Hanifah, Hani Siti (2016) ANALYSIS OF CHARACTERS IN J.K. ROWLING’S CONTEMPORARY FAIRY TALES THE TALES OF BEEDLE THE BARD. S1 thesis, Universiatas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_ING_0907351_Title.pdf Download (320kB) | Preview |
|
|
Text
S_ING_0907351_Abstract.pdf Download (205kB) | Preview |
|
|
Text
S_ING_0907351_Table_of_content.pdf Download (312kB) | Preview |
|
|
Text
S_ING_0907351_Chapter1.pdf Download (285kB) | Preview |
|
Text
S_ING_0907351_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (469kB) |
||
|
Text
S_ING_0907351_Chapter3.pdf Download (345kB) | Preview |
|
Text
S_ING_0907351_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (563kB) |
||
|
Text
S_ING_0907351_Chapter5.pdf Download (211kB) | Preview |
|
|
Text
S_ING_0907351_Bibliography.pdf Download (289kB) | Preview |
|
Text
S_ING_0907351_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (447kB) |
Abstract
This research examines the issue of characters’ deconstruction in contemporary fairy tales The Tales of Beedle the Bard by J.K. Rowling (2008). It aims to identify the predominant binary oppositions that govern the central characters and investigates how the reversion of these binaries in reconstructing character of the protagonists in the tales can create new interpretation. The research employs descriptive qualitative method to analyze the issue. All the data are analysed based on Barry’s (1998) simplified version of deconstruction concept proposed by Derrida and theory of literary character proposed by Nikolajeva (2002). From the analysis, the binaries which dominate protagonists’ characteristics demonstrate few similarities to the classic archetype which subverted into more open rather than closed quality, complex rather than simple, symbolic rather than literal, half-fragmented rather than completely unified, and incoherent. This research further observes that all the protagonists in the four out of five short fairy tales reveal the presence of reconstruction of character. In deconstruction’s perspective, the presence of an attempt to reconstruct the characters from their traditional archetype happens only partially. It can be assumed that the tales are not wholly deconstructed. The attempt of deconstructing the tales occur on textual stage in forms of: 1.) positional shifting of central character; 2.) gendered-power shifting of collective protagonists; 3.) incoherency in trait development of the main character; and 4.) the construction of anti-hero protagonist. However, two of the tales still indicate pertinence to the same conventional stereotyping of women subservience to men in fairy tales as well as retaining the conventional motif and plot structure of the fairy tale. ;---Penelitian ini mengkaji isu dekonstruksi para karakter di dalam dongeng kontemporer karya J.K. Rowling The Tales of Beedle the Bard (2008). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi binari oposisi dominan yang mengatur para karakter sentral di dalam dongeng. Penelitian ini juga menyelidiki bagaimana reversi dari binari-binari tersebut merekonstruksi karakter para protagonis di dalam dongeng sehingga dapat memunculkan sebuah interpretasi baru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisa isu tersebut. Keseluruhan data dianalisa berdasarkan versi sederhana dari konsep dekonstruksi yang dikemukan Derrida oleh Barry (1998) dan juga teori karakter dalam sastra yang dikemukakan oleh Nikolajeva (2002). Berdasarkan hasil analisa, binari-binari yang mendominasi karakteristik para protagonis menunjukkan beberapa kemiripan dengan arketip klasik yang telah disubversi sifatnya menjadi lebih terbuka alih-alih tertutup, kompleks alih-alih sederhana, simbolis alih-alih harfiah, terfragmentasi alih-alih terpadu, dan kacau alih-alih koheren. Penelitian ini lebih jauh mengkaji bahwa ternyata seluruh protagonis pada empat dari lima kisah dalam kumpulan dongeng ini menunjukkan adanya rekonstruksi karakter. Dari segi perspektif dekonstruksi, kemunculan upaya merekonstruksi para karakter tersebut dari arketip klasiknya hanya terjadi secara parsial. Dapat diasumsikan bahwa dongeng-dongeng ini tidak sepenuhnya mengalami dekonstruksi. Upaya mendekonstruksi tersebut muncul pada tahap tekstual saja dengan bentuk 1.) Pergeseran posisi karakter sentral; 2.) pergeseran kuasa secara gender pada protagonis kolektif; 3.) Inkoherensi dalam pengembangan sifat tokoh utama; dan 4.) konstruksi protagonis anti-hero. Meskipun demikian, ada dua dongeng yang masih mengindikasikan ketepatan dengan stereotip konvensional mengenai ketundukan wanita terhadap laki-laki dalam dongeng serta masih mempertahankan struktur konvesional pada motif dan plot di dalam dongeng.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil : S ING HAN a-2016; Pembimbing : I. Bachrudin Musthafa, II. Nia Nafisah. |
Uncontrolled Keywords: | binary opposition, character, a deconstructionist reading, fairy tales, textual stage of deconstruction, Binari oposisi, karakter, pembacaan dekonstruksi, dongeng, dekonstruksi tahap tekstual. |
Subjects: | L Education > L Education (General) Z Bibliography. Library Science. Information Resources > Z004 Books. Writing. Paleography |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris > Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris |
Depositing User: | Mrs. Santi Santika |
Date Deposited: | 18 Oct 2017 06:51 |
Last Modified: | 18 Oct 2017 06:51 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/27495 |
Actions (login required)
View Item |