantu siswa mengembangkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan nilai-nilai (values) guna berpartisipasi di dalam kehidupan komunitas warga, dan bangsabangsa di dunia. Sifat PIPS yang begitu luas dan tujuannya yang mulia itu ternyata hams menjumpai banyak hambatan maupun tantangan di dalam dirinya sendiri (PIPS). Hambatannya itu adalah: (1) PIPS tidak ditetapkan di atas kredo dan indikasi keilmuan sebagai filosofinya yang sahih dan universal sesuai dengan tujuannya, atau (2) tidak dilandasi keimanan kepada Tuhan menurut persepsi para rasul Allah; dan (3) terlalu banyak definisi dan dasar-dasar pemikiran yang saiing bertentangan. Akibatnya, sifat PIPS tersebut tidak tampak luas lagi dan tujuannya untuk membantu siswa sebagaimana disebutkan di atas, ternyata gagal; dengan kata lain Pendidikan PIPS tidak dapat mengatasi problem-problem kemanusiaan. Banyak indikator yang menunjukkan kegagalannya itu, antara lain, ilmu pengetahuan yang disebut "Knowledge as power" tampil sebagai "panglima tertinggr di dalam kehidupan manusia, ternyata gagal menciptakan perdamaian dan kemakmuran serta kesejahteraan manusia, yang nyata dengan kemajuan dan kekuatan ilmu pengetahuan tersebut, kini dunia marak dengan kemiskinan dan tindak kekerasan. "Knowledge as power" sebagai indikator, berarti para ilmuwan social studies gagal mengkonsepsikan ilmu sebagai ruh sosial-budaya; gagal mengkonsepsikan manusia sebagai mahluk sosial-budaya; dan gagal mengkonsepsikan social studies (PIPS) sebagai proses pembudayaan. Khusus untuk usaha mengkonstruksikan PIPS, rumusan-rumusan nilainilai religius (Al Qur'an) yang sebahagiannya terkreasikan dalam kedirian dan kekhalifahan manusia memungkinkan direkonstruksi kepada usaha-usaha mengkonstruksi PIPS yang sesuai dengan sifat dan tujuannya itu. Intensitas nilai-nilai religius tersebut, terbukti dalam sejarah mampu (1) menjadi pembina pandangan, (2) menjadi pembina keilmuan, dan (3) mampu menjadi tenaga pembangkit (ruh) sosial-budaya di dalam kehidupan manusia yang membuahkan kehidupan penuh rahmat (perdamaian) dan berkah (kemakmuran), yakni hidup saiing sirami dengan cinta kasih sayang dan saiing subur memakmurkan.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Universalitas Konsep Kemanusiaan |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan IPS S-2 |
Depositing User: | shindy febriansyah daniela |
Date Deposited: | 05 Dec 2022 05:33 |
Last Modified: | 05 Dec 2022 05:33 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/74683 |
Actions (login required)
View Item |