PERUBAHAN TARI LEBON DI DESA SELASARI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN

Rika, Aryanti (2018) PERUBAHAN TARI LEBON DI DESA SELASARI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_STR_1406791_Title.pdf

Download (92kB)
[img] Text
S_STR_1406791_Abstract.pdf

Download (137kB)
[img] Text
S_STR_1406791_Table_Of_Content.pdf

Download (167kB)
[img] Text
S_STR_1406791_Chapter1.pdf

Download (226kB)
[img] Text
S_STR_1406791_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (391kB)
[img] Text
S_STR_1406791_Chapter3.pdf

Download (267kB)
[img] Text
S_STR_1406791_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (767kB)
[img] Text
S_STR_1406791_Chapter5.pdf

Download (143kB)
[img] Text
S_STR_1406791_Bibliography.pdf

Download (306kB)
[img] Text
S_STR_1406791_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (653kB)
Official URL: http://www.repository.upi.edu

Abstract

Skripsi ini berjudul Perubahan Tari Lebon Di Desa Selasari Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Tari Lebon diambil dari kata sisipan Jawa dan Sunda yakni Lebboni (Jawa) yang artinya diboehan (dikafani) dan Lebbokna (Sunda) yang berarti dilebok atau dikurebkeun (dikubur). Tarian ini diciptakan sekitar tahun 1933 oleh Ki Alpijan. Tarian ini dipengaruhi dan bermula pada masa Kerajaan Galuh (Sunda) runtuh dan diambil alih oleh Kerajaan Mataram (Jawa). Tari Lebon memiliki struktur cerita atau latar belakang sejarah, koreografi, properti, musik dan busana yang menarik untuk diteliti, yaitu sebagai atraksi perkelahian antar jawara zaman dahulu dan diiringi musik kendang penca yang menceritakan mengenai tarung jawara dari masing-masing wilayah untuk mempertahankan wilayahnya dan setiap jawara akan dijadikan sebagai aparat kerajaan pada saat itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sejarah, faktor penyebab perubahan dan perubahan dalam aspek koreografi, musik, properti dan busana tari Lebon serta sebagai upaya langkah awal peneliti dalam mengenalkan dan melestarikan Tari tradisi yang dimiliki Kabupaten Pangandaran kepada masyarakat pada umumnya. Pendekatan penelitiannya menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi pustaka dengan analisis data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian ini mendeskripsikan bahwa Tari Lebon mengalami beberapa perubahan sejak awal revitalisasi tahun 2010 hingga saat ini tahun 2018 yang diakibatkan dari faktor internal dan eksternal termasuk adanya akulturasi dan difusi. Perubahannya meliputi struktur koreografi, busana, properti, dan musik serta terdapat esensi atau nilai-nilai kepemimpinan dan patriotisme dalam Tari Lebon.;--- The title of this thesis is The Change of Lebon Dance in Selasari Village Parigi Sub-District Pangandaran Regency. Lebon dance taken from the insertion of Java and Sunda namely Lebboni (Java) which means diboehan (paired a shroud) and Lebbokna (Sunda) which means dilebok or dikurebkeun (buried). The dance was created around 1933 by Ki Alpijan. This dance was influenced and started in the era of Galuh Kingdom (Sunda) that collapsed and taken over by the Kingdom of Mataram (Java). Lebon dance has a story structure or historical background, choreography, property, music and costume are interesting to be studied, namely as a fight attraction between old champions (old representatives) and accompanied by kendang penca music that tells about tarung jawara from each region to defend its territory and every jawara or the representative will become a royal apparatus at that time.The purpose of this study is to describe the history, the causes factors of change and the change in aspects of choreography, music, property and costume of Lebon dance as well as an early step in identifying and preserving the traditional dance of Pangandaran Regency to the peoples at large. The research approach used qualitative approach with descriptive method. The collecting data technique used observation, interview, documentation study and literature study with data analysis used triangulation. The results of this study describe that Lebon Dance has been experienced some changes since the beginning of revitalization in 2010 until now in 2018 which is resulting from the internal and external factors including the existence of acculturation and diffusion. The changes include choreography, costume, property, and music, and there are essences or values of leadership and patriotism in Lebon Dance.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No. Panggil: S STR RIK p-2018 Pembimbing: I. Tati Narawati, II. Beben Barnas NIM: 1406791
Uncontrolled Keywords: Perubahan, Tari Lebon, Desa Selasari.;--- The Changes, Lebon Dance, Selasari Village.
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Pendidikan Seni dan Desain > Jurusan Pendidikan Seni Tari
Depositing User: Eva Rufaida Rahman
Date Deposited: 13 Feb 2020 09:05
Last Modified: 13 Feb 2020 09:05
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/38097

Actions (login required)

View Item View Item