Sajati, Cipta Sukma (2013) DARI SAREKAT ISLAM SAMPAI SALAH ASUHAN” JEJAK LANGKAH ABDUL MUIS PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL 1912-1928. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_SEJ_0809254_Title.pdf Download (313kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_0809254_Abstract.pdf Download (209kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_0809254_Table of Content.pdf Download (326kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_0809254_Chapter1.pdf Download (379kB) | Preview |
|
Text
S_SEJ_0809254_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (356kB) |
||
|
Text
S_SEJ_0809254_Chapter3.pdf Download (269kB) | Preview |
|
Text
S_SEJ_0809254_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (598kB) |
||
|
Text
S_SEJ_0809254_Chapter5.pdf Download (232kB) | Preview |
|
|
Text
S_SEJ_0809254_Bibliography.pdf Download (285kB) | Preview |
|
Text
S_SEJ_0809254_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (380kB) |
Abstract
Skripsi ini berjudul "Dari Sarekat Islam sampai Salah Asuhan” Jejak Langkah Abdul Muis pada Masa Pergerakan Nasional 1912-1928". Permasalahan utama yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana peranan Abdul Muis pada masa Pergerakan Nasional 1913-1928. Dengan batasan masalah yaitu bagaimana kiprah Abdul Muis pada masa Pergerakan Nasional?, mengapa Abdul Muis lebih tertarik dalam bidang sastra? dan bagaimana dampak hasil karya Abdul Muis terhadap perkembangan sastra pada masa Pergerakan Nasional?. Dari permasalahan yang dikaji penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peran Abdul Muis pada masa Pergerakan Nasional terutama dalam bidang sastra, selain itu penelitian ini mengkaji dua buah hasil karya Abdul Muis dan menghubungkan dengan kondisi yang mempengaruhinya. Abdul Muis merupakan seorang tokoh Pergerakan Nasional yang memiliki latar belakang sebagai seorang jurnalis dan politikus sampai akhirnya menjadi seorang sastrawan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode historis, yang meliputi heuristik yaitu proses pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Untuk membantu analisis terhadap hasil karya sastra Abdul Muis, peneliti menggunakan pendekatan sosiologi sastra, untuk mengetahui realitas sosial yang diungkapkan Abdul Muis dalam karyanya. Hasil Karya yang dikaji dalam penelitian ini yaitu novel Salah Asuhan dan Surapati. Abdul Muis sebagai tokoh Pergerakan Nasional memiliki peranan dalam memperjuangkan kepentingan nasional, seperti saat menjadi anggota Indie Weerbar yang menghasilkan sekolah teknik bagi para Bumiputera dan upayanya dalam pembentukan Volksraad. Abdul Muis berhenti dari pentas politik nasional setelah tidak lagi terpilih menjadi anggota pengurus pusat CSI pada tahun 1923. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi berhentinya Abdul Muis dari bidang politik dan lebih memilih pada bidang sastra. Faktor yang pertama adalah adanya peristiwa pemogokan organisasi Persatuan Pegawai Pegadaian Bumiputera (PPPB) pada tahun 1922. Faktor yang kedua adalah adanya pengusiran dari daerah asal Abdul Muis yaitu Sumatera Barat. Faktor yang ketiga adalah adanya kekecewaan terhadap sosok Tjokroaminoto. Faktor yang keempat adalah latar belakang Abdul Muis sebagai seorang jurnalis. Abdul Muis sebagai sastrawan angkatan Balai Pustaka (1920-1940), memiliki pengaruh terhadap perkembangan sastra pada periode selanjutnya yaitu dari segi bahasa Indonesia yang digunakan, tema yang mengangkat realitas sosial, dan nilai mengenai mentalitas serta identitas yang harus dimiliki oleh para Bumiputera. Hasil karya Abdul Muis pada masa Pergerakan Nasional yaitu berupa novel dengan judul Salah Asuhan, Pertemuan Jodoh, Surapati dan Robert Anak Surapati. Karya Abdul Muis Salah Asuhan yang berisikan mengenai kritik terhadap mentalitas Bumiputera pada saat itu, berpengaruh pada gagasan diadakannya forum untuk menyikapi masalah tersebut, maka muncul Kongres Pemuda pada tahun 1928. This research paper is titled "From Sarekat Islam to Salah Asuhan" Abdul Muis Footsteps in Time of National Movement 1912-1928. The main issues studied in this research is how Abdul Muis role in the National Movement 1913-1928. With the extent of the problem, namely how the gait Abdul Muis in the National Movement?, Why Abdul Muis was more interested in literature? and how the impact of the work of Abdul Muis to the development of literature in the National Movement?. Of the problems studied this study aims to describe the role of Abdul Muis in the National Movement, especially in the fields of literature, besides that, this research examines two works of Abdul Muis and connect with conditions that affect it. Abdul Muis was a National Movement leader who has a background as a journalist and a politician until he became a writer. In this study, researchers used the historical method, which includes the heuristic is the process of collecting source, source criticism, interpretation and historiography. To aid analysis of the outcome literature Abdul Muis, researchers used a sociological approach to literature, to know the social reality Abdul Muis expressed in his work. Work that were examined in this study are novel Salah Asuhan dan Surapati. As leader of National Movement Abdul Muis has a role in the national interest, such as when a member of Indie Weerbar generating technical school for Bumiputera and efforts in the formation of the Volksraad. Abdul Muis quit the national political stage after no longer be elected to the central committee of CSI in 1923. There are several factors that influence the cessation Abdul Muis from politics and prefers the literature. The first factor is the organization of the Union of Employees strike event Pawnshop Bumiputera (PPPB) in 1922. The second factor is the expulsion of the origin of Abdul Muis West Sumatra. The third factor is the presence of the figure Tjokroaminoto disappointment. The fourth factor due to the background as a journalist Abdul Muis. Abdul Muis as a literary force Balai Pustaka (1920-1940), having an influence on the development of literature in the next period, namely in terms of Indonesian language is used, a theme that elevates social reality, and the value of the mentality and identity that must be owned by Bumiputera. The work of Abdul Muis in the Nationalist Movement in the form of a novel entitled Salah Asuhan, Surapati, Robert Anak Surapati. Abdul Muis masterpiece containing Salah Asuhan of the criticisms of the mentality of Bumiputera at the time, affects the idea of holding a forum to address the issue, it appears the Youth Congress in 1928.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | DAM STAF Editor |
Date Deposited: | 24 Dec 2013 02:29 |
Last Modified: | 24 Dec 2013 02:29 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/4488 |
Actions (login required)
View Item |