Simon Taringan, - (1999) MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENGETAHUAN AWAL SISWA SEBAGAI SALAH SATU MODEL PEMBELAJARAN IPA : Studi Eksperimental Dalam Konsep Stuktur Atom. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
D_IPA_9233078_Table_of_content.pdf Download (242kB) |
|
Text
D_IPA_9233078_Chapter1.pdf Download (371kB) |
|
Text
D_IPA_9233078_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
D_IPA_9233078_Chapter3.pdf Download (283kB) |
|
Text
D_IPA_9233078_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (690kB) |
|
Text
D_IPA_9233078_Chapter5.pdf Download (296kB) |
|
Text
D_IPA_9233078_Bibliography.pdf Download (312kB) |
|
Text
D_IPA_9233078_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (743kB) |
Abstract
Salah satu faktor yang mempengaruhi pembelajaran siswa dalam IPA adalah pengetahuan awal siswa. Pengetahuan awal siswa merupakan faktor yang menyebabkan timbulnya konsepsi-konsepsi alternatif sebelum terjadinya pembentukan konsep siswa. Model perubahan konsep yang dikemukakan dalam tulisan ini merupakan perubahan dari pra-konsep siswa menjadi konsep siswa setelah beberapa konsep alternatif terseleksi. Dengan perkataan lain, perubahan konsep yang terjadi adalah perubahan dari konsep lama menjadi konsep baru yang terjadi dalam diri siswa. Hal ini menjadi indikasi bahwa pemikiran siswa tidak boleh dipancang sebagai suatu kertas kosong. Siswa memiliki gagasan/ ide/ pemikiran sebelum siswa diajar dengan konsep/ pemikiran baru. Ide-ide/ gagasan ini memegang peranan penting dalam pengalaman bela-ar.Dalam proses belajar-mengajar perlu adanya kesamaan pola pandang antara siswa dengan guru. tanpa adanya kesamaan pola pandang, siswa tidak akan mampu menyerap informasi yang disampaikan guru. hal ini perlu ditekankan, karena belajar bukan berhubungan dengan otoritas eksternal; tapi terhadap konstruksi konsep-konsep dalam struktur kognitif siswa, yang sifatnya koheren dan berguna bagi mereka. Sehingga atas dasar ini, siswa senantiasa ditantang untuk berpikir relatif. Selanjutnya siswa akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya untuk memahami informasi baru. Inilah salah satu pemikiran, mengapa siswa senantiasa terdorong untuk menciptakan pengalaman-pengalaman bermakna, baik di kelas maupun di luar kelas.Konsepsi alternatif yang berbeda akan terbentuk dalam diri siswa yang berbeda, walau informasi yang diterima sama.Atas dasar ini, dalam proses belajar-mengajar IPA, diharapkan siswa menerima fenomena IPA hasil interpretasi para pakar. Atau mereka mungkin juga memiliki pemikiran mereka, atau merestrukturisasi konsep yang sudah mereka miliki, sebagai landasan untuk menerima pengetahuan/ konsep-konsep baru. Berpikir tentang belajar dalam konteks ini akan mengarahkan ke model belajar perubahan konsep. Dalam hal ini guru perlu mengerti konsep siswa. Karena itu, konsep tersebut harus diidentifikasi. Strategi mengidentifikasi konsep/ pengetahuan awal siswa sudah banyak diteliti. Dan diperoleh kaitan yang erat antara pengetahuan awal dengan kesulitan yang sering dialami siswa dalam proses belajar mengajar IPA.Perubahan konsep tidak bisa dipandang hanya sebagai suatu proses pergantian konsep-konsep lama dengan konsep-konsep baru. Namun perubahan konsep juga harus dipandang sebagai proses belajar yang berhubungan dengan konteks konsep dan ide-ide tertentu yang terepresentasi secara internal dalam diri siswa.Harapan terbesar dari karya ini adalah bisa membantu studi tentang perubahan konsep; dalam arti pemahaman tentang bagaimana terbentuknya konsep dalam diri siswa, dan bagaimana konsep itu menerima informasi ilmiah dalam situasi berbeda.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP |
Subjects: | L Education > L Education (General) Q Science > Q Science (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan IPA S-3 |
Depositing User: | Windhi Nur'aeni Basuki |
Date Deposited: | 01 Dec 2020 07:20 |
Last Modified: | 01 Dec 2020 07:20 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/53891 |
Actions (login required)
View Item |