PEMANFAATAN KULIT DURIAN DAN PELEPAH PISANG SEBAGAI SUMBER KARBON DALAM PEMBUATAN BRIKET DAN SERAT PENGUAT DALAM PEMBUATAN KAMPAS REM

Alma Tyara Simbara, - (2021) PEMANFAATAN KULIT DURIAN DAN PELEPAH PISANG SEBAGAI SUMBER KARBON DALAM PEMBUATAN BRIKET DAN SERAT PENGUAT DALAM PEMBUATAN KAMPAS REM. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_KIM_1705233_Title.pdf

Download (1MB)
[img] Text
S_KIM_1705233_Chapter1.pdf

Download (1MB)
[img] Text
S_KIM_1705233_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_KIM_1705233_Chapter3.pdf

Download (1MB)
[img] Text
S_KIM_1705233_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_KIM_1705233_Chapter5.pdf

Download (1MB)
[img] Text
S_KIM_1705233_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh ukuran partikel dan komposisi material terhadap kinerja briket dan kampas rem dari kulit durian dan pelepah pisang. Mikropartikel untuk pembuatan briket dihasilkan dari metode karbonisasi pada suhu 200-350oC selama 4-8 jam. Bahan adhesif (pasta pati) digunakan untuk mengikat karbon dengan variasi komposisi karbon kulit durian/pelepah pisang 50/50, 60/40, dan 70/30 %. Briket dihasilkan dari pencetakan silindris dan pemadatan semua bahan baku dengan beban 19,6 kg. Sedangkan, serat penguat untuk pembuatan kampas rem dihasilkan dari metode saw-milling. Unsaturated polyester resin (UPR) yang terbuat dari reaksi step-growth antara asam phtalat atau isophtalat dengan asam maleat atau fumarat yang dikondensasi dengan alkohol dihidris, digunakan sebagai bahan dasar kampas rem. Percobaan dilakukan dengan mencampurkan 75% UPR dengan serat kulit durian dan pelepah pisang menggunakan rasio 1/1, 3/2, dan 2/3. Katalis metil etil keton peroksida (MEKP) ditambahkan sebagai hardener dalam reaski curing hingga kampas rem terbentuk. Seluruh penelitian dilakukan pada ukuran partikel 104 dan 250 μm. Hasil penelitian menunjukkan ukuran partikel dan komposisi material berpengaruh terhadap karakterisasi briket dan kinerja kampas rem. Keseluruhan parameter dalam pengujian karakterisasi briket menunjukkan bahwa ukuran partikel karbon kecil (104 µm) menghasilkan briket yang lebih baik, akan tetapi memiliki durabilitas yang rendah. Sedangkan, dalam pengujian kinerja kampas rem, ukuran partikel mempengaruhi sifat mekanik, sifat gesekan, ikatan antar muka, interpacking, juga jumlah dan ukuran pori. Hal ini terjadi karena udara dapat terperangkap selama proses pencampuran material pada ukuran partikel yang besar, sehingga mengakibatkan banyak pori-pori besar dan mempengaruhi kinerja kampas rem secara keseluruhan. Sebaliknya, semakin kecil ukuran partikelnya semakin baik performanya, tetapi memiliki tingkat keausan yang lebih tinggi. Selain itu, peningkatan persentase pelepah pisang dan penurunan persentase kulit durian secara garis besar menghasilkan briket dan kampas rem yang lebih baik. Hasil perbandingan briket dan kampas rem konvensional menunjukkan bahwa limbah kulit durian dan pelepah pisang memiliki potensi tinggi dalam pembuatan briket dan kampas rem. This study aims to determine the effect of particle size and material composition on the performance of briquettes and brake pads from durian peel and banana midrib. Microparticles for the manufacture of briquettes are produced from the carbonization method at a temperature of 200-350oC for 4-8 hours. Adhesive material (starch paste) was used to bind carbon with variations in the carbon composition of durian peel/banana midrib 50/50, 60/40, and 70/30 %. Briquettes are produced by cylindrical molding and compaction of all raw materials with a load of 19.6 Kg. Meanwhile, the reinforcing fiber for the manufacture of brake pads is produced from the saw-milling method. Unsaturated polyester resin (UPR) which is made from a step-growth reaction between phthalic or isophthalic acid with maleic or fumaric acid condensed with dihydric alcohol, is used as a base material for brake pads. The experiment was carried out by mixing 75% UPR with durian peel fiber and banana midrib using a ratio of 1/1, 3/2, and 2/3. Methyl ethyl ketone peroxide (MEKP) catalyst was added as a hardener in the curing reaction until the brake pad was formed. All studies were carried out at particle sizes of 104 and 250 μm. The results showed that the particle size and material composition had an effect on the characterization of briquettes and the performance of brake pads. Overall parameters in the briquette characterization test showed that the small carbon particle size (104 μm) produced better briquettes, but had low durability. Meanwhile, in testing the performance of brake pads, particle size affects the mechanical properties, friction properties, interfacial bonding, interpacking, as well as the number and size of pores. This happens because air can be trapped during the material mixing process at large particle sizes, resulting in many large pores and affecting the performance of the brake pad as a whole. Conversely, the smaller the particle size the better the performance, but has a higher wear rate. In addition, an increase in the percentage of banana midrib and a decrease in the percentage of durian skin in general resulted in better briquettes and brake pads. The results of the comparison of briquettes and conventional brake pads show that durian peel and banana midrib waste has high potential in the manufacture of briquettes and brake pads.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Mikroapartikel, Kulit Durian, Pelepah Pisang, Briket, dan Kampas Rem
Subjects: L Education > L Education (General)
Q Science > Q Science (General)
Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Kimia > Program Studi Kimia (non kependidikan)
Depositing User: Alma Tyara Simbara
Date Deposited: 27 Aug 2021 04:15
Last Modified: 27 Aug 2021 04:15
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/64347

Actions (login required)

View Item View Item