PENGARUH TARI TRADISIONAL, TARI PERGAULAN, DAN TARI MODERN TERHADAP PERSEPSI ESTETIKA DAN KEBUGARAN JASMANI MURID SEKOLAH DASAR

Ugelta, Surdiniaty (2013) PENGARUH TARI TRADISIONAL, TARI PERGAULAN, DAN TARI MODERN TERHADAP PERSEPSI ESTETIKA DAN KEBUGARAN JASMANI MURID SEKOLAH DASAR. eprint_fieldopt_thesis_type_phd thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_POR_1010476_Title.pdf

Download (115kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_POR_1010476_Abstract.pdf

Download (257kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_POR_1010476_Table_Of_Content.pdf

Download (196kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_POR_1010476_Chapter1.pdf

Download (375kB) | Preview
[img] Text
S_POR_1010476_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (609kB)
[img]
Preview
Text
S_POR_1010476_Chapter3.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text
S_POR_1010476_CHapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (436kB)
[img]
Preview
Text
S_POR_1010476_Chapter5.pdf

Download (105kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_POR_1010476_Bibliography.pdf

Download (346kB) | Preview
[img] Text
S_POR_1010476_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (502kB)

Abstract

Issu yang paling menantang dan krusial dalam Pendidikan Jasmani adalah bagaimana menata dan memilih tugas-tugas ajar, sebagai pengetahuan isi yang memiliki konstribusi yang tinggi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan estetika. Penelitian tentang estetika sebenarnya jarang atau terlalaikan di dalam pendidikan penjas. Tari memiliki potensi tinggi dalam pengalaman belajar untuk merangsang baik aspek kognitif maupun emosi, karena kharakteristiknya sebagai gerak manusia yang artistik dan indah. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas tari tradisional, tari sosial, dan tari modern untuk mengembangkan persepsi estetika dan kebugaran jasmani. Subjek penelitian terdiri dari 120 murid laki-laki dan perempuan Sekolah Dasar yang dipilih secara random di rancang sebagai empat kelompok, tiga kelompok diseleksi sebagai kelompok eksperimen dan satu kelompok menjadi kelompok kontrol. Kelompok eksperimen terdapat 30 orang putra dan putri, tiap-tiap kelompok belajar tari tradisional, tari sosial, dan tari modern sebanyak 16 kali pertemuan, tiap kali pertemuan waktu pembelajarannya 120 menit. Lama penelitian tiga bulan, dengan frekuensi pertemuan dua kali seminggu. Kelompok kontrol tidak memperoleh pelajaran tari. Dengan menggunakan pre-post test experimental design, dan penerapan tes kebugaran jasmani dan tes persepsi estetika secara visual, yang di konstruksi oleh penulis, penelitian ini menunjukan bahwa kelompok eksperimen lebih unggul dibandingkan dengan kelompok kontrol pada Kebugarn Jasmani dan Persepsi Estetika. Kesimpulan tari, keseluruhan tari tradisional, tari sosial, dan tari modern berkonstribusi nyata untuk mencapai tujuan pendidikan, merupakan alat untuk menumbuh kembangkan estetika dan kebugaran jasmani atau juga efektif dalam meningkatkan Estetika dan Kebugaran Jasmani. Kesipulannya tari modern lebih efektif dari pada tari tradisional, dan tari sosial untuk mengembangkan kebugaran jasmani dan estetika. The most challenging and crucial issue of physical education is how to assign and select learning tasks, as content knowledge, which have a high contribution to stimulate the growth and development aesthetics. The study of aesthetics has actually been sparse or neglected in physical education. Dance possesses a high potential of learning experience to stimulate either cognition or emotion, due its characteristic as an artistic and beautity of human movement. This study is aimed to compare the effectiveness of traditional, social and modern dance to develop aesthetic perception and physical fitness. The subject consists of 120 boy and girl students of primary school which were arranged by random design into four groups, of which, three groups were selected as experimental group, and one group as control group. The experimental group, consists of 30 boys and girls, in which each group engaged in traditional dance, social dance and modern dance for 16 sessions, and each session is engaged for 120 minutes. The experiement was carried out during three months, while the frequency of exercise is twice time per week. The control group does not engage in dance. By applying pre-post test experimental design, and implementing both physical fitness test and aesthetic visual perception test, which constructed by outhor, this study has revealed that experimental group is better than control group on physical fitness and aesthetic perception. In conclusion dances, both traditional dance, social dance and modern dance as well has shown its contribution to enhance educational objectives, or as an effective mean to promote aesthetics and physical fitness. Nevertheless, modern dance is more effective than traditional and social dance, to promote physical fitness and aesthetic.

Item Type: Thesis (eprint_fieldopt_thesis_type_phd)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Olahraga S-3
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Olahraga S-3
Depositing User: DAM STAF Editor
Date Deposited: 31 Oct 2013 03:09
Last Modified: 31 Oct 2013 03:09
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/2746

Actions (login required)

View Item View Item