PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KETERAMPILAN BAGI MASYARAKAT DESA TERTINGGAL KAWASAN PANTAI : Studi Kasus Pemberdayaan Kaum Perempuan Keluarga Nelayan Desa Selpudak Kecamatan Kahayu Kabupaten Kampus Kalimantan Tengah

M. Norsanie Darlan, - (2002) PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KETERAMPILAN BAGI MASYARAKAT DESA TERTINGGAL KAWASAN PANTAI : Studi Kasus Pemberdayaan Kaum Perempuan Keluarga Nelayan Desa Selpudak Kecamatan Kahayu Kabupaten Kampus Kalimantan Tengah. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
D_PLS_999841_Table_Of_Content.pdf

Download (368kB)
[img] Text
D_PLS_999841_Chapter1.pdf

Download (682kB)
[img] Text
D_PLS_999841_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
D_PLS_999841_Chapter3.pdf

Download (974kB)
[img] Text
D_PLS_999841_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
D_PLS_999841_Chapter5.pdf

Download (274kB)
[img] Text
D_PLS_999841_Bibliography.pdf

Download (404kB)
[img] Text
D_PLS_999841_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

Penelitian ini berjudul "Pengembangan Model Pelatihan Keterampilan bagi Masyarakat Desa Tertinggal Kawasan Pantai (Studi Kasus Pemberdayaan Kaum Perempuan Keluarga Nelayan Desa Sei Pudak Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah)". Masalah penelitian ini adalah sulitnya masyarakat mengatasi tantangan alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi potensi SDM dan SDA desa Sei Pudak dan hambatan yang dialami kaum perempuan keluarga nelayan tak-berdaya; menemukan model pelatihan keterampilan bagi masyarakat desa tertinggal kawasan pantai supaya dapat menaklukkan alam di sekitarnya; mengembangkan mode! keterampilan tersebut sesuai tuntutan SDA di sekitarnya, mendorong mereka agar dapat memanfaatkan waktu luangnya; dan mendaya-gunakan hasil pelatihan keterampilan untuk menghadapi masa depannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan naturalistik kualitatif. Dengan dua tahap yakni tahap pertama penelitian eksplorasi dilaksanakan bulan Juli sampai Agustus 2000, hasilnya dilaporkan secarastngkat di uraikan dalam Bab JV. Kedua, penelitian dan pengembangan dilaksanakan bulan Mei sampai Agustus 2001, dengan tehnik mengumpul data wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Sedangkan subyek penelitian ini adalah Kaum Perempuan (ibu rumah tangga dan remaja puteri) keluarga nelayan di Desa Sei Pudak. Sebagai landasan teoretik, peneliti menggunakan teori-teori pemberdayaan (empowerment) dari Kindervatter, dehumanisasi dari Freire, lllich dan Fromm, dan pembelajaran orang dewasa dari Srinivasan, Rogers, dan (lainnya. Landasan ini mencoba menggabungkan unsur-unsur psikologis naturalistik dengan pendekatan sistem. Dari hasil analisis, diperoleh temuan-temuan berikut. Pertama, kondisi fisik-alam desa Sei Pudak lebih tertinggal daripada desa-desa sekitarnya dan kualitas sumberdaya manusianya terutama kaum perempuan pada kawasan pantai sangat rendah. Dengan pemberian keterampilan dan pengetahuan mengolah limbah sabut kelapa, mereka dapat memberdayakan dirinya untuk meningkatkan kehidupan keluarganya. Kedua, kondisi sosial bagi kaum perempuan untuk menaklukkan alam dengan mengolah limbah sabut kelapa sebagai produk potensial di sekitar lingkungannya memiliki nilai tambah. Ketiga, melalui pengembangan model pelatihan keterampilan, masyarakat desa tertinggal kawasan pantai, dapat memanfaatkan SDA di sekitarnya, seperti merajut sabut kelapa untuk dijadikan sapu dan keset. Keempat, hasil pelatihan keterampilan, dapat memberdayakan kaum perempuan dalam memanfaatkan waktu luangnya meningkatkan kesejahteraan keluarganya dan sekaligus mengurangi angka pengangguran. Kelima, pelatihan keterampilan yang diberikan kepada kaum perempuan dapat memberdayakan dirinya menghadapi kenyataan masa depannya, dengan menggalakkan usaha-usaha produktif bidang industri rumah tangga, atau mengembangkan model-model yang lebih menarik agar dapat menyesuaikan pangsa pasar.yang tidak terbatas pada pengolahan limbah sabut kelapa tapi juga pengemasan ikan dan minyak kelapa dan sebagainya. Penelitian membuahkan beberapa kesimpulan. Pertama, kondisi SDM di desa itu dapat memberdayakan dirinya dengan mengolah limbah SDA di sekitarnya. Kedua, kaum perempuan keluarga nelayan dapat menaklukkan alam dengan mengolah limbah dari SDA di sekitar lingkungannya untuk mendapatkan nilai tambah. Katiga, kaum perempuan dapat memanfaatkan SDA di sekitarnya, seperti merajut sabut kelapa untuk dijadikan sapu dan keset. Keempat, pemanfaatan waktu luangnya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya, dan turut menurunkan angka pengangguran. Kelima, kaum perempuan mampu mengembangkan usaha-usaha produktif bidang industri rumah tangga dan lainnya. Temuan dari kesimpulan itu tidak hanya terbatas pada pengolahan limbah sabut kelapa tetapi juga pada pengemasan ikan, minyak kelapa dsb. Selain itu, pengembangan pelatihan itu dapat menumbuhkan sikap mental wiraswasta kaum perempuan terutama dalam menghadapi tugas-tugas kesehariannya. Dari temuan itu, direkomendasikan mereka dan kelompok masyarakat tertinggal lainnya untuk mengembangkan berbagai jenis keterampilan yang lebih relevan dengan situasi kehidupannya guna meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Untuk mpmnfirceoat Droses pemberdayaan, wajar 9 tahun perlu dipacu dengan memfungsikan SLTP-

Item Type: Thesis (S3)
Uncontrolled Keywords: Pelatihan Keterampilan
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
L Education > L Education (General)
L Education > LC Special aspects of education > LC5201 Education extension. Adult education. Continuing education
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Luar Sekolah S-3
Depositing User: Rika Maysani
Date Deposited: 04 Oct 2020 04:11
Last Modified: 04 Oct 2020 04:11
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/55541

Actions (login required)

View Item View Item