Desain Bahan Ajar Modul Berbasis Social Emotional Learning dan Intellectual Ability pada Konsep Bunyi

Rifa Qutratunisa, - (2020) Desain Bahan Ajar Modul Berbasis Social Emotional Learning dan Intellectual Ability pada Konsep Bunyi. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang.

This is the latest version of this item.

[img] Text
S_PGSD_1604312_Title.pdf

Download (1MB)
[img] Text
S_PGSD_1604312_Chapter 1.pdf

Download (598kB)
[img] Text
S_PGSD_1604312_Chapter 2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (518kB) | Request a copy
[img] Text
S_PGSD_1604312_Chapter 3.pdf

Download (321kB)
[img] Text
S_PGSD_1604312_Chapter 4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text
S_PGSD_1604312_Chapter 5.pdf

Download (260kB)
[img] Text
S_PGSD_1604312_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (12MB) | Request a copy
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

Lahirnya pendidikan tidak semata-mata muncul dari ilmu pengetahuan yang diberikan oleh seorang pendidik. Meski memang benar adanya, pandangan tersebut dianggap terlalu parsial sehingga tidak dapat mewakili pandangan yang lain. Kontruksi devolusi tersebut menegaskan pendidikan hanya tentang mendapat nilai sempurna atau berprestasi di sekolah saja. Padahal, dalam dunia akademik pengetahuan yang sebenarnya selalu dihasilkan oleh serangkaian tahapan yang bermula dari interaksi sosial masyarakat. Itu berarti, unit sosial mendapat peran besar selagi manusia hidup berpengetahuan (Wickman, 2012). Sebagaimana antitesis bukanlah pendidikan yang menjadi skema untuk berkehidupan, melainkan kehidupan itu sendiri yang dimaksud sebagai skema berpendidikan (Dewey, 1897). Pembelajaran di sekolah dasar sering kali masih terfokus pada aspek kognitif, elemen pendidikan yang lain nyaris tak pernah disemaikan. Elemen tersebut bias hingga tak ada celah bagi siswa menuangkan pengalaman bermaknanya. Pernyataan tersebut didasari peneliti tatkala mengkaji bahan ajar konsep bunyi kelas IV sekolah dasar yang berpotensi menurunkan keberhasilan pembelajaran. Temuan lainnya ada pada guru yang kurang melibatkan dan mempercayai siswanya saat menyampaikan pembelajaran konsep bunyi. Problema demikian teridentifikasi menjadi basis hambatan didaktis. Lebih lanjut lagi, hambatan didaktis akan memicu terjadinya hambatan epistimologis siswa. Sejatinya, guru perlu menciptakan situasi pembelajaran inheren antara elemen kognitif dan elemen nonkognitif. Sebagai solusi dari permasalahan, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan desain bahan ajar modul yang memuat aspek social emotional learning dan intellectual ability. Substansi modulnya diinternalisasi dari data 1) analisis bahan ajar konsep bunyi 2) learning obstacle siswa 3) wawancara pembelajaran bunyi terhadap guru dan siswa 4) analisis hasil implementasi pembelajaran bunyi peneliti pada siswa. Keempaat data kemudian diolah dengan metode Didactical Design Research (DDR). Hasilnya menunjukkan siginifikasi penyusutan pada learning obstacle siswa. Dapat disimpulkan, modul berbasis social emotional learning dan intellectual ability ini layak dan efektif digunakan sebagai aternatif bahan ajar dalam menyampaikan konsep bunyi. Kata kunci: Social emotional learning, intellectual ability, modul, learning obstacle.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Social emotional learning, intellectual ability, modul, learning obstacle.
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LB Theory and practice of education > LB1501 Primary Education
Divisions: UPI Kampus Serang > PGSD UPI Kampus Serang
Depositing User: Rifa Qutratunisa
Date Deposited: 03 Aug 2020 05:26
Last Modified: 03 Aug 2020 05:26
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/50036

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item