Nanang Priatna, - (2003) KEMAMPUAN PENALARAN DAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA NEGERI DI KOTA BANDUNG. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
D_IPA_989825_Nanang Priatna_Title.pdf Download (286kB) |
|
Text
D_IPA_989825_Nanang Priatna_Abstract.pdf Download (250kB) |
|
Text
D_IPA_989825_Table_of_Content.pdf Download (307kB) |
|
Text
D_IPA_989825_Chapter1.pdf Download (346kB) |
|
Text
D_IPA_989825_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
D_IPA_989825_Chapter3.pdf Download (398kB) |
|
Text
D_IPA_989825_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (768kB) |
|
Text
D_IPA_989825_Chapter5.pdf Download (594kB) |
|
Text
D_IPA_989825_Bibliography.pdf Download (304kB) |
|
Text
D_IPA_989825_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (12kB) |
Abstract
Proses penalaran, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah merupakan aktivitas mental yang membentuk inti berpikir. Ketiga proses tersebut merupakan kegiatan berpikir atau proses kognitif. Proses bernalar perlu dikembangkan dalam pembelajaran matematika karena, dalam kurikulum berbasis kompetensi, kemampuan bernalar merupakan salah satu tujuan utama dalam pembelajaran matematika.Komponen penalaran yang dikaji dalam penelitian ini merujuk kepada rekomendasi dari NCTM, yaitu: (1) mengenal dan menerapkan penalaran induktif dan deduktif, (2) memahami dan menggunakan proses penalaran, dengan perhatian khusus pada penalaran keruangan serta penalaran dengan proporsi dan grafik, (3) membuat dan mengevaluasi konjektur dan argumentasi matematika, (4) memvalidasi pikiran mereka sendiri, dan (5) menghargai kegunaan serta kekuatan penalaran sebagai bagian dari matematika.Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana kualitas kemampuan penalaran matematika siswa dan jenis kesalahan apa yang teijadi pada siswa dalam melakukan penalaran induktif dan deduktif menurut peringkat sekolah kurang, sedang, dan baik, dan (2) bagaimana kualitas kemampuan pemahaman matematika siswa dan jenis kesalahan apa yang teijadi pada siswa dalam memahami matematika berdasarkan pemahaman instrumental dan relasional menurut peringkat sekolah kurang, sedang, dan baik.Subyek populasi penelitian ini adalah siswa kelas 3 SLTP Negeri di Kota Bandung. Banyak subyek sampel sebesar 563 siswa, yang ditetapkan berdasarkan rumus rata-rata tanpa pengembalian dan proporsi menurut peringkat sekolah.Penelitian menemukan kualitas kemampuan penalaran dan pemahaman matematika siswa belum memuaskan, yaitu masing-masing sekitar 49% dan 50% dari skor ideal. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemampuan penalaran (X) dengan kemampuan pemahaman (Y) matematika siswa yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar 0,379 dan persamaan regresi Y = 4,064 + 0,443X.Terdapat kesalahan siswa yang berbeda dilihat dari peringkat sekolah dalam melakukan penalaran dan dalam pemahaman. Kesalahan tersebut adalah: (a) kesalahan pada penalaran induktif terutama muncul pada siswa di sekolah peringkat kurang, (b) kesalahan pada penalaran deduktif paling banyak muncul pada siswa di sekolah peringkat kurang dan sedang, tetapi pada sekolah peringkat baik jenis kesalahannya lebih sedikit, dan (c) kesalahan pada pemahaman instrumental paling banyak dialami siswa dari sekolah peringkat rendah dan sedang, dan jenis kesalahan dalam pemahaman relasional dialami oleh siswa pada ketiga peringkat sekolah itu.Direkomendasikan agar guru hendaknya lebih meningkatkan kemampuan penalaran dan pemahaman matematika, serta memberikan soal-soal latihan kepada siswa yang lebih beragam.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | penalaran, pemahaman matematika |
Subjects: | L Education > L Education (General) Q Science > QA Mathematics |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan IPA S-3 |
Depositing User: | Windhi Nur'aeni Basuki |
Date Deposited: | 01 Dec 2020 07:18 |
Last Modified: | 15 Jul 2022 03:14 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/53868 |
Actions (login required)
View Item |