PENGARUH PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM MENGURANGI KELAINAN BICARA ADISI PADA ANAK TUNARUNGU

Siska Sugianti, - (2010) PENGARUH PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM MENGURANGI KELAINAN BICARA ADISI PADA ANAK TUNARUNGU. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_plb_054940_table_of_content.pdf

Download (249kB)
[img] Text
s_plb_054940_chapter1.pdf

Download (292kB)
[img] Text
s_plb_054940_chapter3.pdf

Download (318kB)
[img] Text
s_plb_054940_chapter5.pdf

Download (243kB)
[img] Text
s_plb_054940_bibliography.pdf

Download (241kB)
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

Hambatan bahasa yang dimiliki anak tunarungu berupa gangguan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif. Ketidakberfungsian organ pendengaran yang dialami ATR menjadikan mereka mengalami hambatan dalam berkomunikasi secara verbal. Beberapa masalah bahasa yang kerap ditemukan pada anak tunarungu adalah kebiasaan-kebiasaan pengucapan yang salah dari huruf-huruf, seperti kesalahan artikulasi, salah satu diantaranya adalah kelainan bicara addisi (penambahan huruf pada kata-kata baik diawal, ditengah atau diakhir kata). Ketidaksesuaian kemampuan mendengarkan yang dialami anak yang mengalami kelainan bicara menyebabkan anak kurang mampu mengucapkan kosa kata dengan baik. Kemampuan Artikulasi anak tunarungu dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menerapkan pendekatan komunikatif. Pendekatan ini merupakan suatu teknik pembelajaran yang mengarah pada kegiatan berkomunikasi yang bermakna bagi pembelajar. Pendekatan komunikatif adalah pendekatan pengajaran bahasa yang dilandasi teori komunikasi dan fungsi bahasa dengan tujuan mengembangkan kemampuan komunikatif serta meningkatkan kemampuan keempat keterampilan berbahasa mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Penelitian ini menekankan pada pengembangan kemampuan berbicara yang bertujuan untuk menerapkan pendekatan komunikatif dalam mengurangi kelainan bicara adisi anak tunarungu. Penelitian dilakukan di SLB B Sukapura Bandung dengan subjek penelitian adalah seorang siswa tunarungu “NF” kelas VII SMPLB. Subjek penelitian termasuk dalam kategori tuli (deaf). Metode penelitian yang digunakan adalah Single Subjek Research dengan desain A-B-A. Pengukuran dalam mengurangi kelainan bicara adisi menggunakan persentase dan ditampilkan dalam grafik. Dari data yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan persentase kemampuan berbicara setelah diberikan intervensi dari baseline-1 (A-1) ke baseline-2 (A-2) konsonan “B” meningkat sebesar 37,36%, konsonan “P” 33,16%, konsonan “T” 28,41%, konsonan “J” 19,52%. Data tersebut menjelaskan bahwa pendekatan komunikatif dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak tunarungu dengan kelainan adisi, walaupun terdapat data yang tumpang tindih (overlap) pada baseline-2 (A-2) ke intervensi (B) yaitu: 40% (konsonan B), 20% (konsonan T), 80% (konsonan J), dan 100% (konsonan P). Dengan demikian, pemberian intervensi berpengaruh/dapat diyakinkan terhadap target behavior khususnya pada konsonan B, T, J dan tidak berpengaruh terhadap konsonan P. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini, peneliti memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak sekolah dan guru, serta kepada peneliti selanjutnya.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Pendekatan Komunikatif, Kelainan Bicara Adisi, Anak Tunarungu
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa
Depositing User: Rika Maysani
Date Deposited: 16 Aug 2021 04:42
Last Modified: 16 Aug 2021 04:42
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/62790

Actions (login required)

View Item View Item