Diki Hadiansyah, - (2018) ISLAM DAN NASIONALISME DALAM PERSPEKTIF PESANTREN PERSATUAN ISLAM : Penelitian Etnografi dalam Pembelajaran Sejarah di Pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango Garut. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_SEJ_1502638_Title.pdf Download (12kB) |
|
Text
T_SEJ_1502638_Abstract.pdf Download (151kB) |
|
Text
T_SEJ_1502638_Table_of_content.pdf Download (271kB) |
|
Text
T_SEJ_1502638_Chapter1.pdf Download (301kB) |
|
Text
T_SEJ_1502638_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (514kB) |
|
Text
T_SEJ_1502638_Chapter3.pdf Download (342kB) |
|
Text
T_SEJ_1502638_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (577kB) |
|
Text
T_SEJ_1502638_Chapter5.pdf Download (221kB) |
|
Text
T_SEJ_1502638_Bibliography.pdf Download (311kB) |
|
Text
T_SEJ_1502638_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (175kB) |
Abstract
Penelitian ini menjelaskan bagaimana Islam dan Nasionalisme dalam perspektif pesantren Persatuan Islam. Perspektif tersebut diteliti dalam cakupan pembelajaran sejarah yang menjadi media pengembangan rasa nasionalisme peserta didik. Selain itu, perspektif tersebut diteliti pula dari interaksi di lingkungan pesantren. Lokasi penelitian ini adalah Pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango Garut. Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah keunikan pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango dalam mengekspresikan rasa nasionalisme. Keunikan tersebut seperti kebijakan pesantren yang tidak melaksanakan upacara bendera. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil temuan menunjukan bahwa, terdapat dua jenis pembelajaran sejarah di pesantren yaitu sejarah umum dan khas pesatren. Pembelajaran sejarah umum mengikuti kebijakan pemerintah, sementara khas pesantren disusun oleh pesantren sendiri. Pelajaran sejarah khas pesantren memiliki pola pembelajaran sendiri dan tidak mengikuti kebijakan kompetensi guru dan pembelajaran dari pemerintah.Terdapat pula simbol-simbol dalam interaksi pembelajaran dan lingkungan yang menunjukan konsistensi warga pesantren dalam memegang prinsip pergerakan organisasi Persatuan Islam. Konsistensi ini menjadikan beberapa pandangan tokoh Persis dilestarikan menjadi suatu tradisi khas pesantren Persis. Prinsip pergerakan Persatuan Islam yang dipegang teguh oleh warga pesantren tersebut adalah upaya pemahaman Islam secara benar. Upaya pemahaman Islam ini kemudian mempengaruhi persepsi warga pesantren terhadap nasionalisme. Para warga pesantren memahami nasionalisme sebagai media dalam beribadah kepada Allah. Pemahaman ini mendorong mereka membuat dikotomi nasionalisme menjadi nasionalisme Islam dan nasionalisme sekuler. Sebagai bagian dari penganut nasionalisme Islam, warga pesantren berupaya mengekspresikan nasionalisme mereka sesuai ajaran Islam. Ekspresi tersebut dilakukan oleh warga pesantren dengan memilah beberapa simbol nasionalisme yang dianggap tidak sesuai ajaran Islam. ---- This research explain how Islam and Nationalism in Pesantren Persatuan Islam perspective. Such perspectives are examined within the scope of historical learning which became a medium for increase the senses of nationalism. In addition, the perspective is also examined from the interaction in the pesantren environment. The location of this research is Pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango Garut. The background of this research is the uniqueness of Pesantren Persatuan Islam 99 Rancabango in expressing the sense of nationalism. The uniqueness is like a pesantren policy that does not carry out the flag ceremony. Data collection in this research use interview technique, observation and documentation study. The findings show that, there are two types of history learning in pesantren that is general history and typical pesantren. the general history lessons follow government policies, while the typical pesantren is composed by their own pesantren. The typical history of pesantren has its own learning patterns and does not follow the government's teacher and competency policy. Also that there are symbols in the interaction of learning and the environment that shows the consistency of pesantren in holding the principle of organizational movement of Persatuan Islam. This consistency makes some views of Persis figures preserved into a tradition typical of pesantren Persis. The principle of Persatuan Islam firmly held by the pesantren is the effort to understand Islam correctly. Efforts to understand Islam is then affect the perception of pesantren to nationalism. The pesantren community understand the nationalism as a medium in worshiping God. This understanding encouraged them to make the dichotomy of nationalism into Islamic nationalism and secular nationalism. As part of the Islamic nationalists, the pesantren seek to express their nationalism according to Islamic teachings. The expression is done by the pesantren by sorting some symbols of nationalism that are considered not according to Islamic teachings.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil: T SEJ DIK i-2018 ; Pembimbing: I. Didin Saripudin, II. Leli Yulifar ; NIM: 1502638 |
Uncontrolled Keywords: | Etnografi, Islam, Nasionalisme, Pesantren Persatuan Islam. Ethnography, Nationalism, |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc D History General and Old World > D History (General) L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Sejarah S-2 |
Depositing User: | Mr. Arif Rezkyana Nugraha |
Date Deposited: | 09 May 2019 03:13 |
Last Modified: | 09 May 2019 03:13 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/34813 |
Actions (login required)
View Item |