Mohammad Liwa Irrubai, - (2018) IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL AWIK-AWIK DESA SESAOT DALAM PEMBELAJARAN IPS : Studi Kualitatif pada Peningkatan Karakter Demokrasi, Peduli Lingkungan dan Jujur dalam Pembelajaran IPS. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
D_IPS_1503083_Title.pdf Download (124kB) |
|
Text
D_IPS_1503083_Abstract.pdf Download (224kB) |
|
Text
D_IPS_1503083_Table_of_Contents.pdf Download (313kB) |
|
Text
D_IPS_1503083_Chapter1.pdf Download (529kB) |
|
Text
D_IPS_1503083_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (844kB) |
|
Text
D_IPS_1503083_Chapter3.pdf Download (655kB) |
|
Text
D_IPS_1503083_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
|
Text
D_IPS_1503083_Chapter5.pdf Download (125kB) |
|
Text
D_IPS_1503083_Bibliography.pdf Download (464kB) |
|
Text
D_IPS_1503083_Appendix1.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (309kB) |
|
Text
D_IPS_1503083_Appendix2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (287kB) |
|
Text
D_IPS_1503083_Appendix3.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (286kB) |
Abstract
Awik-awik Desa Sesaot yang berada di Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat sebagai kearifan lokal dalam pemeliharaan dan pemanfaatan hutan. Nilai-nilai yang terkandung pada kearifan lokal awik-awik ini menawarkan solusi untuk keberlanjutan hutan dan pemberdayaan masyarakat menghadapi perkembangan masyarakat modern. Namun, masih ada pelanggaran dan kurangnya upaya penguatan posisi awik-awik sebagai peraturan adat. Sedangkan rendahnya sikap demokratis, peduli lingkungan dan jujur, hal ini disebabkan oleh siswa yang belum mengetahui dan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam awik-awik tersebut, baik di SMPN yang ada di Kabupaten Lombok Barat maupun Kota Mataram. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) secara etnografis wujud awik-awik sebagai salah satu kearifan lokal Desa Sesaot, 2) nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal awik-awik Desa Sesaot, dan 3) implementasinya dalam pembelajaran IPS. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode etnografi dengan keterlibatan peneliti dalam kehidupan masyarakat Desa Sesaot. Pewarisan nilai dengan pendekatan etnopedagogi. Pengumpulan data menggunakan: 1) observasi, 2) wawancara, 3) dokumentasi. Analisis data dengan model Miles and huberman. Validitas data dengan triangulasi data. Sedangkan penelitian tindakan dilakukan dengan model spiral Kemmis dan Tanggart. Proses implementasi pembelajaran di kelas menggunakan pedagogi kritis karya Paulo Freire. Subyek penelitian ini adalah siswa SMPN 5 Narmada, SMPN 4 Mataram dan SMPN 16 Mataram. Penelitian ini menemukan bahwa awik-awik lahir dari kebiasaan keseharian masyarakat yang dituangkan dalam sesenggak/pribahasa adat berupa tuntunan hidup yang disusun dalam bentuk peraturan. Nilai-nilai sesenggak/pribahasa adat seperti, a) Aiq meneng, tunjung tilah, empaq bau, b. Ndaq tame gawah laun ketemuq siq jin, c. Ndaq bait doen dengan laun cekok mendasari lahirnya awik-awik Desa Sesaot. Proses penyusunan dan sosialisasi awik-awik dilakukan oleh kepala Desa Sesaot, ketua kelompok pengelola hutan dan masyarakat adat. Semua kegiatan tersebut bertempat di balai desa, hajatan anggota kelompok dan ladang. Dengan adanya awik-awik ini berbagai pelanggaran seperti pencurian kayu dan pencurian hasil tanaman dapat ditekan. Hal tersebut karena upaya masyarakat dalam menguatkan awik-awik Desa Sesaot sebagai kearifan lokal dengan meningkatkan fungsi Loka awik-awik dalam penegakan aturan dan memberikan sanksi bagi yang melanggar. Implementasi nilai-nilai awik-awik dalam pembelajaran IPS telah mampu membangun: 1) karakter demokrasi (praktik membuat peraturan sederhana). Hal ini ditunjukkan dengan siswa mampu mentaati tata tertib di sekolah diiringi dengan keinginan saling mengingatkan kepada temannya untuk tidak melanggar tata tertib. 2) Karakter peduli lingkungan (praktik menanam pohon). Hal ini ditunjukkan dengan siswa mampu memelihara tanaman yang ada di sekolah dan diiringi keinginan untuk menyiram dan membersihkan tanaman. 3) Karakter jujur (prakrik kantin kejujuran). Hal ini siswa tunjukkan dengan tidak mencontek pada saat ulangan/ujian dan usaha siswa untuk belajar yang rajin.;--Awik-awik Sesaot Village in Sesaot Village, Narmada District, West Lombok Regency, West Nusa Tenggara was local wisdom for maintenance and utilization of forest. The values contained in awik-awik as local wisdom offer solutions for forest sustainability and community empowerment to face the development of modern society. However, there were still violations and a lack of efforts to strengthen awik-awik positions as customary rules. While the low democratic attitude, care for the environment and honesty, might be caused by students lack understanding the content of awik awik values in junior high school in West Lombok regency as well as Mataram city. The purpose of this study was to find out: 1) the form of awik-awik as one of Sesaot Village's local wisdoms ethographically, 2) the values contained in local wisdom awik-awik Sesaot Village, and 3) its implementation in social studies instruction. This research employed ethnography qualitative research design. In this kind of research method, the researcher involved in the life of the Sesaot Village community. The inheritance values with an ethnopedagogical approach. Data of this study were gathered through: 1) observation, 2) interviews, 3) documentation. Data analysis following what Miles and Huberman have done in their model. Data validity by data triangulation. This study also conducted action research which carried out with the Kemmis and Tanggart spiral models. The process of implementing learning in class used critical pedagogy by Paulo Freire. The subjects of this study were students of SMPN 5 Narmada, SMPN 4 Mataram and SMPN 16 Mataram. This study found that awik-awik was formed from the customs in form of sesenggak/proverbs inherited from their ancestors. These proverbs are used as life guidance and formulated into regulations. Sesenggak values such as, a) Aiq meneng, tunjung tilah, empaq bau, b. Bau besi, bau asaq, Ndaq bait doen dengan laun cekok underlying the birth of awik-awik Sesaot village.The process of preparation and socialization of awik-awik were conducted by the head of Sesaot Village, the head of forest management groups and the local tradition functionaries in the village hall, group members’ special occasions and fields. With this enforcement of awik-awik rules and sanctions for those who violate, various violations such as illegal logging and the theft of crops can be suppressed. It is due to the effort of community to strengthen sesaot village awik awik as a local wisdom by improving local function of in enforcing the rules and sanctions for violators. The implementation of awik-awik values in social studies instruction has been able to build: 1) democratic character (the practice of making simple rules) which is indicated by the students obeying the school rules and reminding their friends not to violate the rules, 2) character of environmental care (the practice of planting trees), indicated by looking after the plants in school and the students’ willingness to water and clean the plants, and 3) honest character (honesty canteen practice), indicated by students not cheating on the test/exam and their effort to study diligently.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil : D IPS MOH i-2018; Promotor: I. Idrus Affandi, II. Nana Supriatna; NIM : 1503083. |
Uncontrolled Keywords: | Awik-awik Desa Sesaot, Kearifan Lokal, Pembelajaran IPS, Awik-awik Sesaot Village, Local Wisdom, Social Studies Learning. |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan IPS S-3 |
Depositing User: | Cintami Purnama Rimba |
Date Deposited: | 20 Sep 2019 08:39 |
Last Modified: | 20 Sep 2019 08:39 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/42111 |
Actions (login required)
View Item |