SUATU STUDI TENTANG KEMAMPUAN MENGARANG JENIS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA PPSP UPI BANDUNG TAHUN AJARAN 1983/1984 DAN SUMBANGANNYA BAGI PENGAJARAN REMEDIAL BAHASA INDONESIA

Sri Hartono, - (1984) SUATU STUDI TENTANG KEMAMPUAN MENGARANG JENIS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA PPSP UPI BANDUNG TAHUN AJARAN 1983/1984 DAN SUMBANGANNYA BAGI PENGAJARAN REMEDIAL BAHASA INDONESIA. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

	Text T_BIND_337_Table_of_Content.pdf Download (229kB)
	Text T_BIND_337_Chapter1.pdf Download (485kB)
	Text T_BIND_337_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB)
	Text T_BIND_337_Chapter3.pdf Download (1MB)
	Text T_BIND_337_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB)
	Text T_BIND_337_Chapter5.pdf Download (838kB)
	Text T_BIND_337_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB)

Abstract

Siswa kelas X SMA PPSP IKIP Bandung Jurusan IPA dan IPS sudah mampu membuat karangan tersebut, sebab me¬reka telah dibina oleh para guru bidang studi sesuai dengan ketentuan kurikulum, namun masih ada hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian, yaitu: aktivitas perlu ditingkatkan. Para garu perlu lebih meningkatkan perhatian dan pembinaannya terhadap para siswa, agar semakin membangkitkan minat dalam hal mengarang, perlu pula dari pihak guru lebih meningkatkan pembinaan dan pengarahan terhadap para siswa, sebab masih ada pula yang kurang menghiraukan tugas yang diberikan oleh guru terutama tugas yang berhubungan idengan membuat karangan, mungkin karena merasa tidak ada bakat atau terpengaruh suasana lingkungan. Demikian pula pengaruh lingkungan tersebut terwujud dalam hasil karya karangan yang mereka kerjakan, misalnya kesalahan berbahasa, bahasa lingkungan masyarakat (bukan bahasa baku) digunakan dalam karya mengarang yang mereka kerjakan itu sehingga kurang memenuhi syarat berbahasa yang baik dan benar. Kesalahan yang terjadi dalam karangan tertulis mereka, yaitu kesalahan dalam menggunakan kosa kata, dan tata bahasanya dicampur dengan tata bahasa yang telah menjadi kebiasaan dalam bahasa pertama atau bahasa daerah, demikian pula masalah ejaan, pada umumnya kesalahan tulis mengenai "Awalan di" dengan kata depan di" penulisan masih dikacaukan, begitu juga penggunaan "partikel Pun" yang seharusnya ditulis serangkai atau terpisah dengan kata yang mendahuluinya. Pada hasil karya karangan para siswa masih terlihat adanya penggunaan kalimat yang tidak sempurna yang memperlihatkan bahwa jalan pikiran dengan jalan bahasanya kurang harmonis, kiranya ini terjadi karena pengaruh kebiasaan yang digunakan pada bahasa pertama kemudian dipindahkan ke dalam bahasa kedua. Terjadi interferensi dan tumpang tindih istilah dalam menceriterakan sesuatu masalah terutama dalam karya karangan jenis pemaparan. Kebanyakan dalam karya karangan mereka lebih mementingkan isi karangan, bentuk dan kerangka karangan masih kurang mereka perhatikan, maka kebanyakan penulisan langsung kepada isi karangan. Topik karangan umumnya telah mereka sesuaikan dengan judul karangan, namun demikian pokok bahasan yang mereka cantumkan masing-masing sesuai dengan alam lingkungannya dengan pandangan dan pengalaman yang "berbeda-beda. Bentuk huruf tulisan mereka kebanyakan sukar dibaca karena bentuknya kurang jelas, bahkan masih banyak yang menuliskan huruf di luar ketentuan alfabet, misalnya huruf: a ditulis dengan huruf e terbalik, huruf E ditulis dengan angka 3 huruf i ditulis dengan menggunakan titik di bawah, huruf N ditulis terbalik, ada pula yang menuliskan Huruf Besar (Huruf Kapital) di tengah suku kata, misalnya kata MERDEKA atau Merdeka ditulis: M3RD3KA atau ditulis m3Rd3ka, guru ditulis guRu; variasi penulisan ini semua mereka katakan sebagai mode. Demi tercapainya tujuan pengajaran secara instruksional umum den khusus, dan demi terwujudnya berbahasa yang baik dan benar, kebiasaan menuliskan huruf di luar ketentuan alfabet itu pun seharusnya dicegah / dilarang. Karena hal-hal tersebut di atas, maka perlu diadakan atau dilaksanakan: Pengajaran Remedial Bidang Studi Bahasa. Terutama pengajaran remedial pada pokok bahasan "Mengarang" dalam hal ini termasuk pula mengarang jenis pemaparan. Sebaiknya pihak guru meningkatkan pemberian motivasi dan penyaluran karya tulis mengarang, memberikan tugas-tugas tambahan, demikian pula memberikan kesempatan kepada siswa yang menemui kesulitan dalam hal berbahasa dan mengarang agar memberitahukan kepada guru. mengenai kesulitan apa yang dihadapinya, agar guru "bidang studi dapat memberikan bimbingan dan pengarang serta membantunya secara tepat. Pimpinan sekolah dan guru hendaknya mengadakan lomba karya tulis mengarang terutama jenis pemaparan minimal satu kali dalam satu tahun, karangan yang berbobot; dan terbaik dipublikasikan dan si pengarang diberi hadiah supaya lebih berprestasi. Demikian pula perpustakaan SMA PPSP IKIP Bandung supaya lebih diperlengkap dengan buku-buku bacaan yang variatif termasuk pula buku-buku ilmu pengetahuan dan ketrampilan. Pengajaran remedial akan membantu tercapainya tujuan pengajaran secara instruksional umum (TIU) dan tujuan instruksional khusus (TIK), sehingga siswa yang merasa lemah dan kurang cepat dalam mengikuti pelajaran tidak merasa kecil hati dan tidak merasa disingkirkan oleh kawan-kawannya. Demikian pula dengan adanya peng-ajaran remedial, maka kesulitan den. kebutuhan bimbingan secara individual dapat diwujudkan sehingga mereka yang belum lulus dalam ujian semester, ulangan, mereka tidak menjadi frustrasi dan komunikasi sosial antara guru bidang studi para guru umumnya dengan para siswa akan terjalin lebih akrab, guru dapat lebih mengetahui ragam bahasa siswa, lebih mudah bergaul dan lebih mudah melaksanakan tugasdan kewajibannya dalam pendidikan dan pengajaran.

Item Type:	Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords:	Bahasa Indonesia, Mengarang, Eksposisi
Subjects:	L Education > L Education (General)
Depositing User:	Eva Rufaida Rahman
Date Deposited:	02 Oct 2020 20:10
Last Modified:	02 Oct 2020 20:10
URI:	http://repository.upi.edu/id/eprint/54584

Actions (login required)

View Item