KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT BUYA HAMKA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH

Minten Apriani, - (2021) KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK MENURUT BUYA HAMKA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_PAI_1906463_Title.pdf

Download (352kB)
[img] Text
T_PAI_1906463_Chapter1.pdf

Download (316kB)
[img] Text
T_PAI_1906463_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (506kB)
[img] Text
T_PAI_1906463_Chapter3.pdf

Download (363kB)
[img] Text
T_PAI_1906463_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (604kB)
[img] Text
T_PAI_1906463_Chapter5.pdf

Download (195kB)
[img] Text
T_PAI_1906463_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Dunia pendidikan saat ini sedang mengalami problematika baru yang sangat mengkhawatirkan. Salah satunya disebabkan oleh munculnya dikotomi ilmu dan dualisme pendidikan. Adanya dikotomi dan dualisme pendidikan dalam dunia Islam tidak hanya memisahkan ilmu agama dan ilmu umum, melainkan melahirkan kesenjangan, kemunduran, dan keterpurukan bagi umat Islam, sehingga mengakibatkan terjadinya krisis nilai pada peradaban manusia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep pendidikan akhlak menurut Buya Hamka dan implikasinya terhadap pendidikan agama Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka atau library research. Adapun hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa budi pekerti yang baik bisa diperoleh apabila ada keseimbangan antara kekuatan akal dan nafsu atau syahwat. Hamka juga menjelaskan bahwa pendidikan akhlak hendaknya dibiasakan, dididik, dan juga dilatih sejak dini, karena semulia-mulianya didikan itu yang dilakukan sejak dini. Adapun tujuan dari pendidikan akhlak menurut Buya Hamka diarahkan untuk meningkatkan keimanan dan juga ketakwaan kepada Allah SWT. dan rasul-Nya, serta memperteguh hubungan dengan sesama manusia. Rekomendasi yang dapat diberikan kepada peneliti selajutnya yaitu hendaknya lebih memperhatikan kelemahan dan kekurangan dari penelitian ini, baik secara teknis maupun konten. The world of education is currently experiencing new and very worrying problems. One of them is caused by the emergence of the dichotomy of science and dualism of education. The dichotomy and dualism of education in the Islamic world not only separates religious knowledge and general science, but also creates gaps, setbacks, and declines for Muslims, resulting in a value crisis in human civilization. The purpose of this study was to determine the concept of moral education according to Buya Hamka and its implications for Islamic religious education. This study uses a qualitative approach to the method of library research. The results of this study can be concluded that good character can be obtained if there is a balance between the power of reason and lust or lust. Hamka also explained that moral education should be familiarized, educated, and also trained from an early age, because the noblest of education is done from an early age. As for the purpose of moral education according to Buya Hamka is directed to increase faith and also piety to Allah SWT. and His apostles, as well as strengthening relationships with fellow human beings. Recommendations that can be given to further researchers are that they should pay more attention to the weaknesses and shortcomings of this research, both technically and content.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Pendidikan Akhlak, Buya Hamka, Pendidikan Agama Islam Keywords: Moral Education, Buya Hamka, Islamic Religious Education
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Agama Islam S-2
Depositing User: Minten Apriani
Date Deposited: 08 Sep 2021 06:59
Last Modified: 08 Sep 2021 06:59
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/66282

Actions (login required)

View Item View Item