Arini Fathia Handayani, _ (2019) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVOKASI UNTUK MENINGKATKAN SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN PPKN : Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas VII-B SMP Negeri 14 Bandung. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_PKN_1504952_Title.pdf Download (556kB) |
|
Text
S_PKN_1504952_Chapter1.pdf Download (379kB) |
|
Text
S_PKN_1504952_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (537kB) |
|
Text
S_PKN_1504952_Chapter3.pdf Download (400kB) |
|
Text
S_PKN_1504952_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
S_PKN_1504952_Chapter5.pdf Download (177kB) |
|
Text
S_PKN_1504952_Apendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (812kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sikap tanggung jawab peserta didik dalam pembelajaran PKn dengan menerapkan model pembelajaran Advokasi. Hal ini dilatarbelakangi oleh kurangnya sikap tanggung jawab peserta didik dalam pembelajaran PKn, seperti mengumpulkan tugas tidak tepat waktu, mengandalkan teman pada saat mengerjakan tugas kelompok, menyontek jawaban tugas, dan mengobrol pada saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan upaya pembelajaran yang menarik dan menyenangkan agar dapat meningkatkan sikap tanggung jawab peserta didik. Sikap tanggung jawab dalam pendidikan sangatlah penting sehingga perlu ditanamkan sedini mungkin agar pendidikan karakter dapat tercapai dengan baik. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan observasi, wawancara, lembar penilaian, dokumentasi, dan catatan lapangan. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 14 Bandung dengan subjek penelitian yaitu peserta didik di kelas VII-B. Proses perencanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran advokasi yaitu dengan menyiapkan RPP, silabus, dan materi serta media pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran advokasi yaitu membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, setiap kelompok diberikan topik permasalahan untuk dianalisis dari sudut pandang tim pro dan kontra. Pelaksanaan diskusi dilakukan dengan metode debat. Perkembangan sikap tanggung jawab peserta didik mengalami peningkatan yang signifikan dari setiap siklusnya. Kendala yang dialami yaitu kurangnya keberanian dalam mengemukakan pendapat, kondisi kelas yang masih belum kondusif, keikutsertaan dalam kelompok yang masih kurang, keberanian dalam bertanya dan menjawab, dan kurangnya keterampilan guru dalam mengelola kelas. Adapun upaya yang dilakukan yaitu mengoptimalkan kemampuan guru dalam mengelola kelas dan menerapkan model pembelajaran advokasi dengan sebaik mungkin. ;--- This study aims to enhance the students’ civics responsibility in learning civics by applying Advocacy learning model. This is due to the lack of the students’ civics responsibility in learning civics, such as being late in submitting assignments, relying on another student when the lesson takes place, cheating on assignments, and chatting during the lesson. Based on the aforementioned problem, there should be an effort to create an interesting and enjoyable lesson so the students can enhance their civics responsibility. Civics responsibility in education is essential so it should be enhanced as soon as possible. The research uses classroom action research with qualitative approach. The data are collected through observation, interview, assessment sheet, documentation, and field note. The research is conducted in SMPN 14 Bandung with the Grade VII Class B as the participants. The process of the civics learning using the Advocacy learning model is by preparing the lesson plan, syllabus, materials, and also the learning media. The implementation of the model is by dividing the students into learning groups and the groups are given an issue to be analysed from the perspective of pros and cons. The discussion implementation is by debating. The development of the students’ civics responsibility is shown as increasing from every cycle. The obstracles are the lack of students’ bravery in giving opinion, the inconducive classroom, the lack of students’ participation in groups, the lack of bravery in asking and answering questions, and the lack of teacher’s creativity in managing the classroom. There are several efforts done: optimising the teacher’s ability in managing the classroom and applying the Advocacy learning model as well as possible.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil : S PKN ARI p-2019; Pembimbing : I. Aim Abdulkarim, II. Dadang Sundawa; NIM. : 1504952. |
Uncontrolled Keywords: | Pembelajaran Advokasi, Sikap Tanggung Jawab, Pembelajaran PKn, Advocacy learning, civics responsibility, civics learning. |
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) J Political Science > JC Political theory L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Kewarganegaraan |
Depositing User: | arini fathia handayani |
Date Deposited: | 21 May 2019 01:28 |
Last Modified: | 21 May 2019 01:28 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/35234 |
Actions (login required)
View Item |