Andika Dutha Bachari, - (2018) PENERAPAN WAWANCARA INVESTIGATIF DIKAITKAN DENGAN DAYA BUKTI BERITA ACARA PEMERIKSAAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA DI INDONESIA. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
D_LING_1202208_Title.pdf Download (103kB) |
|
Text
D_LING_1202208_Abstract.pdf Download (76kB) |
|
Text
D_LING_1202208_Table_of_content.pdf Download (94kB) |
|
Text
D_LING_1202208_Chapter1.pdf Download (248kB) |
|
Text
D_LING_1202208_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (878kB) |
|
Text
D_LING_1202208_Chapter3.pdf Download (415kB) |
|
Text
D_LING_1202208_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
D_LING_1202208_Chapter5.pdf Download (90kB) |
|
Text
D_LING_1202208_Bibliography.pdf Download (268kB) |
|
Text
D_LING_1202208_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (208kB) |
Abstract
Penelitian ini berupaya mengungkap wawancara investigatif dan daya bukti BAP di dalam pemeriksaan perkara pidana. Penelitian ini menerapkan paradigma kualitatif yang berpedoman pada prosedur dan analisis teks grounded theory yang pertama kali dikembangkan oleh Strauss & Corbin (1990) dan Glaser (1992). Paradigma penelitian kualitatif digunakan karena penelitian ini diarahkan untuk memaknai fenomena terkait penggunaan wawancara investigatif dalam pemeriksaan perkara pidana dikaitkan dengan daya bukti BAP sebagai hasil pemeriksaan yang merupakan alat bukti di persidangan. Data dalam penelitian ini mencakup korpus yang berupa tuturan (talks) dan tulisan (texts) yang merupakan produk atau hasil pemeriksaan perkara pidana yang dilakukan penyidik kepada terperiksa. Data verbal berupa wawancara penyidik-terperiksa (saksi/tersangka) dalam penyidikan perkara pidana seperti yang diatur di dalam Pasal 170 KUHP. Sementara itu, tulisan (text) yang digunakan dalam penelitian ini adalah berita acara pemeriksan yang disusun penyidik ketika memeriksa para terperiksa di dalam penyidikan. Kedua jenis data tersebut memiliki kedudukan yang sama (setara) di dalam penelitian ini. Analisis linguistik dilakukan secara praktis di ranah hukum dengan alasan bahwa penegakan hukum pada hakikatnya merupakan aktivitas berbahasa dan turut dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar bahasa. Penelitian dilakukan dengan multimetode dengan kerangka analisis didasarkan pada teori yang dikembangkan dalam pragmatik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pertanyaan penyidik lebih banyak yang bersifat produktif, dibandingkan tak produktif. Sementara itu, fungsi pertanyaan berhasil mengungkap unsur pokok pidana yang disangkakan kepada para tersangka. Selanjutnya, jenis tindak tutur penyidik seluruhnya termasuk ke dalam tuturan direktif. Hal ini menunjukkan dominasi penyidik di dalam pemeriksaan, sementara jenis tuturan terperiksa didominasi tuturan asertif. Terakhir, diskrepansi informasi terjadi dalam bentuk penambahan informasi, penghilangan informasi, dan kesalahan tafsir informasi. Namun, diskrepansi informasi itu tidak mengganggu pemaknaan atas BAP yang disusun penyidik. Sebab, diskrepensi informasi yang terjadi pada umumnya teridentifikasi pada peripheral crime details, bukan main crime details. Berdasarkan keempat temuan di atas, dapat disimpulkan bahwa berita acara pemeriksaan yang disusun penyidik dengan teknik wawancara investigatif mampu menyokong daya bukti yang tinggi bagi berita acara pemeriksaan (BAP) yang disusunnya. This research seeks to reveal investigative interviews and evidence of the police investigation report (BAP) in the investigation of criminal cases. This study applies a qualitative paradigm based on procedures and grounded theory text analysis first developed by Strauss & Corbin (1990) and Glaser (1992). The paradigm of qualitative research is used because this research is directed to interpret the phenomenon related to the use of investigative interview in criminal case investigation related with police investigation report as the result of examination which is evidence in the trial. The data in this study include the corpus in the form of speech (talks) and writing (texts) which is the product or result of criminal investigation conducted by the investigator to the examination. Verbal data in the form of interview investigator-examined (witness/suspect) in criminal case investigation as regulated in Article 170 of the Criminal Code. Meanwhile, the writing (text) used in this study is the news of the examination of the investigator prepared when examining the examiners in the investigation. Both types of data have the same position (equivalent) in this study. Linguistic analysis is done practically in the realm of law on the grounds that law enforcement is primarily a language activity and is influenced by factors outside the language. The research was conducted in multimetode with an analytical framework based on the theory developed in pragmatics. The results showed that the types of investigator questions were more productive, than unproductive. Meanwhile, the function of the question succeeded in uncovering the principal element of the criminal suspected to the suspects. Furthermore, the type of investigative speech act entirely belongs to the directive directive. This indicates the investigator's dominance in the examination, while the type of spoken utterance is dominated by assertive speech. Finally, discrepancies of information occur in the form of information addition, information omission, and misinterpretation of information. However, the discrepancy of the information does not interfere with the interpretation of the police investigation report compiled by the investigator because discrepancy information that occurs in general is identified on peripheral crime details, not main crime details. Based on the above four findings, it can be concluded that the police investigation report prepared by the investigator with the investigative interview technique is able to support the excellent evidence for the police investigation report (BAP) he compiled.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Additional Information: | No panggil : D LING AND p-2018; NIM : 1202208 |
Uncontrolled Keywords: | BAP, Wawancara Investigatif, Pemeriksaan, Pidana |
Subjects: | L Education > L Education (General) P Language and Literature > PN Literature (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Linguistik S-3 |
Depositing User: | Yayu Wulandari |
Date Deposited: | 23 Mar 2020 12:44 |
Last Modified: | 23 Mar 2020 12:44 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/48101 |
Actions (login required)
View Item |