KONTRIBUSI ORGANISASI SOSIAL FORMAL DALAM MENINGKATKAN ADAPTABILITAS MASYARAKAT AGRARIS PADA KEHIDUPAN INDUSTRI : Studi Kasus Tentang Organisasi Sosial Formal Sebagal Satuan Pendidikan Luar Sekolah di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung

Endang Danial AR, - (1998) KONTRIBUSI ORGANISASI SOSIAL FORMAL DALAM MENINGKATKAN ADAPTABILITAS MASYARAKAT AGRARIS PADA KEHIDUPAN INDUSTRI : Studi Kasus Tentang Organisasi Sosial Formal Sebagal Satuan Pendidikan Luar Sekolah di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
D_PLS_8803390_Table_Of_Content.pdf

Download (276kB)
[img] Text
D_PLS_8803390_Chapter1.pdf

Download (1MB)
[img] Text
D_PLS_8803390_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
D_PLS_8803390_Chapter3.pdf

Download (669kB)
[img] Text
D_PLS_8803390_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (59kB)
[img] Text
D_PLS_8803390_Chapter5.pdf

Download (668kB)
[img] Text
D_PLS_8803390_Bibliography.pdf

Download (412kB)
[img] Text
D_PLS_8803390_Chapter3.pdf

Download (669kB)
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

Akselerasi sektor industri dan pembahan sosial yang teijadi di Kecamatan Rancakek dirasakan amat cepat, sulit diimbangi dengan perkembangan kemampuan masyarakatnya Perubahan masyarakat dari kondisi agraris ke kondisi industri "îeinerl tikan suatu proses adaptasi warga, agar tidak terjadi kekakuan peran serta di dalamnya. Pembangunan pabrik, kompleks perumahan dan prasarananya, membuka kesempatan dan peluang untuk berusaha. Hal ini bukan hanya disediakan untuk warga setempat tetapi secara kompetitif dimanfaatkan oleh para pendatang yang memiliki kemampuan.Kunci utama adaptasi masyarakat yang strategis adalah pendidikan, sehingga bisa memanfaatkan peluang dan kesempatan yang ada. Persoalannya adalah pendidikan alternatif manakah yang prospektif, bisa membelajarkan warga secara aplikatif menuju kondisi industri. Selain upaya pendidikan persekolahan, kursus, kelompok belajar, masih ada 'wahana* lain yaitu organisasi sosial, sebagai lembaga yang berkembang dari akar budaya, dan secara empirik mampu mengakomodasikan aspirasi warga ke arah peningkatan kapabilitas sosial.Masalah penelitian adalah bagaimanakah persepsi warga masyarakat Rancaekek terhadap adanya industri, kompleks perumahan dan organisasi sosiai. Adakah bantuan dan manfaat pembelajaran dari organisasi sosial untuk adaptasi warga terhadap kondisi yang baru di Kecamatan Rancaekek ? Upaya organisasi sosial membantu adaptasi warga terhadap situasi yang baru merupakan satuan pembelajaran yang 'khas', sekaligus menjadi fokus penelitian.Penelitian bertujuan menemukan pemikiran mendasar konsep-konsep belajar dari organisasi sosial untuk membantu adaptasi warga dari kehidupan agraris kepada kondisi industri. Hal ini dapat diperoleh dari dimensi yang terkandung dalam unsur-unsur perencanaan, engorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan hasil belajar.Mengingat kompleknyamasalah, dan kedalaman tujuan penelitian, maka digunakan metode kualitatif naturalistik, agar keutuhan konteks dan interaksi edukasi secara keseluruhan dapat diperoleh suatu 'makna'. Informasi digali dari warga masyarakat yang merupakan satuan penelitian di Kecamatan Rancaekek. Tehnik yang digunakan wawancara mendalam dan observasi langsung ( human instrument), dengan menggunakan panduan yang sifatnya fleksibel dan saling melengkapi. Selanjutnya data dianalisis secara induktif yang menggiring ke arah perumusan 'konsep'.Dari hasil penelitian ditemukan keragaman persepsi warga terhadap adanya industri dan kondisi yang timbul; ada yang senang, bingung, pesimis, optimis. Organisasi sosiai merupakan 'aset sosial' yang menjadi benteng untuk mempertahankan dan mengembangkan kepribadian warga, beradaptasi dari kondisi agraris pada kehidupan yang berfokus industri. Organisasi sosial yang dimaksud adalah (1) Organisasi pengajian membantu pembinaan moral warga mulai dari usia anak sampai orang tua. (2) Organisasi RW-RT membina kesadaran kehidupan bertentangga dan bermasyarakat. (3) Organisasi PKK membantu aktualisasi ibu-ibu agar tercipta keluarga sehat sejahtera.(4) Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) mengakomodasi aspirasi pemuda sebagai kader, membantu memasuki dan promosi kerja(5) Organisasi Koperasi membantu pemberdayaan usaha warga, (6) Organisasi PGRI berusaha menyalurkan aspirasi guru, dalam rangka pengembangan profesi dan pengabdian di masyarakat. (7) Organisasi Panti Asuhan-Jompo membina kepercayaan diri anak dan jompo, serta kepedulian sosial warga Organisasi sosial tersebut merupakan 'wahana' pembelajaran warga, peran dan fungsinya masih terbatas. Mereka kurang menyadari 'esensi belajar' bagi kehidupan, karena kesibukan kerja dan tuntutan materi, sehingga tidak sempat untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan kondisi yang baru. Para pembina yang bisa mencerminkan kredibilitas lembaga, kondisinya masih lemah dalam wawasan dan pendekatan pembelajaran. Kordinasi ketja antar lembaga kurang terpadu sehingga menyulitkan komunikasi dalam membantu kotinuitas program yang esensial, akibatnya interaksi binaan kurang bergairah, keberhasilan binaan yang semu dan formalistik. Hanya kelompok pengajian anak (TKA-TPA) yang cukup berkembang sebagai satuan belajar yang memancangkan 'budaya belajar' sejak dini. Keberadaan organisasi sosial umumnya telah lama mengakar dalam kehidupan warga masyarakat, memiliki posisi yang strategis, membelajarkan warga masyarakat yang demokratis dan aplikatif Lembaga ini diakui sebagai 'aset budaya' yang mampu menjembatani warga dari kondisi kehidupan agraris pada kondisi keiiidupan yang berfokus industri. Kesimpulan penelitian adalah 'hakikat' organisasi sosial sebagai satuan pembelajaran yang 'khas' sesuai dengan kondisi yang ada. membantu adaptasi warga masyarakat dari kondisi kehidupan yang berfokus agraris pada kehidupan industri. Artinya proses adaptasi warga masyarakat Rancaekek telah memanfaikan peluang dan kesempatan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui organisasi sosial.Ada sejumlah kelemahan dan kekurangan yang mesti dibenahi dari organisasi sosial sebagai 'aset sosial' dan 'aset budaya* agar lebih berperan dan "kreatif di masyarakat Kiranya pembinaan yang lebih operasional terhadap organisasi sosial dari lembaga terkait, terciptanya kordinasi yang terpadu antar lembaga, komitmen seluruh pembina dan kesadasaran warga untuk berfikir lebih realistik terhadap kondisi yang ada, akan memperlancar proses adaptasi yang sekarang masih tersen dat-sen dai.

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: Organisasi sosial, Masyarakat agraris, Industri
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
L Education > L Education (General)
L Education > LC Special aspects of education
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Luar Sekolah S-3
Depositing User: Rika Maysani
Date Deposited: 04 Oct 2020 04:14
Last Modified: 04 Oct 2020 04:14
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/55642

Actions (login required)

View Item View Item