PUPUH BALAKBAK SUNDA UCING NGARONTOK MANUK SEBAGAI GAGASAN BERKARYA BUKU CERGAM

Sari Dewi, - (2019) PUPUH BALAKBAK SUNDA UCING NGARONTOK MANUK SEBAGAI GAGASAN BERKARYA BUKU CERGAM. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_SRP_1503668_Title.pdf

Download (1MB)
[img] Text
S_SRP_1503668_Chapter1.pdf

Download (657kB)
[img] Text
S_SRP_1503668_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img] Text
S_SRP_1503668_Chapter3.pdf

Download (2MB)
[img] Text
S_SRP_1503668_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
[img] Text
S_SRP_1503668_Chapter5.pdf

Download (538kB)
[img] Text
S_SRP_1503668_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: https://repository.upi.edu

Abstract

Karya sastra Sunda seperti pupuh dan dongeng mengalami penurunan eksistensi dalam kehidupan masyarakatnya. Hal ini dikarenakan kurangnya pengaplikasian bahasa Sunda dalam penggunaan sehari-hari serta kurang gencarnya pengenalan pupuh. Selain itu dari sisi cerita dan visualisasinya, dongeng Sunda kalah pamor dengan cerita-cerita luar negeri. Rumusan masalah pada skripsi ini membahas tentang pengembangan gagasan dan visualisasi cerita dari pupuh ini ke dalam buku. Teori yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah ilustrasi dan sastra Sunda. Metode penciptaan melalui proses desain dengan diawali masalah, lalu dianalisis, sintesis, dan evaluasi untuk mendapatkan solusi dan proses berkarya. Tujuan dibuatnya buku ini yaitu untuk melestarikan dan memperkenalkan sastra Sunda yaitu pupuh dan dongeng Sunda. Skripsi penciptaan ini mengangkat pupuh Balakbak “Ucing Ngarontok Manuk” ke dalam buku cergam dengan segmentasi pembaca anak-anak kelas 3 sampai 6 SD yang disesuaikan dengan kurikulum 2013 muatan lokal mata pelajaran bahasa dan sastra Sunda. Buku ini disajikan dalam dwibahasa yaitu bahasa Sunda dan Indonesia, dilengkapi dengan audio lagu dan narasi cerita untuk membantu pelafalan bahasa. Buku ini berukuran 20 x 25 cm dengan tebal 50 halaman. Berlatar belakang bentang alam priangan sebagai representasi Jawa Barat dan isi cerita dikembangkan berdasarkan analisis penulis sehingga terdapat potongan bait lirik pupuh di dalamnya. Berdasarkan hasil kuisioner 90 % anak tidak mengetahui lirik pupuh ini. Hal ini menjadi semakin menarik untuk diangkat ke dalam cergam. Penulis sangat berharap jika selanjutnya ada penelitian lanjutan mengenai pupuh yang kemudian diangkat ke dalam media-media baru sebagai pengenalan kepada anak-anak sebagai generasi harapan bangsa yang mencintai budayanya. Kata kunci: Pupuh Balakbak, Ucing Ngarontok Manuk, cergam, dongeng, Sunda. ABSTRACT SARI DEWI, 2019. UCING NGARONTOK MANUK: A TRADITIONAL SUNDANESE POETRY AS A PICTURE BOOK IDEA Sundanese literary works such as, poetry and folktales, have decreased in their people’s live. This is due to the lack of implication of the Sundanese language in everyday use and the inadequate introduction of Sundanese poems. From the side of the story and its visualization, Sundanese folktales are less popular than foreign stories. The problem in this thesis discusses the development of ideas and visualization of stories from this poem into the book. Theories used in the preparation of this thesis are illustrations and Sundanese literature. The creation method used the design process begins with the problem, then analyzed, synthesized, and evaluated to get solutions and creative processes. The purpose of this book is to preserve and introduce Sundanese literature, specipically Sundanese poems and folktales. This thesis modifies pupuh Balakbak “Ucing Ngarontok Manuk” into a picture book with segmentation of the readers of students grade 3 to 6 elementary school adjusted to the 2013 curriculum of local content in sundanese language and literature. Bentang alam priangan is used as a background to represent West Java. The contents of story are develoved based on writer’s analysis so that there are pieces of poetic lyrics in them. Beside this comic is equipped with sound (audio book) to have pronouncing the language of the story. Based on results of the questionnaire, 90% of children do not know the lyrics to this poem. This become even more interesting to be translated into the picture book. The writer sincerely hopes that there will be more further researches on the transformation of Sundanese poetry into new media. These types of transformations may be one of the ways to introduce children, as the generation of hope, to love their cultures even higher. Keywords: Pupuh Balakbak, Ucing Ngarontok Manuk, picture book, folktales, Sundanese

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Pupuh Balakbak, Ucing Ngarontok Manuk, cergam, dongeng, Sunda.
Subjects: L Education > L Education (General)
N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Seni Rupa
Depositing User: sari dewi
Date Deposited: 07 Feb 2020 07:22
Last Modified: 07 Feb 2020 07:22
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/46203

Actions (login required)

View Item View Item