Lukman Nulhakim, - (2004) KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI DAN BEKERJASAMA ILMIAH SISWA SMU PADA KEGIATAN PRAKTIKUM DENGAN MODEL PEMBAGIAN TUGAS : MODEL WHEATER DAN DUNLEAVY TIPE 2. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_IPA_029451_Title.pdf Download (448kB) |
|
Text
T_IPA_029451_Chapter1.pdf Download (276kB) |
|
Text
T_IPA_029451_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
T_IPA_029451_Chapter3.pdf Download (356kB) |
|
Text
T_IPA_029451_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (3MB) |
|
Text
T_IPA_029451_Chapter5.pdf Download (113kB) |
|
Text
T_IPA_029451_Bibliography.pdf Download (260kB) |
|
Text
T_IPA_029451_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (4MB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji pelaksanaan kegiatan praktikum uji makanan dengan menggunakan model konvensional dan model Wheathet & Dunleavy. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode eksperimen. Subyek penelitian terdiri dari 2 kelas. Masing-masing kelas diberi perlakuan berupa pembelajaran praktikum dengan model yang berbeda. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama ilmiah siswa yang muncul dengan model konvensional dan model Wheathet & Dunleavy. Pengumpulan data dilakukan dengan 1). lembar observasi, 2) angket. 3) wawancara. Hasil penelitian menunjukkan adanya kemunculan kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama ilmiah dalam berbagai tingkatan persentase baik untuk model konvensional dan model Wheater & Dunleavy (ahli-asal). Untuk selanjutnya model Wheater & Dunleavy (tipe 2) disingkat model W& D (ahliasal). Untuk persentase kemunculan kemampuan berkomunikasi baik model konvensional dan model W&D(ahli-asal) peringkat pertama adalah kemampuan mendengarkan secara baik ada pada semua kelompok (100%), kemampuan bertanya (40%) ada pada dua kelompok untuk model konvensional dan model W & D(ahli), sedangkan untuk dan model W& D(asal) ada pada peringkat kedua (71,4) ada pada empat kelompok. Untuk peringkat kedua model konvensional dan model W&D(ahli-asal) adalah kemampuan menjelaskan secara lisan (100%) ada pada semua kelompok, kemampuan menanggapi (60%) ada pada tiga kelompok untuk model W & D (ahli), sedangkan untuk model konvensional ada pada peringkat ketiga (40%) ada pada dua kelompok, (57,1%) ada pada empat kelompok untuk model W&D(asal). Untuk kemampuan mengevaluasi jawaban juga ada pada peringkat kedua untuk model W&D(asal) (28,6%) ada pada dua kelompok, untuk model W&D(ahli) (40%) ada pada dua kelompok berada pada peringkat ketiga, untuk model konvensional (60%) ada pada tiga kelompok terdapat pada peringkat keempat. Untuk peringkat ketiga membangun kesepakatan untuk model konvensional (40%) ada pada dua kelompok, model W& D (asal) (85,7%) ada pada enam kelompok. Sedangkan untuk model W&D (ahli) (20%) ada pada dua kelompok berada pada peringkat keempat. Untuk persentase kemunculan kemampuan bekerjasama ilmiah ternyata berada dalam kelompok berada ada pada peringkat pertama (100%.) ada pada semua kelompok baik untuk model konvensional maupun model W& D (ahli-asal). Peringkat kedua berada dalam tugas (100%) ada pada semua kelompok baik untuk model konvensional maupun model W&D(ahli-asal). Peringkat ketiga berkompromi (60%) ada pada tiga kelompok untuk model konvensional, mode! W& D(ahli- asal) (100%) ada pada semua kelompok Permgkat keempat mengatur dan mengorganisasi (60%) ada pada tiga kelompok untuk model konvensional. model W& D (ahli) (40%) ada pada dua kelompok. sedangkan untuk model W & D (asal) tidak muncul. Peringkat kchma mengundang anggota lain untuk berpartisipasi baik model kornensional maupun model W& I) (ahli-asal \ tidak muncul.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kegiatan pratikum |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan IPA S-2 |
Depositing User: | anggaizman |
Date Deposited: | 30 Aug 2022 01:52 |
Last Modified: | 30 Aug 2022 01:52 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/74610 |
Actions (login required)
View Item |