PENGARUH PASAK GEOMETRI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI

Setiawan, Dinda Rifa Novita (2013) PENGARUH PASAK GEOMETRI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_PLB_0901266_TITLE.pdf

Download (385kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_PLB_0901266_ABSTRACT.pdf

Download (179kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_PLB_0901266_TABLE OF CONTENT.pdf

Download (198kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_PLB_0901266_CHAPTER1.pdf

Download (267kB) | Preview
[img] Text
S_PLB_0901266_CHAPTER2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (348kB)
[img]
Preview
Text
S_PLB_0901266_CHAPTER3.pdf

Download (412kB) | Preview
[img] Text
S_PLB_0901266_CHAPTER4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (740kB)
[img]
Preview
Text
S_PLB_0901266_CHAPTER5.pdf

Download (187kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_PLB_0901266_BIBLIOGRAPHY.pdf

Download (191kB) | Preview
[img] Text
S_PLB_0901266_APPENDIX.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)

Abstract

Umumnya anak tunagrahita sedang mengalami hambatan dalam kemampuan motorik halus. Adapun hambatan yang paling sering muncul pada motorik halus tersebut diantaranya adalah dalam kelenturan otot-otot jari jemari, gerak motorik halus dipergelangan tangan, dan keselarasan fungsi koordinasi tangan dengan mata. Untuk membantu peningkatan kemampuan motorik halus pada anak tunagrahita sedang yang meliputi aspek meraih, memegang, memasang dan melepas, dibutuhkan suatu latihan yang dapat dilakukan dengan cara bermain, Mainan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pasak geometri, yang dapat menstimulasi kemampuan motorik halus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal atau dikenal dengan istilah Single Subject Research (SSR), dengan desain penelitian A-B-A, yang memiliki tiga fase yaitu A1 (baseline-1), B (intervensi), dan A2 (baseline-2). Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan statistik deskriptif yang sederhana. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pengolahan data, maka diketahui bahwa secara keseluruhan setelah diberi intervensi dengan cara bermain pasak geometri memperlihatkan adanya peningkatan terhadap kemampuan motorik halus anak tunagrahita sedang kelas 2 SDLB. Peningkatan ini dapat dilihat dari perubahan mean level kedua subjek. Mean level subjek N.F.S dari fase baseline-1 ke baseline-2 meningkat sebesar 29,5% dan mean level subjek F.N meningkat sebesar 22,75%. Peningkatan kemampuan motorik halus dalam aspek meraih, memegang, memasang dan melepas dengan cara bermain pasak geometri ini terjadi, karena gerakan-gerakan tersebut merupakan bagian dari bermain pasak geometri, sehingga secara sadar atau tidak sadar kemampuan motorik halus dalam aspek-aspek tersebut terlatih. Kata Kunci: Tunagrahita Sedang, Motorik Halus, Pasak Geometri.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa
Depositing User: Riki N Library ICT
Date Deposited: 27 Aug 2013 07:30
Last Modified: 27 Aug 2013 07:30
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/419

Actions (login required)

View Item View Item