Chessiagi, Levia (2017) KEHIDUPAN ETNIS TIONGHOA MASA PEMERINTAHAN ORDE BARU TAHUN 1966-1998. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_SEJ_1306121_Title.pdf Download (278kB) |
|
Text
S_SEJ_1306121_Abstract.pdf Download (129kB) |
|
Text
S_SEJ_1306121_Table of Content.pdf Download (88kB) |
|
Text
S_SEJ_1306121_Chapter 1.pdf Download (319kB) |
|
Text
S_SEJ_1306121_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (318kB) |
|
Text
S_SEJ_1306121_Chapter 3.pdf Download (206kB) |
|
Text
S_SEJ_1306121_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (465kB) |
|
Text
S_SEJ_1306121_Chapter 5.pdf Download (151kB) |
|
Text
S_SEJ_1306121_Bibliography.pdf Download (154kB) |
|
Text
S_SEJ_1306121_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (3MB) |
Abstract
Skripsi ini berjudul “Kehidupan Etnis Tionghoa Masa Pemerintahan Orde Baru Tahun 1966-1998”. Latar belakang peneliti mengambil permasalahan ini ialah karena adanya ketertarikan terhadap kondisi etnis Tionghoa masa Pemerintahan Orde Baru dan kebijakan asimilasi yang diterapkannya. Penerapan kebijakan asimilasi tersebut memiliki pengaruh terhadap terbatasnya ruang gerak kehidupan etnis Tionghoa. Masalah utama yang dikaji dalam skripsi ini ialah “Bagaimana Pemerintah Orde Baru menerapkan kebijakan asimilasi terhadap etnis Tionghoa di Indonesia pada tahun 1966-1998?”. Permasalahan tersebut dikaji dengan menggunakan metode historis yang terbagi ke dalam empat langkah yaitu: Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Adapun Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu studi literatur dengan mengkaji sumber-sumber literatur yang relevan dengan permasalahan yang dikaji. Berdasarkan hasil kajian, maka hasil yang didapat ialah bahwa Pertama Pemerintah Orde Baru menerapkan kebijakan asimilasi dilatarbelakangi oleh munculnya ide asimilasi dari tokoh-tokoh Tionghoa dan menjadikan ide tersebut sebagai kebijakan resmi negara untuk menyelesaikan permasalahan etnis Tionghoa yang sudah lama terjadi di Indonesia. Kedua kebijakan asimilasi tersebut pada awalnya diimplementasikan pada bidang sosial budaya dan pendidikan, namun pada pelaksanaannya kebijakan tersebut berlaku di seluruh bidang kehidupan dan pada pelaksanaannya diwarnai dengan unsur politik pemerintah. Ketiga kebijakan asimilasi memberikan dampak negatif yaitu terbatasnya ruang gerak etnis Tionghoa di Indonesia di berbagai bidang kehidupan, dan menonjolkan mereka di bidang perekonomian, serta dampak positif dalam membangun masyarakat yang multikultur. Dengan hasil kajian tersebut dapat terlihat bahwa rasa saling menghargai dan menghormati sangat diperlukan untuk terciptanya kerukunan dan keselarasan antar masyarakat dalam kehidupan bernegara.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil: S SEJ CEH k-2017 ; Pembimbing: I. Wawan Darmawan , II. Tarunsena; NIM:1306121 |
Uncontrolled Keywords: | Etnis Tionghoa, Kebijakan Asimilasi, Orde Baru |
Subjects: | D History General and Old World > DS Asia |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | DAM staf |
Date Deposited: | 26 Sep 2018 03:55 |
Last Modified: | 26 Sep 2018 03:55 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/31932 |
Actions (login required)
View Item |