Dinar Roslina, - (2019) PENCAK SILAT UBRUG GRUP TUNGGAL RASA DALAM RITUAL GUSARAN DI DESA KUTAWARINGIN KECAMATAN KUTAWARINGIN KABUPATEN BANDUNG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_STR_1503782_Title.pdf Download (757kB) |
|
Text
S_STR_1503782_Chapter1.pdf Download (565kB) |
|
Text
S_STR_1503782_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (492kB) |
|
Text
S_STR_1503782_Chapter3.pdf Download (470kB) |
|
Text
S_STR_1503782_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (3MB) |
|
Text
S_STR_1503782_Chapter5.pdf Download (434kB) |
|
Text
S_STR_1503782_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Pencak Silat Ubrug merupakan salah satu kesenian tradisional perpaduan seni bela diri serta ritual yang diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang Sunda di kecamatan Kutawaringin. Bapak H. Isam selaku pimpinan Grup Tunggal Rasa berupaya untuk menjaga dan melestarikan pencak Ubrug sebagai sarana ritual yaitu ritual Gusaran. Dalam ritual Gusaran, pencak silat Ubrug diyakini sebagai media untuk mengekspresikan rasa syukur dan pemujaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Gusaran dilakukan oleh masyarakat untuk anak perempuan yang akan dibersihkan melalui tata cara ritual, agar anak perempuan tersebut kelak menjadi orang yang suci lahir dan suci batin. Penelitian ini merupakan sesuatu yang penting karena banyak masyarakat yang tidak mengetahui sejarah, fungsi, dan pelaksanaan penyajian pencak silat Ubrug dalam ritual Gusaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejarah, fungsi, dan struktur penyajian pencak Ubrug grup Tunggal Rasa dalam ritual Gusaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, studi pustaka. Hasil temuan yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah sejarah pencak silat Ubrug yang berdiri pada tahun 1960 oleh Abah Pi’i dan Abah Nadi kemudian diwariskan kepada Grup Tunggal Rasa. Fungsi pencak silat Ubrug bagi masyarakat di kecamatan Kutawaringin yaitu sebagai ritual permohonan dan ritual syukuran. Struktur penyajian pencak silat Ubrug grup Tunggal Rasa dalam ritual Gusaran memiliki beberapa tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan penyajian dan penutup. Kesimpulannya bahwa pencak silat Ubrug merupakan pencak silat sebagai sarana ritual juga sebagai hiburan dan disajikan dengan ritual ritual tradisi masyarakat Sunda buhun yang dipadukan dengan budaya Islam. Kata kunci : Pencak Silat Ubrug, Grup Tunggal Rasa, Ritual Gusaran ABSTRACT Pencak Silat Ubrug is one of the traditional arts which combines martial arts and rituals which were passed down from Sundanese ancestors in Kutawaringin sub-district. Mr. H. Isam as the leader of the Tunggal Rasa Group seeks to preserve and preserve the Pencak Ubrug a means of ritual namely the Gusaran ritual. In the ritual of Gusaran, pencak silat Ubrug is believed to be a medium for expressing gratitude and adoration of the God. Gusaran is carried out by the community for girls who will be cleansed through rituals, so that the girl will become a holy person born and an inner saint.This research is something important because many people do not know the history, function, and implementation of the presentation of pencak silat Ubrug in Gusaran ritual. This study aims to describe the history, function, and structure of the presentation of pencak silat Ubrug Tunggal Rasa Group in the Gusaran ritual. The method used in this research is descriptive analysis method, with a qualitative approach. Retrieval Techniques Data in this study using observation, interviews, study documentation, literature study. The findings discussed in this study are the history of pencak silat ubrug which was established in 1960 by Abah Pi’i and Abah Nadi then passed on to the Tunggal Rasa Group. The function of Ubrug pencak silat for people in Kutawaringin sub-district is as a prayer ritual and thanksgiving ritual. The structure of the presentation of pencak silat Ubrug Tunggal Rasa group in the Gusaran ritual has several stages, namely preparation, core and closing activities. The conclusion is that pencak silat ubrug is a martial arts pencak as a means of ritual as well as entertainment and is presented with the ritual rituals of Sundanese people who are integrated with Islamic culture. Key words: Pencak Silat Ubrug, Tunggal Rasa Group, Gusaran Ritual
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil: S SDT DIN p-2019; Pembimbing: I. Yayah Siti Mariah, II. Ace Iwan Suryawan; NIM: 1503782 |
Uncontrolled Keywords: | Pencak Silat Ubrug, Grup Tunggal Rasa, Ritual Gusaran |
Subjects: | L Education > L Education (General) N Fine Arts > NX Arts in general |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Seni dan Desain > Jurusan Pendidikan Seni Tari |
Depositing User: | Dinar Roslina |
Date Deposited: | 17 Jan 2020 09:30 |
Last Modified: | 17 Jan 2020 09:30 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/37641 |
Actions (login required)
View Item |