IMPLEMENTASI PROGRAM REBO NYUNDA DALAM MELESTARIKAN EKSISTENSI BUDAYA LOKAL DI ERA GLOBALISASI (Studi deskriptif kualitatif di SMP Negeri 15 Bandung)

Melati Dwi Santi, - (2020) IMPLEMENTASI PROGRAM REBO NYUNDA DALAM MELESTARIKAN EKSISTENSI BUDAYA LOKAL DI ERA GLOBALISASI (Studi deskriptif kualitatif di SMP Negeri 15 Bandung). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_PSIPS_1603865_TITTLE.pdf

Download (883kB)
[img] Text
S_PSIPS_1603865_CHAPTER1.pdf

Download (377kB)
[img] Text
S_PSIPS_1603865_CHAPTER2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (556kB)
[img] Text
S_PSIPS_1603865_CHAPTER3.pdf

Download (484kB)
[img] Text
S_PSIPS_1603865_CHAPTER4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (600kB)
[img] Text
S_PSIPS_1603865_CHAPTER5.pdf

Download (360kB)
[img] Text
S_PSIPS_1603865_APPENDIX.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya melestarikan budaya lokal di tengah arus globalisasi yang mulai memasuki seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, program Rebo Nyunda Kota Bandung merupakan upaya dalam melestarikan budaya lokal Sunda. Penelitian ini menjelaskan bagaimana cara sekolah dan siswa dalam melestarikan budaya lokal di tengah arus globalisasi melalui program Rebo Nyunda. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan desain penelitian fenomologi. Pengumpulan data dilakukan di SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Setiabudi No. 89, Kota Bandung dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Rebo Nyunda merupakan sebuah upaya yang bagus dan tepat untuk diaplikasikan di era globalisasi ini. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengajak siswa berpartisipasi secara langsung sehingga siswa dapat lebih mengenal kebudayaan Sunda dari segi pakaian, bahasa, dan nilai-nilai budaya Sunda di kehidupan sehari-hari. Selain itu, sekolah juga mengembangkan program Rebo Nyunda dengan melakukan beberapa kegiatan rutin, seperti mewajibkan siswa menyanyikan lagu Sunda setiap hari, belajar memainkan alat musik dan tari tradisional Sunda, serta kegiatan botram yang merupakan ciri khas dari SMP Negeri 15 Bandung sebagai sekolah berbudaya Sunda. Dari segi konsep, siswa dapat menerima program Rebo Nyunda, meskipun tidak semua siswa berpartisipasi aktif. Motivasi siswa bervariatif ada yang berdasarkan keinginannya sendiri, ada juga karena dorongan dari guru dan lingkungannya. Pengaruh globalisasi budaya membuat siswa melupakan budayanya sendiri, sehingga sekolah perlu memfasilitasi siswa dengan memberikan buku-buku pengetahuan tentang budaya Sunda agar siswa ditanamkan pengetahuan tentang pentingnya melestarikan kebudayaan lokal Sunda di era globalisasi. Kata kunci: Budaya Sunda, Globalisasi, Pelestarian Abstract This research is motivated by the importance of preserving local culture amid globalization that is beginning to enter all levels of society. Therefore, the Rebo Nyunda Bandung program is an effort to preserve the Sundanese local culture. This research explains how schools and students can preserve local culture amid globalization through the Rebo Nyunda program. The research method used is descriptive qualitative with a phenomenological research design. The data was collected at SMP Negeri 15 Bandung which is located at Jalan Setiabudi No. 89, Bandung City using observation, interview, and documentation techniques. The results showed that the Rebo Nyunda program was a good and appropriate effort to be applied in this era of globalization. The way this is done is by directly inviting students so that students can get to know the Sundanese culture more in terms of clothing, language, and Sundanese cultural values in everyday life. Also, the school has developed the Rebo Nyunda program by carrying out several routine activities, such as requiring students to sing Sundanese songs every day, learning to play Sundanese traditional musical instruments and dances, and “botram” activities which are characteristic of SMP Negeri 15 Bandung as a Sundanese cultured school. In terms of concepts, students can receive the Rebo Nyunda program, although not all students are active. There are various student motivations based on their desires because there are also because of the teacher and their environment. The influence of cultural globalization makes students forget their own culture, so schools need to facilitate students by providing books of knowledge about Sundanese culture so that students are instilled with knowledge about the importance of preserving Sundanese local culture in the era of globalization. Keywords: Globalization, Preservation, Sundanese Culture

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Budaya Sunda, Globalisasi, Pelestarian
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan IPS
Depositing User: Melati Dwi Santi
Date Deposited: 25 Sep 2020 05:20
Last Modified: 25 Sep 2020 05:20
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/54431

Actions (login required)

View Item View Item