Rosa Fatrosmawati, - (2018) PRESENTASI DIRI WARIA DI LINGKUNGAN SOSIAL: Studi Deskriptif Kualitatif pada Waria di Komunitas Srikandi Priangan Kota Bandung. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_IKOM_1401473_Title.pdf Download (173kB) |
|
Text
S_IKOM_1401473_Table_of_Content.pdf Download (111kB) |
|
Text
S_IKOM_1401473_Abstract.pdf Download (144kB) |
|
Text
S_IKOM_1401473_Chapter1.pdf Download (199kB) |
|
Text
S_IKOM_1401473_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (273kB) |
|
Text
S_IKOM_1401473_Chapter3.pdf Download (175kB) |
|
Text
S_IKOM_1401473_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (482kB) |
|
Text
S_IKOM_1401473_Chapter5.pdf Download (88kB) |
|
Text
S_IKOM_1401473_Bibliography.pdf Download (170kB) |
|
Text
S_IKOM_1401473_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (882kB) |
Abstract
Waria atau perempuan transgender, adalah seorang individu yang dilahirkan laki-laki dan kemudian memilih hidup sebagai perempuan. Untuk menjadi seorang waria yang baik di lingkungan sosial, mereka menjalankan peran yang berbeda dengan kehidupan sehari-hari mereka di lingkungan pertemanan sesama warianya. Mereka berusaha mengendalikan diri, mampu mengelola manajemen kesan seperti penampilan, tingkah laku, pengelolaan peran dan mistifikasi, sehingga perilaku mereka sebagai seorang waria dapat dikatakan baik dan berhasil menutupi tingkah laku yang tidak sesuai dengan peran waria di lingkungan sesama teman warianya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana bentuk presentasi diri panggung depan yang dilakukan oleh waria di lingkungan sosial keluarga dan masyarakat. Ketika waria melakukan presentasi diri di lingkungan sosial, maka waria tersebut tengah memainkan dramaturgi. Hal tersebut dilakukan waria dengan tujuan untuk mendapatkan penerimaan sosial di lingkungan sekitarnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi deskriptif. Informan utama dalam penelitian ini adalah 4 orang waria yang tergabung dalam komunitas Srikandi Priangan Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waria yang tergabung dalam Komunitas Srikandi Priangan melakukan presentasi diri di depan keluarganya bukan sebagai seorang waria yang sesungguhnya. Mereka melakukan sandiwara untuk menutupi identitas gender yang dipilih ketika di lingkungan keluarga. Selain itu, di lingkungan sosial lainnya mereka ada yang berperan sebagai aktivis, stylist, freelancer, dan tenaga tata rias pengantin. Kehidupan informan sebagai waria di panggung depan mengharuskan mereka untuk mampu berkomunikasi dengan baik dan ramah dengan lingkungan keluarga maupun masyarakat. Hal tersebut dilakukannya guna mendapatkan penerimaan sosial di lingkungan tersebut dengan identitas gender sebagai seorang waria. ..... Transgender women, are individuals who are born men and then choose to live as women. To be a good transgender in a social environment, they play a different role from their daily lives in the environment of their fellow transgenders. They try to control themselves, are able to manage impression management such as appearance, manner, role management and mystification, so that their behavior as a transgender can be said to be good and succeed in covering up behavior that is not in accordance with the role of transgender in their fellow transgenders. The purpose of this research is to find out how the front stage self presentation is performed by transgender in the social environment of the family and society. When a transgender presents himself in a social environment, the transgender is playing dramaturgy. This is done by transgender in order to get social acceptance in the surrounding environment. In this study, researchers used a qualitative approach with descriptive study methods. The main informants in this study were 4 transgender who were members of the Srikandi Priangan community in Bandung. The results showed that transgender who were members of the Srikandi Priangan Community were presenting themselves in front of their families not as real transgender. They performed plays to cover the gender identity chosen when in the family environment. In addition, in other social environments they have a role as activists, stylists, freelancers, and bridal makeup personnel. The lives of informants as transgender on the front stage require them to be able to communicate well and friendly with the family and community environment. This was done to get social acceptance in the environment with a gender identity as a transgender.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil : S IKOM ROS p-2018; Pembimbing I. Karim Suryadi, II. Heni Nuraeni Zaenudin; NIM : 1401473 |
Uncontrolled Keywords: | presentasi diri, dramaturgi, transgender, pengelolaan kesan, panggung depan, self presentation, dramaturgy, transgender, impression management, front stage |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HE Transportation and Communications H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Mr Tatang Saja |
Date Deposited: | 02 Dec 2019 03:19 |
Last Modified: | 02 Dec 2019 03:19 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/43695 |
Actions (login required)
View Item |