ANALISIS PENGGUNAAN HURUF KATAKANA SELAIN GAIRAIGO DAN ONOMATOPE PADA SHOUNEN MANGA DAN SHOUJO MANGA

Fauzan, Shopi (2017) ANALISIS PENGGUNAAN HURUF KATAKANA SELAIN GAIRAIGO DAN ONOMATOPE PADA SHOUNEN MANGA DAN SHOUJO MANGA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_JEP_1203002_Title.pdf

Download (260kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_JEP_1203002_Table_of_Content.pdf

Download (310kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_JEP_1203002_Abstract.pdf

Download (593kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_JEP_1203002_Chapter 1.pdf

Download (365kB) | Preview
[img] Text
S_JEP_1203002_Chapter 2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (427kB)
[img]
Preview
Text
S_JEP_1203002_Chapter 3.pdf

Download (263kB) | Preview
[img] Text
S_JEP_1203002_Chapter 4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (845kB)
[img]
Preview
Text
S_JEP_1203002_Chapter 5.pdf

Download (140kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_JEP_1203002_Bibliography.pdf

Download (285kB) | Preview
[img] Text
S_JEP_1203002_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (294kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya temuan penggunaan katakana pada kosakata selain gairaigo dan onomatope pada shounen manga dan shoujo manga dimana hal tersebut bukan lah fungsi utama katakana. Sehingga itu bisa membuat pembelajar bahasa jepang kebingungan ketika membacanya. Penelitian ini mengkaji tentang analisis penggunaan huruf katakana pada shounen manga dan shoujo manga selain gairaigo dan onomatope.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kosakata apa saja ditulis dengan huruf katakana, apa persamaan dan perbedaan penggunaan katakana pada shounen manga dan shoujo manga, serta untuk mengetahui apa yang mempengaruhi penggunaan katakana dilihat dari sisi alih kode dalam sosiolinguistik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Populasi penelitian ini adalah shounen manga dan shoujo manga. Shounen manga yang akan dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah Detektif conan, Fairy tail, Naruto, dan Onepiece. Sementara shoujo manga yang akan dijadikan populasi adalah 3D kanojo,Aoharaido, Kaichou ha maid sama, dan LDK. Dengan sampel penggunaan huruf katakana selain gairaigo dan onomatope. Berdasarkan hasil analisis data, baik pada shounen manga maupun shoujo manga penggunaan katakana ditemukan pada kosakata kata ganti orang, kata keterangan, kata tunjuk, kata sifat dan kata benda. Namun pada shounen manga penggunaan katakana lebih bervariasi dan sering ditemukan pada kosakata kata ganti orang seperti `ore dan anta `, kata tunjuk seperti `are` dan katakana untuk menekankan ekspresi terkejut seperti `are dan baka` . Sedangkan pada shoujo manga penggunaan katakana justru lebih bervariasi pada kosakata kata sifat seperti `kimoi` dan kata-kata untuk menghina `dasa dan bakayaro`. Selain itu terdapat juga kesamaan diantara keduanya, seperti penggunaan katakana untuk menekankan arti kata,emosi tokoh, grammar dan ekspresi terkejut.. Kemudian dianalisis berdasarkan ahih kode dalam sosiolinguitsik, baik pada shounen manga maupun shoujo manga, penggunaan katakana dipengaruhi oleh siapa yang berbicara, siapa lawan bicaranya dan bagaimana situasinya. Hal ini menunjukkan adanya beberapa fungsi katakana yang baru diketahui melalui media komik.,---This research is motivated by the findings of katakana usage on vocabulary excluding gairaigo and onomatopoeia in shounen manga and shoujo manga where it is not the main function of katakana. So it could make the Japanese language learners confused when reading it. The purpose of this research is to find out what vocabulary is written in katakana, what the similarities and differences of katakana usage based on its function in shounen manga and shoujo manga, and to know what affects the katakana usage excluding gairaigo and onomatopoeia based on the code switching in sociolinguistics. The research method used is descriptive anilisis method or observation method with technique note. Shounen manga that will be populated in this research are Detective Conan, Fairy tail, Naruto, and Onepiece. While shoujo manga that will be the population are 3D kanojo, Aoharaido, Kaichou ha maid the sama, and LDK. With sample are the katakana usage other than gairaigo and onomatopoeia. Based on the results of data analysis, both in shounen manga and shoujo manga the katakana usage is found in the vocabulary of pronouns people, adverbs, pointers, adjectives and nouns. However, in shounen manga the katakana usage in the vocabulary of pronouns such as `ore and anta`, pointing words like` are` and katakana to emphasize shocked expressions such as `are and baka` is more varied. While in shojo manga the katakana usage is more varied on the vocabulary of adjectives such as `kimoi` and words to insult such as` dasa and bakayaro`. In addition there are also similarities between them, such as the katakana usage to emphasize the meaning of words, emotion figures, grammar and shock expression. Then analyzed on the basis of code switching in sosiolinguitsik, both on the shounen manga and shoujo manga, the katakana usage are influenced by who is talking, to whom they are talking and what the situation was. This indicates that the existence of several new katakana functions have been known through comic.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: no.panggil : S JEP FAU a-2017; pembimbing : I Noviyanti Aneros, II Herniawati
Uncontrolled Keywords: Katakana, Shounen Manga, Shoujo Manga, Katakana, Shounen Manga, Shoujo Manga
Subjects: P Language and Literature > PN Literature (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Depositing User: Mr mhsinf 2017
Date Deposited: 15 Mar 2018 01:32
Last Modified: 15 Mar 2018 01:32
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/29708

Actions (login required)

View Item View Item