Ejen Jenal Mutaqin, - (2010) MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS III SDN KARANGMULYA 02 KECAMATAN MALANGBONG KABUPATEN GARUT DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
s_pgsd_0801947_table_of_content.pdf Download (42kB) |
|
Text
s_pgsd_0801947_chapter1.pdf Download (60kB) |
|
Text
s_pgsd_0801947_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (92kB) |
|
Text
s_pgsd_0801947_chapter3.pdf Download (118kB) |
|
Text
s_pgsd_0801947_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (282kB) |
|
Text
s_pgsd_0801947_chapter5.pdf Download (36kB) |
|
Text
s_pgsd_0801947_bibliografy.pdf Download (35kB) |
|
Text
s_pgsd_0801947_appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (57kB) |
Abstract
Berdasarkan analisis evaluasi pembelajaran pada pokok bahasan pecahan, siswa kelas 3 SDN Karangmulya 02 Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan pecahan. Hal ini ditunjukkan dari 32 siswa yang mendapat nilai 60 ke atas (memenuhi KKM) hanya 8 orang, sedangkan 24 orang lainnya mendapat nilai di bawah 60 (belum memenuhi KKM). Hal ini disebabkan oleh beberapa penyebab diantaranya cara guru mengajar yang hanya dikomunikasikan oleh guru kepada siswa melalui satu arah seperti menuang air ke dalam gelas, siswa hanya menghapal konsep dan kurang mampu menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimilikinya. Padahal dari soal cerita itu dapat melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan pecahan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, untuk mengatasi permasalahan pembelajaran tersebut peneliti mencoba untuk mengadakan perbaikan dengan merubah cara pembelajaran yang lalu dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning). Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada model pembelajaran ini adalah: (1) Orientasi siswa pada masalah, (2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar, (3) Guru memantau kegiatan siswa. (3) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan (5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) yang dikembangkan dalam penelitian ini memberikan dampak yang cukup baik bagi siswa, yaitu terbukti dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas 3 sekolah dasar dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan pecahan sederhana dan partisipasi siswa terhadap pembelajaran tergolong positif. Hasil tes siklus 1 telah menunjukkan bahwa ketuntasan belajar dan daya serap ideal telah tercapai, namun prestasi belajar siswa belum dapat dikatakan tinggi dan belum mencapai peningkatan yang diinginkan karena nilai rata-rata kelas baru mencapai angka 72,344 dan ketuntasan belajar baru mencapai 84,375%. Jika dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas pada siklus 1, nilai rata-rata kelas pada siklus 2 mengalami peningkatan, yang cukup baik hingga mencapai 85,625 dan ketuntasan belajar sudah mencapai 100%. Hasil ini masih dapat ditingkatkan lagi karena secara individu masih ada siswa yang nilanya pas-pasan dengan kriteria ketuntasan minimal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada pembelajaran pokok bahasan pecahan, siswa kelas 3 SDN Karangmulya 02 telah berhasil dalam belajar dan ketuntasan kelas telah tercapai.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kemampuan Siswa, Pecahan, Problem Based Learning |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pedagogik > PGSD Bumi Siliwangi |
Depositing User: | Fadilla Selsha Amanda |
Date Deposited: | 29 Jul 2021 03:28 |
Last Modified: | 29 Jul 2021 03:28 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/61578 |
Actions (login required)
View Item |